(Y/n) POV
Pertarungan antara Tanjiro dan para iblis kiriman Maemunah sudah selesai dan gue berencana menghampiri mereka
Gue sedikit penasaran kenapa Maemunah nggak ngirim iblis untuk mengejarku, hmm mencurigakan
Apa jangan-jangan Horiki bener-bener ketangkep Muzan, waduh bahaya kalo gitu
Tapi kutepis semua pemikiran burukku dan menyapa Tanjirou dan yang lainnya
"Yo minna"
"Telat" jawab Yushiro ketus
"Halo (Y/n)-nee"
Gue mengabaikan jawaban Yushiro dan membantu mencari barang yang masih bisa dianggap berharga yang tertimpa reruntuhan bersama Tanjirou
Walau pertempurannya selesai lebih cepat dari cerita aslinya dan sekarang masih terhitung hampir subuh mungkin sekitar jam setengah 4 pagi, bodoamatlah yang penting dua iblis itu udah koit
~Skip~
Kami semua duduk di ruang bawah tanah dan membahas tempat tinggal kami selanjutnya
Sebenarnya kami sudah menyiapkan tempat tinggal baru dan sebagian besar barang dari rumah ini sudah dipindahkan
Gue sama Horiki patungan beli sebuah gunung yang dikuasai pemerintah, jangan tanya dapat uang sebesar itu darimana, chapter depan kalian bakal tau kok
Kenapa gunung?
Sekalian melatih para pemburu iblis pemula yang saat ini dipimpin oleh Horiki dan Satoshi, saat ini sudah banyak baik pemburu iblis atau calon pemburu iblis yang berlatih neraka di sana
Jika tidak ada Horiki atau Satoshi maka yang mengatur adalah Genya
Iya Genya, Shinazugawa Genya, adik mantan gue yang sayangnya tidak diakui oleh kakaknya
Mungkin melenceng dari manganya yang seharusnya Genya mengikuti Himejima, disini Genya malah ikut denganku dan Horiki yang yah bisa dibilang sama-sama setengah iblis
Dan sekarang gue udah otw ke gunung mau ngabari Satoshi, kusuruh bersih-bersih dulu
~Skip~
Sampai di sana matahari sudah terbit dan banyak pemburu iblis yang sudah berlatih dan mereka langsung menunduk 45/90 derajat lalu menyapaku sambil tersenyum senang
"Pagi Sinaga-san/(Y/n)-san"
Aku tersenyum dibalik tudung, rasanya sangat senang saat keberadaanmu diterima, tidak seperti hari 'itu'
Aku masuk ke rumah mewah dengan gaya modern yang kami bertiga buat, gue bagian gambar, Horiki and Satoshi yang bangun rumahnya, eitt tapi gitu-gitu gue bantu-bantu juga
Saat gue melewati ruang tamu, gue malah bertemu dengan tamu tak terduga yang sedang nyantuy di sofa
"Wah hisashiburi, tumben ada urusan apa kesini?" tanyaku pada tamu tersebut dan duduk di depannya
"Hisashiburi mou (Y/n)-san, cuma mau ngasih tau tempat Horiki sekarang"
"Hah? Kok lu bisa tau? Dimana?" tanpa sadar teriak kan gue
"Santai dong, sekitar kurang lebih seminggu yang lalu, Oyakata-sama nyuruh 5 hashira buat nangkep Horiki"
Jder
Sumpah anjenk lemes gue woi, gue gatau keadaan Horiki kek gimana dan gimana dia diperlakukan disana, karena gue aja yang 'teman' mereka dibunuh apalagi Horiki
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Chance [ Shinazugawa Sanemi x Reader ]
Teen FictionSinaga (Y/n) dan Sinaga Akito yang berasal dari dunia modern yang penuh dengan hiruk pikuk perkotaan. Mereka blasteran Indonesia-Jepang jadi tak heran jika wajahnya khas Jepang tapi sifatnya khas Indonesia. Mereka memiliki hobi yang sama yaitu meno...