33 - buku penjelas

1.4K 107 10
                                    

Silla kaget saat membaca kalimat itu, dia langsung membalik halaman selanjutnya.

Bianca mengidap penyakit HIV , dan dia sedang mengandung seorang bayi yang tidak di ketahui siapa ayahnya.

Saat aku sedang berada di kantor, Bianca menemuiku untuk meminta bantuan. Awalnya aku menolak.

Namun Bianca mengancam akan bunuh diri, dia hampir mati di hadapan ku sill.

Tapi aku menahannya.

Silla terisak, sebenarnya apa yang terjadi? Dia kembali membaca tulisan reynan

Aku berjanji akan menolongnya, aku mengirimnya pergi ke sini agar menjauh dari kehidupan kita.

Tapi saat semuanya baik-baik saja, dokte memvonis Bianca. Dia bilang umurnya sudah tidak akan lama lagi, dan dia bilang bayi nya harus di lahirkan.

Silla membalik halaman dan membaca tulisan berikutnya.

Bianca tidak punya siapa-siapa lagi, papa nya telah membuangnya.

Aku ingin mengirim orang saja untuk mengurus bayinya. Tapi tidak ada yang bisa di percaya.

Papa nya Bianca melakukan apapun agar anak Bianca mati.

Silla masih terisak lalu mengelus perutnya.

Alhasil aku sendiri yang harus mengurus bayi itu, jika saat melahirkan , Bianca selamat.
Maka aku akan biarkan dia menjaga bayinya.

Namun apabila dia tiada aku akan membawa nya pulang ke Indonesia.

Silla membalik halaman nya, dan sepertinya ini halaman terakhir.

Aku terlalu takut untuk menceritakan ini padamu sill, aku takut kamu marah dan salah paham.

Di tambah lagi kamu sedang marah dan tertekan , aku harus bagaimana sil?

Silla membalik buku itu dia sangat terisak, dia mengingat kejadian saat dia memaksa reynan untuk menerima tawaran beasiswa itu, jika Silla tidak marah dan ngambek mungkin reynan akan berani jujur. Silla kembali membaca tulisan berikutnya

Agar aku bisa memastikan kamu tidak marah, aku menerima tawaran beasiswa itu, aku mengambil segala resiko , aku menjadikan tawaran itu sebagai alat untuk sekaligus menyelamatkan Bianca.

Maaf Silla, aku terlalu takut bicara saat ini, makanya aku menulis ini.

Semoga kamu tidak pernah membaca tulisan ini, karena aku sendiri yang akan ceritakan hal ini secara langsung padamu.

Silla masih terisak, benar-benar terisak bukan Silla yang menderita, tapi reynan yang menderita.

Dia langsung meraih ponsel yang ada di sakunya. Mencari nama reynan di ponselnya dan menghubungi nya.

Namun ponsel Reynan tidak aktif, Silla terus berusaha menghubunginya sambil menangis, berkali kali Silla menghubunginya namun tidak ada jawaban.

Silla berbicara pada hatinya bahwa ini adalah panggilan terakhir , jika tidak ada yang menjawab Silla akan lapor polisi. Dia menekan tombol panggilan dan mencoba menghubungi reynan lagi.

Silla mebelakakan matanya, kali ini ada jawaban.

Hello?

HALLO? KAK?

Reynan left his cellphone here

Where is him?

You can take this cellphone
At the hospital, I'll send the address

Okay, I will wait

***

Silla melangkahkan kakinya secepat mungkin menuju resepsionis rumah sakit. Dia bertanya dimana ponsel Reynan.

"Where is Reynan's cellphone?"

"I'm the same woman on the call"

Sambil menyodorkan ponsel pada silla. "Yes, here"

"Thank you" ujar Silla

Silla menerima pemberian ponsel dari perawat tadi, dia membuka ponsel Reynan yang tida di beri kata sandi, hal yang pertama dia lihat adalah pesan, Silla hanya melihat namanya di sana. Dia membuka galeri reynan, dan tidak menemukan apa-apa, akhirnya Silla membuka note reynan di ponsel dan dia menemukan sesuatu.

Menatap semuanya harus dalam bentuk tulisan, yang Silla inginkan hanya reynan.

Sambil duduk di kursi rumah sakit, dan di pandang orang-orang yang berlalu lalang, karena penampilan Silla yang sudah tidak karuan, baju yang sudah kusut, rambut yang berantakan, wajah yang kusam dan mata yang bengkak.

Silla membaca tulisan yang ada di dalam note tersebut.

Pulang lah Silla, seperti kita sudah tidak bisa bersama lagi, jika kita satu jalan, kita akan bersama lagi, takdir yang akan mempertemukan kita.
Jaga baik-baik anak kita.

Silla menjatuhkan ponsel Reynan ke lantai, dia berteriak mengabaikan orang-orang yang menganggap nya tidak waras saat ini, dia benar-benar menangis tersedu sedu. Kenapa reynan melakukan ini.

"Enggak gak boleh"

"Kak reyannnn"

"Hiks hiks" ujar Silla pada dirinya sendiri

Perawat membantu menenangkan Silla agar tidak membuat kekacauan, Silla menolak untuk di bantu dan berontak, Silla benar benar tidak bisa memikirkan apa apa, tubuhnya benar-benar lemas, pandangannya mulai kabur dan dia tidak bisa melihat apa-apa.

Silla pingsan.

My Destiny of Married [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang