"Aku harus mengikuti kontes itu." Ucapku.
Aku berpikir bahwa tak mungkin aku akan tinggal bersamanya selamanya. Tak baik bagi kesehatanku. Kewarasanku juga harus tetap sehat.
Akupun melihat si tiang bangun dari tempat tidurnya.
"Kau ini sok sekali ingin dibawah." Ucapku.
"Maaf. Aku disengat ngengat pas tidur dibawah semalam, makanya aku naik."
"Hah ngengat?"
Ia membalikkan badannya. Dan benar saja, ada sekitar 5 gigitan ngengat dipunggungnya.
"Astaga.. apa yang harus kulakukan. Apakah sakit?"
"Tentu saja. Kalau tak sakit aku akan tetap tidur di bawah."
"Maaf."
"Tak apa." Ucapnya sembari menepuk pundakku lalu ia pergi membasuh wajahnya.
Selagi ia membasuh wajahnya aku mengganti pakaianku dengan pakaian yang dibuatnya. Ia juga sudah mengijinkanku untuk memakainya.
"Mau kemana?" Tanyanya saat melihatku ingin pergi keluar.
"Mengikuti kontes."
"Tunggu aku. Aku juga ingin ikut." Ucapnya.
"Cepatlah tiang."
"Iya pendek."
----------
"Aku gugup." Ucapku padanya.
Ia pun menggenggam tanganku. Memanggil seseorang dan meminjamkan gitar orang itu padaku.
"Berlatihlah dahulu."
Aku pun memainkan petikan demi petikan. Jariku bergetar karena gugup. Namun, rasa gugup itu menjadi hilang setelah ia menari dengan lucu diiringi melodi gitarku. Aku tertawa.
Aku hanya bisa berucap dalam hati. Terimakasih tiang.
Aku pun sudah mengambil nomor antrian audisi. Aku berbaris menunggu giliranku sedangkan si tiang duduk di kursi penonton.
Saat ini tibalah saatku. Aku pun memetik senar dengan tangan yang gemetar namun aku dapat melihat pria itu tersenyum dan mengangguk seakan mendukungku. Itu seakan memberiku kekuatan.
Perlahan aku mulai menikmati alunan melodi yang kumainkan. Aku pun selesai menunjukkan permainan gitarku. Semua orang nampak melihat kearahku. Namun aku dapat dengan jelas melihat si tiang memberikan 2 jempolnya ke arahku. Aku pun tersenyum.
Kontes pun sudah selesai, aku pun belari kecil kearahnya.
"Kau nampak keren" ucapnya sembari menepuk pelan kepalaku.
Aku pun hanya tersenyum malu.
Ia pun menggenggam tanganku dan mengajakku ke bangunan megah kuno tanpa atap.
Aku dan tiang pun masuk ke dalam bangunan itu dan duduk di kursi yang terbuat dari batu kerikil berwarna coklat mengkilap. Sangat mewah.
Dapat dengan jelas hidungku menghirup aroma yang sangat familiar. Steak.
"Ini tempat makan?" Tanyaku.
"Ia, beli semua yang kau mau, aku yang akan membelikan untukmu."
"Baiklah." Ucapku tanpa mengelak.
Selesai makan ia pun mengajakku ke danau. Sangat indah, warnanya pelangi. Mungkin karena pantulan cahaya matahari.
"Kau sebenarnya dari mana sih?" Tanyanya padaku.
![](https://img.wattpad.com/cover/193443746-288-k632581.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Difference Beetwen Us
FantasyApa yang kupikirkan tentangnya selalu berbanding terbalik dengan apa yang kurasakan. ~Irene Aku akan merahasiakan semua yang ku tahu tentangmu ~Suho Irene tak sengaja tersandung dan masuk ke sebuah lubang. Namun, saat ia bangun, ia terkejut karena b...