Chapter 5: Misi pertama

2.2K 290 19
                                    

Setelah mendengar perintah dari gagak kasugai, Akito dan (Y/n) langsung bersiap-siap untuk misi pertama mereka

"Nii-san, misi kita ada di bagian Utara Asakusa bukan?"

"Ya, memang kenapa?"

"Apa kita akan bertemu Muzan atau Tamayo?"

"Hm... Kalau itu aku nggak tau, sih... Tapi semoga saja kita tidak bertemu Muzan aku muak padanya"

"Hn aku juga muak padanya, tapi aku sangat ingin bertemu dengan Tamayo, jadi kita mampir ke Asakusa, ya nii-san"

"Ah, aku juga ingin bertemu dengan Tamayo tapi kalau bertemu Muzan gimana?"

"Udah bismillah aja gak ketemu"

"Amiiinnn"

"Kwak Kwak, cepatlah tidak usah ngobrol terlalu lama, iblis tidak akan menunggu Kwak Kwak" Gagak kasugai berkata sambil mematuk kepala Akito dan (Y/n)

"Lama-lama gua goreng juga nih gagak" - (Y/n)

"Sakit njinc santai aja napa" - Akito

Sebenarnya gagak kasugai milik Akito dan (Y/n) hanya 1 karena mereka akan selalu bersama dalam setiap misi dan mereka menamai gagak kasugainya dengan nama Kuroshitsuji=Black Butler=Pelayan (yang kasih nama Akito diambil dari nama anime, black disini merujuk pada warna bulu gagak) jadi bisa dibilang gagak kasugai ini adalah pelayan mereka

Lalu mereka berangkat dipandu oleh gagak kasugai dan sampai di tempat tujuan sudah sore hampir malam

"(Y/n) sekarang kau cari penginapan dulu aku akan mencari informasi kalau bisa jika sudah dapat penginapan kau juga ikut cari informasi"

"Hn"

(Y/n) POV

Setelah nii-san memerintahkanku mencari penginapan aku segera memutari desa itu, ini sudah hampir malam tapi kenapa anak kecil masih bermain di luar kan bahaya

Di desa ini juga masih ramai orang berlalu lalang apa mereka tidak takut pada iblis ya? Bukannya harusnya mereka itu tau kalau banyak anak-anak yang hilang karena iblis tapi kok malah anak-anaknya dibiarin main sampai jam segini

Akhirnya aku menemukan penginapan yang sepertinya nyaman, aku memesan 1 kamar tapi dengan 2 futon karena jika kamarnya beda biasanya nii-san takut kalau terjadi sesuatu padaku

Lalu aku berkeliling desa lagi, hmm siapa itu? Baik sekali dia membagikan permen pada anak-anak yang sedang bermain, tauah mending aku cari nii-san aja terus makan aku lapar (╥﹏╥)

Akhirnya setelah keliling-keliling gajelas nii-san kutemukan dia lagi duduk-duduk santuy sambil ngeliatin burung yang terbang

"Woy lu ngapain sih bengong bengong baek ngopi napa ngopi"

"Disini kaga ada kopi dek"

"Oiya lupa gw, eh lu ngapain disini katanya mau nyari info"

"Kagak ketemu malah yang ada anak-anak keluar rumah seolah tidak terjadi apa-apa"

"Eh? Iya juga sih seperti desa ini tidak takut pada iblis atau mereka tidak mempercayainya?"

"Nggak tau dan juga sekarang ayo cari makan aku lapeeerrrr"

"Aku juga laper mana kita ga sempat makan siang gara-gara gagak kampret itu"

Akhirnya aku dan nii-san makan (baca: mukbang) ramen jumbo 10 mangkok setelah itu kami cuma keliling-keliling desa

Sekarang sudah malam dan desa ini sudah sepi, biasanya iblis akan muncul pada jam segini aku harus bersiap

Saat kami menjelajah pelosok desa, aku merasakan hawa iblis yang lumayan kuat dan kurasa nii-san juga merasakannya, arahnya dari rumah tidak berpenghuni yang terlihat seperti rumah hantu

Second Chance [ Shinazugawa Sanemi x Reader ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang