17 - bunga

2K 154 7
                                    

Silla merapihkan barang barangnya di kamarnya seperti, dia sudah lelah bertengkar dengan reynan lupakan apa yang telah terjadi, soal Bianca juga lupakan saja.

Setelah selesai Silla berniat untuk mengunjungi Bagas, dia bersiap siap untuk ke rumah sakit. "Mau kemana?"

"Rumah sakit" ujar Silla

"Siapa yang sakit?"

"Bagas" reynan menyeritkan dahinya

"Jangan berpikiran macem-macem, tanpa Bagas aku gak disini"

"Maksud kamu?"

"Dia kecelakaan saat mau nolongin aku"

"Dia gapapa?"

"Dia koma"

"APA?" Rey kaget separah itukah? Apa yang terjadi?

"Kalo begitu ayo kerumah sakit, aku antar" Silla mengangguk dan turun kebawah meninggalkan Reynan yang besiap siap di kamar

Silla dan reynan berada di mobil, mereka saling bungkam sampai akhirnya Silla membuka suara memecahkan keheningan.

"Apa maksud bianca tadi" reynan menatap Silla

"Bianca itu ratu drama sil, demi dapetin aku lagi dia rela lakuin apapun, dia ngaku kalo itu anak aku , aku aja gapernah ngapa-ngapain sama dia"

"Aku kira dia udah lupain aku, dan aku juga pernah bilang kalo kita tetep bisa temenan, tapi ternyata aku salah"

"Tapi apa beneran Bianca hami?"

"Mungkin?"

"Kenapa dia gitu?"

"Dia pernah kuliah dan tinggal di luar negeri" Silla mangut mangut

"Kak kita mampir ke toko bunga dulu"

"Ngapain sill?"

"Beli bunga lah"

"Buat apa?"

"Buat Bagas" reynan mangut mangut dan menghentikan mobilnya di depan toko bunga

Silla masuk duluan ke dalam toko bunga dan memilih milih bunga.

"Mau cari bunga apa mba?" Tanya pelayan yang ada di sana

"Tulip ada?" Pelayan itu mengangguk

"Di sebelah sana kak, silahkan di pilih dulu" Silla berjalan menuju tempat yang di arahkan , di ikuti oleh reynan.

"Tulip?" Silla mengangguk

"Kamu tau arti tulip kuning?" Tanya reynan

"Lambang persahabatan?" Reynan mengangguk

"Aku pernah baca di sebuah artikel tentang bunga ini , jika sahabatmu sakit , bawalah bunga ini yang akan membawa kebahagiaan padanya"

"Kamu sangat suka bunga ya?" Silla mengangguk

"Yu udah, aku bayar dulu"

Setelah membayar Silla dan reynan kembali melanjutkan perjalanan ke rumah sakit.

Silla sedari tadi bunga yang di belinya, menurut nya bunga itu sangat cantik, Silla amat menyukai bunga.

Reynan menatap Silla yang sedang kagum pada bunga yang di belinya.

"Kalau kamu suka kenapa gak beli aja?"

"Aku lagi gak sakit"

"Ck, maksudnya bunga yang lain"

"Maunya di beliin!" Silla menatap sinis Reynan

Reynan menyeritkan dahinya. "Kenapa ga bilang"

"Peka dong!" Silla memalingkan wajahnya dari tatapan reynan

My Destiny of Married [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang