Psycho Arrived

31K 738 4
                                    

Cinta tidak pernah salah, yang salah adalah caramu menanggapi nya.

Jika dunia tidak berpihak padamu, jangan menyerah teruslah berjuang! Dunia memang tidak memiliki kewajiban untuk memihakmu, maka dari itu berjuanglah sendiri untuk mendapatkan kebahagiannmu.

Zara Wijaya, seorang gadis yang berjuang untuk menghidupi dirinya dan adiknya seorang diri sejak ditinggal kedua orang tuanya. Keluarga yang lain tidak ada yang ingin mengurus mereka, karena dianggap hanya akan menyusahkan.

Cibiran, makian, dan pandangan kasihan dari orang orang itulah yang membuat Zara berubah menjadi gadis dingin, tidak berekspresi, dan kerap dianggap sombong. Diumur 18 tahun dia sudah memulai karirnya bekerja sambil kuliah, hingga sekarang ia menempati posisinya sebagai Front Office Manager disalah satu hotel bintang 5.

Tidaklah mudah untuk melakukan itu, semua rasa sakit hati dan kekecewaannya hanya dia pendam sendiri.

Suara Langkah kaki dengan sepatu heels menggema, dia berjalan dengan anggunnya menyurusi lobby hotel yang megah. Rok span ketat selutut dengan blouse yang dia kenakan menambah kecantikan dari seorang Zara Wijaya.

"Pagi Bu Zara" sapa seorang reception

Orang yang disapa hanya mengangguk dan tersenyum singkat.

"Sudah beres yah Ra?" tanya Pak Dennish - General Manager Alamour hotel

"Sudah Pak" jawab Zara singkat

"Gue udah lembur dua hari Ra, istriku complaint karena telat pulang" bisik chef Arnold yang berdiri disamping Zara.

Saat ini mereka sedang bersiap menyambut salah satu pebisnis terkaya dan terkenal Aaron Aldric Lencester, atau dikenal dengan Al. Dia adalah tamu VVIP (Very very important person), Tapi sepertinya khusus untuk Al dia predikat tamu dengan jenis very very annoying person. Sesuai Namanya dia memang sangat menyebalkan.

Setiap detail kebersihan dan kerapihan kamar harus diperhatikan dengan baik, Headchef yang harusnya sudah pulang sedari tadi harus lembur karena Al minta untuk dibuatkan mie ayam, yah mie ayam! dan karena jam kedatangan Al yang tidak jelas jadilah mereka harus menunggunnya, hal itu berlangsung selama 2 hari. Al tidak datang dan reservasinya ditunda, menyebalkan bukan? Harusnya dia bisa memberitahu lebih awal kalau dia akan terlambat datang sehingga mereka tidak perlu lembur dan menunggunya seperti orang bodoh!

Suara mobil terdengar memasuki area entrance lobby dan benar saja Cadillac Limousine hitam berhenti sempurna dipintu kedatangan. Pria tinggi berjas hitam membuka pintu penumpang dibagian belakang. Terlihat beberapa pria berjas hitam lain sedang melakukan siaga ketat, pemandangan ini terlihat seperti seorang presiden yang sedang melakukan kunjungan perdamaian dengan negara musuh.

Pria berjas biru dengan tubuh tinggi tegap menggunakan kacamata hitam turun dari mobil, aura mencekam tiba-tiba muncul. Pak Dennish yang dengan ramahnya ingin berjabat tangan dengan Al malah dicekal oleh pengawal dan dengan angkuhnya Al hanya melewati kami yang sudah menunggu dan langsung menuju lift untuk naik ke kamarnya.

"Gila... lo rasa ngak Ra? Bulu kuduk gue sampai merinding !" Kata iriana sambil memperlihatkan tangannya ke Zara. Dia adalah human resource dan satu-satunya teman dekat zara.

Zara menoleh ke arah Iriana dengan wajah datar "Merinding kenapa?"

"Aura nya itu, mengerikan seperti ketemu hantu!"

"Oh, ya mungkin dia memang salah satu titisan iblis" Jawab Zara santai meninggalkan Iriana yang masih memeluk dirinya sendiri

"Eh Ra mau kemana?" teriak iriana

"Incharge, gue MOD sore hari ini" kata Zara tanpa menoleh kebelakang

Sombong, mungkin itu padangan pertama ketika melihat sifat Zara. Sebagian orang akan berubah berdasarkan pengalaman hidup,kesalahan, dan luka mereka. Itulah yang terjadi pada Zara, masa muda nya dihabiskan untuk bekerja dan belajar. Tidak ada waktu untuk bersenang-senang dengan teman sebayanya bahkan berpacaran pun tidak pernah, dan karena itu ia sulit untuk mengekspresikan dirinya dan tertutup terhadap orang lain.

Selama 7 tahun ditinggal oleh kedua orang tuanya, ia hanya fokus untuk bekerja mencari uang untuk dirinya juga untuk adikknya yang ia sangat sayangi, Claire. Dia mulai bekerja dari posisi bawah tanpa merasa malu ataupun minder untuk mengerjakannya, sikap gigih dan pekerja keras yang membawa Zara hingga ke posisi Manager level bekerja di hotel berbintang adalah sebuah kebanggaan untuknya.

Claire Adiknya bahkan sudah hampir lulus kuliah tahun ini dari jurusan kedokteran sama seperti mendiang Ibunya. Zara sangat bangga terhadap dirinya karena ia bisa menunjukkan terhadap orang-orang bahwa ia mampu berdiri sendiri dan menjaga adiknya tanpa rasa kasihan dari orang lain.

Yah, dia tidak butuh orang lain, selama ada Claire dia baik-baik saja.




Enjoy the story? please Vote yah :)

Sweet PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang