14

43 6 2
                                    

Yera menghembuskan nafas saat Seno berlalu dari sana.

"Punya dosa apa sih gue punya mantan kayak dia" yera mengusap wajahnya pasrah.

Dia berbalik menemukan Iwan dan Cakra yang melongo melihat yera.

"Yer,tadi pagi Lo makan apa?" Kata Iwan menatap yera tak percaya.

"Berisik."

Yera menatap Cakra yang masih dibantu berdiri oleh Iwan. Ujung bibir Cakra terlihat sedikit berdarah dengan wajah berantakan.

"Dah pulang sana, gue naik taksi aja"

"Eh, gabisa gitu dong..pulang sama pacar lah" kata Cakra mengentikan yera.

Yera melotot tak menyangka Cakra akan mengucapkan itu. Yera sudah merah seperti tomat.

"Njir modus Lo" kata Iwan memukul kepala Cakra

"Ck, Lo gak bakal kuat bawa gue..pulang bareng Iwan aja sono"

"OGAH!" kali ini Cakra yang memukul kepala Iwan.

"Gue datang sama lo pulang ya sama lo lah" kata Cakra belum mengalah

"Berdiri udah bisa ngga?" Tanya yera

"Bisa!"

Iwan melepas pegangannya dari Cakra.

"Aw, Iwan bego!" Cakra mengumpat tak menyangka Iwan akan melepas pegangannya.

"AARGHHH.....BERISIK!"

Iwan dan Cakra diam. Takut diamuk oleh yera.

"Yaudah ayo pulang!" Kata yera menarik tangan Cakra.

"Lah..gue sama siapa?!"

"diam jomblo" kata Cakra mengejek Iwan.

"Yeuu gitu amat"

...

"Kok bisa berantam sama Seno?" Tanya yera yang membawa cakra dipundaknya.

"Ngga, urusan cowo" kata Cakra percaya diri.

"Dih belagu! Kalah juga Lo" kata yera mencubit lengan Cakra.

"Itu karna mereka ngeroyok, lo kira gue master limbad bisa tahan banting?"

"Apasih" kata yera tertawa kecil

"Pulang naik taksi aja, bareng.." kata Cakra saat sudah sampe ke parkiran.

"Motor Lo gimana?"

"Gampang itu, suruh orang aja nanti"

Yera menggangguk setuju, lagipun yera sedang malas berdebat dengan Cakra. Ia sudah lelah belajar satu hari ditambah lagi tadi mengurus Seno.

.

"Kemana dek?" Tanya supir taxi saat yera dan Cakra naik.

"Jalan melati no 3 pak" kata yera

"Komplek sejahtera pak" kata Cakra

Iya,mereka nggak nyebutin alamat mereka sendiri, Cakra nyebutin alamat yera, yera juga nyebutin alamat cakra.

"Jadi siapa yang duluan? itu kan beda arah" kata supir taxi menatap yera dan Cakra dari kacanya.

Yera dan Cakra saling tunjuk.

"Apasih Lo duluan, lihat noh luka lo" kata yera melotot kearah Cakra.

"Lo cewe, Lo aja duluan" kata Cakra tak mau kalah

"Lo aja"

"Ngga. Lo"

"Lo duluan ih"

"Ngga, Lo harus duluan"

"Gue bilang Lo,ya Lo aja kenapasih"

"Kalau pacar bilang duluan, duluan aja kenapasih?" Kata Cakra akhirnya.

Supir taxi melongo melihat perdebatan Cakra dan yera.

Yera diam, menatap Cakra tak percaya. Yera sekuat mungkin menahan untuk tenang saat ini.
Ngga, yera ngga boleh baper.
NGGA BOLEH.

"Ogah gue pacaran Ama Lo" kata yera memukul bahu Cakra

"Lo sendiri yang bilang kalau gue pacar Lo" Cakra tersenyum Menang saat melihat pipi yera memerah.

"DIAM NGGA?!" Yera berteriak sambil memukuli Cakra yang berusaha menjauh.

"EHM, ini mau kemana jadinya?" Kata supir taxi itu akhirnya.

"saya aja pak duluan" kata yera masih melotot kearah Cakra.

"Nah gitu dong nurut Ama pacar"

"DIAM"

***

"Cakra" Cakra mendengus pelan kemudian menatap laki laki yang disebutnya papa itu.

"Papa mau bicara"

"Bicara aja" sahut cakra malas

"Duduk dulu sini" kata papanya mencoba

Cakra menarik napas panjang kemudian berjalan pelan ke sofa dekat papanya.

"Gimana sekolah kamu?"

Cakra merilik kemudian tertawa kecil.

"Apa peduli papa?"

Papa cakra menghembuskan nafas, sejak mama cakra meniggal Dan papanya memutuskan untuk menikah lagi hati cakra seakan membuat tembok diantara keduanya.

"Cakra sampai kapan kamu Alan begini ha?" Tanya papanya lembut.

Hati cakra terasa perih, cakra rindu papanya tapi egonya lebih besar Dari rasa itu.

"Ck,gausah peduli sama cakra,papa urus aja sana keluarga baru papa" kata cakra sambil beranjak dari duduknya.

"Kamu masih belum bisa menerima farel sebagai saudaramu?"

Ya, farel adalah anak dari perempuan Yang dinikahi papanya.

Langkah cakra terhenti,tanggannua mengepal. Cakra membuang nafas kemudian berbalik menghadap papanya.

"Sampe kapanpun, cakra gak bakal pernah  anggap  keluarga sampah papa"

***



Halo gaes💙

Jadi,udah Tau kan alasan cakra benci sama farel selain gara gara nyakitin yera?

Anyway, pakabar kalian?

Aku comeback huhu

Udah lama banget gasih? Wkwk

Maapin yaw

So,Enjoy to part 14🙌💙







Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

16Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang