What Happen

619 67 8
                                    

"Permisi tuan, ini pelatih baru anda."

Suho nampak terkejut bahwa yang ditunggunya sedari tadi bukanlah yang dilihatnya sekarang.

"Yang sebelumnya kemana?" Tanyanya.

"Ahh.. tuan besar memberhentikannya." Ucap penjaga itu.

"Kenapa? Bukankah kerjanya sangat bagus." Tegas Suho.

"Itu.. tanyakan langsung saja pada tuan besar, saya permisi."

Penjaga itu keluar dari ruangan suho.

"Tuan, bisa kita mulai latihannya."

Suho hanya menangguk. Sudah berjam-jam ia berlatih, namun tak satupun yang berhasil masuk ke pikirannya. Bahkan not yang diajarkan Irene pun, ia lupa.

"Kita berhenti di sini saja, aku lelah." Ucap suho.

"Baiklah tuan, kalau begitu saya permisi."

Suho pun merebahkan tubuhnya di kasur, ia bermaksud ingin tidur menangkan pikirannya. Namun, ia tetap tak bisa. Ia pun keluar ruangan, bermaksud ingin menemui ayahnya.

"Wah tumben sekali kau menemuiku." Ucap ayah suho.

Suho memang jarang bertemu dengan ayahnya. Apalagi semenjak kepulangannya ke barlon lebih tepatnya ia dipaksa harus pulang.

"Kenapa pelatihku kau berhentikkan, bukankah dia milikku dan menjadi hakku untuk memberhentikannya." Ucapnya geram.

"Dia melanggar kontrak, dan harus menerima hukuman. Kau tau kan aku tidak suka pemberontak."

"Kau menghukumnya?!"

Suho pun segera keluar dari ruangan ayahnya dan menuju kurungan barlon yang terdapat di bawah tanah.

Semua penjaga disitu tampak terkejut melihat kedatangan suho. Karena baru kali itu tuan muda mengunjungi kurungan barlon.

"Ada yang bisa dibantu tuan?" Tawar salah satu penjaga di situ.

"Bisa tunjukan tempat tahanan seorang perempuan, yang kira kira di tahan sekitar sehari yang lalu."

"Baiklah tuan."

Suho pun berkeliling mencari Irene, dan akhirnya menemukannya.

"Suho tolong aku.. kaki ku sangat sakit." Ucap pelan Irene dibalik jeruji emas yang menghalanginya. Ia dalam posisi duduk namun kakinya diikat keatas dengan cahaya bewarna merah.

"Hey, bebaskan wanita ini sekarang." Perintah Suho.

Tak ada satupun yang berani membebaskan Irene.

"Hei, kenapa diam saja. Kalian ingin diberhentikan." Geram suho.

"Maaf tuan, dia akan dihukum di tembok dua esok dan perintah itu langsung dari tuan besar."

(Tembok dua adalah dua tembok yang bisa bergerak ketengah, dan akan menekan tahanan hingga gepeng dan itu merupakan hukuman untuk pemberontak.)

"Apa? Kau gila?" Ucap suho.

Matanya pun berubah menjadi merah, tangannya mengeluarkan cahaya merah pekat dan mencekam leher pengawal itu hingga tewas. Seketika kaki irene terlepas dari cahaya merah yang mengikatnya. Suho pun segera mematahkan jeruji emas itu menggunakan tangannya. Ia segera mengangkat Irene untuk keluar dari barlon.

Namun, sayangnya pengawal sudah berkumpul di depan kurungan barlon.

~To be continue~


The Difference Beetwen UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang