7

97 12 2
                                    


"Neng, ini kenapa akang ditarik tarik dah yaallahh..." tangan cakra masih ditarik oleh yera yang entah kemana tujuannya.

Yera berhenti. Di lorong sepi belakang perpustakaan. Cakra merinding saat melihat yera sudah menatapnya horor.

"Ehm,gue kayaknya kebelet deh. Aduhhhh malah wc jauh lagi yak hmm..." Cakra menyibukkan dirinya menghindari tatapan yera.

"Lo mau di potong potong aja atau perlu dicincang juga?" Cakra mundur saat yera sudah berjalan mendekatinya.

"Yer ini nggak lucu..." kata cakra pelan bahkan hampir tak terdengar.

"Ah, mau di goreng atau di panggang?" Yera masih menatap cakra horor.

"Yeraaaa...horor tau nggak? Ini gue berasa lagi main film tapi nggak di gaji" cakra semakin merinding saat yera menundukkan kepalanya dan.....menagis disana.

Cakra tertegun. Bingung kenapa yera tiba tiba menangis,bukankah yang seharusnya menangis ketakutan sekarang adalah cakra? Kan tadi yera yang jadi hantu...terus kenapa malah hantunya yang nangis?

"HUAAAA....CAKRA LO KOK JADI PETAKILAN SIH SEKARANG? DULU LO KAN IRIT NGOMONG... KENAPA LO JADI KAYAK IWAN SAMA RYANNNN, GUE KAN PENGEN SESEKALI PUNYA TEMAN KALEMAN SIKIT! KAN UDAH GUE BILANG JANGAN DEKAT DEKAT SAMA IWANN...KETULAR KAN?"

Cakra menunduk, ia ingin tertawa saat nama iwan yang tak tahu menahu di bawa lagi. Tapi, cakra juga bingung harus mengatakan apa setelah ini. Ia terlalu gugup.

"Gue bukan ketular iwan"
Yera mendongak. Kemudian menarik ingusnya yang tiba tiba ada karna menangis tadi. Ya...yera benar benar menangis.

"Jadi siapa lagi virus selain iwan?" Kata yera bingung. Benar benar tak tahu.

"Gue ketular lo yer..." Cakra langsung menghindar saat yera menatapnya seperti tadi. Horor.

"SINI LO, GUE PANGGANG BENERAN JUGA LO CAKRAAAA,,HEEE!!"

***

"Sebenarnya perasaan lo ke yera itu gimana sih, ha??" Iwan masih menatap tak suka pada pria jangkung disampingnya ini. Meski iwan terlihat menyebalkan, ia akan sangat marah jika temannya disakiti oleh orang lain. Iwan tak suka saat melihat temannya tersakiti, iwan tak akan diam saat temannya menangis, jika iwan sudah merasa seseorang itu memang berhak untuk ia lindungi, ia akan berusaha menjaga. Terlebih itu yera..

"Gue gak bisa nganggap dia lebih dari teman, itu aja" farell lelah tentang pertanyaan ini. Ia sudah mengatakannya berulang kali pada iwan orang yang pernah jadi sahabat dekatnya dulu.

Yahhh...dulu saat smp, farell memang dekat dengan ryan,salsa,fani,iwan dann...yera. mereka akan pulang bersama dan akan berpisah ketika berjalan kearah yang berbeda, mereka juga sering menghabiskan waktu bersama dirumah besar milik ryan..mereka melakukan banyak hal,mulai dari bertukar cerita,bercanda,main game, ngemil bahkan menggosip tentang artis sampe tetangga mereka masing masing. Tidak ada rahasia sama sekali, namun itu tak dirasakan farell setelah memilih menjauh dari temannya.

"Gue tahu itu, tapi lo juga gak harus nyakitin hati yera kan?" Iwan bosan mendengar jawaban itu selalu.

"Gue juga gak niat buat nyakitin dia wannn" kata farell merasa frustasi.

"Kalau emang lo punya sesuatu yang harus dibilang sama yera, bilang! Jangan nunggu dia makin larut sama perasan dia, lo tahu yera itu orangnya gimana.. dia mudah baper"

"Gue capek wan, gue juga tersiksa.. Gue jadi nggak bisa dekat sama orang yang gue suka karna harus selalu jaga hati yera tanpa peduli perasaan guee"

Iwan terdiam. Kembali merasa kasihan, kenapa cerita hidup harus serumit ini.

"Gue tahu lo bela yera karna nggak bisa lihat orang yang lo sayang sedih, tapi lo pernah nggak mikir sekali aja gimana rasanya jadi gue yang nggak bisa dekat sama orang yang gue suka. Gue harus nahan perasaan gue sama fani sampai kapan? Sampai fani udah sama yang lain..."

Iwan mengacak rambutnya ikut frustasi. Ia merasa egois sekarang, ia telah memaksa seseorang untuk memenuhi kebahagiaannya tanpa peduli kesengsaraan seseorang.

"Maaf...gue udah egois sama lo" kata iwan menatap farell yang sudah menunduk dalam memikirkan sesuatu.

"Gue juga minta maaf" farell juga tak ingin egois. Ia juga tahu bagaimana rasanya jadi iwan. Harus selalu berpura pura menjadi teman dan harus selalu memasang topeng saat bersama yera.

Farell berdiri. Menepuk bahu iwan,

"Kalau lo emang suka sama yera, kenapa lo nggak pernah coba buat bilang sama dia" kata farell masih menepuk beluk bahu iwan.

"Gausah bacot lo,urus dulu perasaan lo sama fani sanaa"

Iwan dan farell tertawa kecil, merasa bodoh kenapa harus saling diam tentang perasaan mereka. Tapi, cara mencintai semua orang berbeda. Iwan dan farell memilih cara yang sama yaitu: ketika kamu mencintai seseorang, kau tak harus memilikinya, karna jika begitu kamu akan terlihat egois. Biarkan saja perasaan itu ada, sampai ia akan menyerah nanti dengan sendirinya.

***

Hai

Karna aku pikir cast itu penting di cerita wattpad, aku bikin cast pemainnya wkwk dan... kalau kalian mau bayangin yang lain juga gapapa sih
Thanks:)

Pertama:

choi beomgyu 'txt' as cakra guanna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

choi beomgyu 'txt' as cakra guanna

Kedua:

Lia "itzy" as yeraanda chunly

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lia "itzy" as yeraanda chunly

Ketiga:

Choi soobin 'txt' as farell pratama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Choi soobin 'txt' as farell pratama

16Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang