9

82 12 3
                                    

Picces

Umum: jangan salah paham kalau belum tahu yang sebenarnya.

Love

Couple: bahagia selalu ya! Jangan sampai berantam

Single: cieee baper dibuat gebetan nih kayaknya.

. . .

"Apaan? Gue punya gebetan aja kagak!?" Kata yera tak terima melihat ramalan zodiak minggu ini.

"Minggu kemarin juga bilang bakalan ketemu sama jodoh,apaan? Boong banget! Ini kenapa zodiaknya jadi nakal ya?" Yera mengomel kecil sambil berjalan menuju kelasnya.

"Oi yer" iwan yang entah datang darimana sudah berjalan disamping yera

"Anj- gue kaget bangsul, untung gak teriak" kata yera mengelus dadanya.

"Tuh mulutnya pedas banget sekarang "

"Ketularan lo inii" kata yera mendelik.

Iwan diam diam menghembuskan nafas membuang gugup saat bersama gadis ini. Selalu seperti ituu..

"Lo kenapa cemberut gitu dah?"

"Ck,itu zodiak boongin gue mulu.." kata yera memayunkan bibir,membuat iwan diam diam menahan untuk tidak mencubit pipi gadis itu.

"Lo sih, percaya banget sama yang gituan"
Yera melirik iwan sinis, merasa aneh kenapa hari iwan seperti berbeda.

"Kesurupan ya lo?" Tanya yera membuat iwan langsung menoyor kepala yera begitu saja.

"Bacot banget" kata iwan kemudian pergi mempercepat langkahnya.

***

Fani berbelok ke perpustakaan. Ia segera berjalan masuk kemudian melangkah ke rak buku. Fani mengumpat kecil ketika melihat farell juga berada diperpustakaan sedang mencari buku.

Hening.

"Ehm" farell berdehem membuat yera melirik kerahnya.

"Cari buku apa fan?"

"I-itu bu-buku ipa" fani merutuk kecil saat ia berbicara gugup seperti tadi.

"Mau gue bantuin nyari nggak?"

Fani tersentak. Kemudian pasrah saja ketika lengannya ditarik oleh farell.

"Rak buku ipa itu disinii, tadi ngapain ke rak buku geografi?"

Fani mengerjap pelan. Mengatur nafasnya yang sesak.

"Lupa" farell menahan senyum melihat fani yang galak menciut begitu saja.

"Buku yang ini?" Fani mengangguk. Tanpa bicara farell mengambil tumpukan buku yang berada di rak atas kemudian menurunkannya dengan mudah.

"Makasih farell" farell tersenyum. Merasa senang bisa membantu gadis itu. Farell bahagia saat fani menutupi pipinya yang memerah, ia tak bisa menahan senyum ketika fani menyembunyikan wajah malunya.

. . .


"Fan, mau gue bantu-

Yera terkejut mendapati fani dan farell dalam jarak yang cukup dekat. Bahu yera melemas begitu saja. Seakan patah melihat sahabatnya itu begitu dekat dengan farell. Fani yang sadar langsung menjauh dari farell.

Hening. Tak ada yang angkat suara. Sampai akhirnya terdengar suara farell.

"Gue duluan ya, gue juga harus nyari buku buat kelas" farell pergi. Meninggalkan yera dan fani.

Hening lagi.

"Yer,gue bisa jelasin.. Gue sama farel-

"Sini gue bantuin, lo kok lama banget! Sekelas udah pada ribut nungguin lo" kata yera mengambil beberapa buku dari tangan fani.

Fani masih diam, memandangi yera yang berlagak sibuk menata buku yang ada di tangannya. Terlihat jelas, bahwa wajah yera menunjukkan kesedihan, tapi fani tidak melihat yera marah ataupun kecewa terhadapnya. Itu cukup aneh.

"Lo ngapain lihatin gue," fani tersentak mendengar suara pelan yera yang terdengar bergetar.

"Yer, gue minta maaf"

"Apaan dah? Buruan cepattt!" Kata yera berjalan mendahului fani yang semakin merasa bersalah tapi juga merasa bingung melihat sikap yera yang jelas sangat berbeda. Cukup aneh.

Jika yera marah ia akan marah pada orang yang mengajaknya bicara atau tidak yera akan menangis keras dan mengunci diri didalam kamarnya.

Tapi ini berbeda, yera bahkan mengajak fani bicara orang yang membuat yera sedih?

Biar bagaimanapun Ini cukup aneh..

***

Yera sudah berguling guling tak jelas diatas kasurnya kemudian menendang udara dan merutuk sendiri.

'Lo sih seneng banget buat orang baper'

Yera menarik rambutnya frustasi kenapa ia harus mengalami ini.

Yera:salsa

Salsa: dilaci

Yera: ih gue serius inii

Salsa: ih gii siriis iniii

Yera: gue pho in lo sama ryan

Salsa: APAAA?!

Yera: tadi lo sama ryan ke kantin pas fani ke perpustakaan

Salsa: hm, terus?

Yera: lo minat gak sih dengerin gue?

Salsa: iye ini kan lagi dibaca elah

Salsa: next next

Yera: gue kekantin bareng iwan

Yera: berdua

Salsa: lah emang kenapaa?

Yera: dia bilang sesuatu

Salsa: dia bilang apa?

Yera: gue merinding nginget nya

Salsa: BILANG APA ELAHH?! GAJELAS BANGETTT

Yera: dia bilang suka sama gue

Salsa: LAH ANJIR, KENAPA BISA? EH YERA YAALLAHHHHH

***

16Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang