Di sebuah rumah mewah yang tertutup ilusi di pojok Kota Asakusa
Di pagi hari yang cerah, terlihat seorang wanita yang memakai banyak lapis tudung bersama beberapa anak kecil sedang menjemur pakaian dan bermain-main
"Nee-san kenapa Horiki-nii belum pulang juga?" tanya satu-satunya anak perempuan yang ikut menjemur baju
"Entahlah, tiba-tiba ngilang kayak ditelan bumi, semoga saja masih hidup"
"Hee kenapa nee-san bilang begitu, jika Horiki-nii tidak ada, kami mau main sama siapa?" rengek anak laki-laki yang terkecil
"Rokuta jangan sedih begitu, kan ada Yushiro, dia juga bisa main sama kalian" wanita itu menjawab sambil tersenyum cerah di bawah tudungnya
Prang "Enak aja! Aku bukan babysitter!" "Yushiro itu apa yang pecah? Dan jangan teriak pagi-pagi!" "Maaf Tamayo-sama"
"Hehe, tenang saja ok? Aku yang akan menemani kalian bermain sampai Horiki pulang, dan apa kalian tidak merindukan kakak kalian?"
Semua anak-anak yang sedang bermain berkumpul dan berteriak bersamaan, "kami sangat merindukan nii-san dan nee-san"
"Fufu kalau begitu tunggu sebentar lagi, kalian pasti bisa bertemu dengannya"
"Um aku tidak sabar bertemu lagi dengan nii-san dan nee-san" "aku juga"
Wanita itu hanya tersenyum menatap keempat anak kecil yang sudah dianggapnya adik, tapi ada hal yang mengganggu pikirannya akhir-akhir ini
'Horiki kemana sih? Udah 1 minggu nggak ada kabar, jangan-jangan ketangkep Muzan lagi? Atau mati ditangan pemburu iblis? Tapi yang terakhir kayaknya nggak mungkin, kemampuannya kan setingkat 3 hashira jadi mustahil, jadi apa emang ketangkep Muzan?'
Wanita itu pun masuk ke dalam lalu turun lewat tangga menuju ruang bawah tanah dan melepas lapisan tudungnya
"(Y/n)"
Wanita itu---(Y/n) menoleh ke asal suara, "Tamayo-san"
"Apa kau sudah dengar tentang Horiki? Sampai sekarang Yushiro masih belum bisa menemukannya"
"Haah aku juga belum mendapat informasi darinya, bikin khawatir saja" jawab (Y/n) sambil menggelengkan kepalanya
"Lalu bagaimana dengan rencana kalian?"
"Malam ini aku akan masuk ke kota dan mencari Tanjirou, jika memungkinkan bisakah kalian berdua membantuku?"
'Mau bagaimanapun alurnya harus tetap berjalan, jika terus-terusan melenceng, aku takut skenario yang buruk bisa terjadi'
"Tentu kami akan berusaha membantu, dan (Y/n) tolong urus pasien yang ada di atas ya, hari ini dia seharusnya sudah pulang, tapi aku sibuk"
"Tentu Tamayo-san"
~Skip malam hari~
(Y/n) sedang berjalan-jalan berkeliling pasar di Asakusa, saat ingin membeli ringo ame dia melihat seorang gadis kecil yang familiar
'anjir kok bisa gua se-lucky ini sih'
(Y/n) mendekatinya dan tersenyum ramah, "permisi dek, apa kau terpisah dari orang tuamu?"
Gadis kecil dengan kepang dua itu mendongak, "dek?"
Tapi gadis kecil itu malah memeluk (Y/n) membuatnya bingung tapi tetap membiarkannya
"Apa kau terpisah dari orang tuamu?" (Y/n) bertanya sekali lagi
Gadis kecil itu melepaskan pelukannya lalu menunduk, "maaf nee-san tadi aku langsung memelukmu karena hawa keberadaan nee-san mirip otou-san"
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Chance [ Shinazugawa Sanemi x Reader ]
Novela JuvenilSinaga (Y/n) dan Sinaga Akito yang berasal dari dunia modern yang penuh dengan hiruk pikuk perkotaan. Mereka blasteran Indonesia-Jepang jadi tak heran jika wajahnya khas Jepang tapi sifatnya khas Indonesia. Mereka memiliki hobi yang sama yaitu meno...