Chapter 6: Pilar Angin, Shinazugawa Sanemi

2.6K 297 80
                                    

Akito dan (Y/n) saat ini sedang berada di hutan yang menuju ke misi selanjutnya yaitu sungai yang ada di pinggir hutan ini

"Nii-san menurutmu kita akan menjalankan misi bersama siapa?"

"Menurutku mungkin saja Kang Santuy karena misinya di sungai"

"Heeh kalau bersamanya nggak seru dong! Tapi, Tomioka-san itu termasuk daftar husbuku sih jadi aku nggak tau harus senang atau sedih"

"Hahahaha tenang saja (Y/n) walau misi kali ini nggak seru akan kujadikan seru jika kau mau"

"Oke! Aku merasa ada hal menarik yang akan terjadi di misi kali ini, fufu ayo kita buat kehebohan sampai siapapun pilar yang bersama kita menjalani misi kali ini tidak akan mendapat bagian untuk mengalahkan iblisnya"

"Kau itu tetap semangat seperti biasa, ya (Y/n) ayo kita berjuang tatakae"

Saat sampai di pinggir sungai hari sudah malam dan saat Akito dan (Y/n) tau siapa pilar yang menjalani misi bersama mereka...

'Ini lebih buruk dari Kang Santuy anjer kok malah yang dateng kebalikannya sih, apa salah hambamu ini ya gusti sampai engkau menugaskan kami bersama makhluk barbar iniiiii' jerit hati Akito dan (Y/n)

"Cih, kenapa yang datang malah kroco seperti kalian, bukannya pemburu iblis yang berpangkat lebih tinggi seperti kinoe, jika yang datang pemburu iblis lemah seperti kalian memangnya bisa apa paling hanya menyusahkan" yap pilar yang ditugaskan bersama mereka adalah Pilar Angin Shinazugawa Sanemi yang notabenenya paling dihindari oleh mereka karena sifatnya dan kata-katanya yang kasar

"Apa kau bilang sialan!! Kau meremehkanku hah? Hanya karena kau seorang pilar kau menganggap remeh orang yang pangkatnya lebih rendah darimu asal kau tau saja ya DI ATAS LANGIT MASIH ADA LANGIT jadi jangan sombong dulu" - (Y/n)

"Hah siapa kau berani-beraninya berkata seperti itu kepadaku dasar jalang!"

(Y/n) dan Akito yang mendengarnya langsung syok seketika, "a-apa kau bilang aku apa? kau bilang aku jalang hah? Ngajak ribut ya kau" - (Y/n)

Buagh

(Y/n) meninju Shinazugawa sampai mental masuk ke hutan saking kesalnya, "harusnya kau itu banyak belajar cara menghormati wanita dasar brengsek!"

"Grrr, sialan kalau kau berani menyerangku seperti itu lagi akan kupatahkan seluruh tulangmu"

"Wah aku takut, sangat takut, nii-san bagaimana ini jika tulang-tulangku dipatahkan olehnya" - (Y/n) berkata dengan nada takut yang dibuat-buat

Shinazugawa yang mendengarnya menjadi sangat kesal dan hampir menampar (Y/n) jika Akito tidak menahan tangannya

"Sudah cukup aku bisa diam jika kau menghina adikku tapi aku tidak akan bisa diam saja jika ada yang ingin menyakitinya jadi menjauhlah dari adikku pilar angin yang terhormat Shinazugawa Sanemi-sama" - Akito berkata dengan aura dan nada bicara yang menyeramkan

"Cih, sebaiknya kalian menjauh saja dariku jika kau tidak ingin adikmu itu terluka" - jawab Shinazugawa sambil menarik tangannya kembali

"(Y/n) ayo kita ke hulu sungai saja tidak usah pedulikan dia anggap saja dia itu tidak ada disini"

"Hm ayo nii-san"

Akhirnya mereka berpisah Akito dan (Y/n) pergi ke hulu sungai sedangkan Shinazugawa mengawasi daerah sekitar sungai

Di tempat Akito dan (Y/n)

"(Y/n) yang tadi itu tidak sopan lho jangan diulangi lagi ya!" - Akito berkata dengan nada lembut

Second Chance [ Shinazugawa Sanemi x Reader ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang