maaf kalau ada kesamaan alur, nama tokoh, visual, tempat, peristiwa, atau karakter dengan cerita lain
vote dan commentnya ya guys, terimakasih.
***
Jemari Azalea bertaut dingin, hari ini Jakarta lagi tumben-tumbennya, dingin banget serasa di Puncak. Pagi-pagi sekali ia disuruh ke sekolah oleh walikelasnya beserta beberapa temannya yang lain untuk latihan upacara. Hari ini giliran kelasnya yang menjadi petugas.
Sejujurnya, Azalea tidak akan pernah mau berurusan dengan upacara, ia malas harus berdiri dengan tegak dan melaksanakan tugasnya, apalagi dijemur dibawah teriknya sinar matahari yang bisa membuat dirinya gosong. Kalau jadi peserta doang kan bisa neduh di paling belakang, atau bisa pura-pura sakit juga.
"Eh Le!" panggil Bara, ketua kelas XII-IPS 5.
"Lo gak mau jadi petugas kan?" tanya lelaki itu, "ya iyalah ngapain juga, ini aja terpaksa gue gara gara si Bu Narsih ribet."
"Ya udah kalau lo gak mau itu Florence katanya mau gantiin lo, dia mau caper sama Alastor jadi dirigen kan diperhatiin katanya." Azalea mendengus, Alastor mulu yang ada dipikiran anak anak ciwi kelasnya, bukan kelasnya saja bahkan satu sekolah.
"Kenapa baru sekarang sih bilangnya, kalau dari kemaren kan gue gak usah datang pagi gini." Omel Alea.
Namanya Azalea, namun karena menurutnya kepanjangan, menurut teman-temannya juga begitu. Akhirnya Alea menjadi nama panggilannya.
Azalea : kok lo pada belom pada dateng sih, buruan gue gak jadi jadi petugas nih
Rachel : Lah kok ga jadi, padahal lo bisa caper ke IPS 3 Le
Azalea : gue gak mau caper, lo aja sono jadi dirigen kalau mau caper
Rachel : yah sewot, gue otw
Azalea : ya buruan
Read 4
Alea memutuskan untuk diam di kelasnya, berlama-lama di lapangan yang ada membuat dia menggigil, jangan lupakan fakta kalau Alea sangat tidak bisa ditempat dingin.
Sekolah sudah mulai rame, bahkan beberapa anak rajin sudah memakai topi di kepalanya untuk segera ke lapangan. "rajin amat sih dingin gini, nanti aja ke lapangnya." Komen Alea ke salah satu adik kelas yang super rapih dari atas sampe bawah. Anak rajin banget. Adik kelas itu hanya mengangguk sopan.
Sesampainya dikelas, sudah ada Abel si ratu gossip, cerewet banget sampai kadang telinga mau meledak dengar ocehan gak jelasnya. Tapi Alea juga perempuan normal yang butuh gossip. Karena teman per-geng-annya belum ada yang datang, Alea ikut nimbrung ke gossipan Abel dan beberapa cewe-cewe kelas lainnya.
"Ada apa nih pagi pagi udah gossip, nyebut lo pada, malaikat aja masih ngantuk nulis dosa kalian." Kata Alea nimbrung.
"Eh Le, sumpah lo udah tau belom? Masa katanya Atha, pacarana sama cewe sekolah sebelah! Demi apapun sakit hati gue!" Abel mengibaskan tangannya ke mata coklatnya yang tidak berkaca-kaca. Lebay.
"Ya elah, tiap pagi lo gossipnya mereka mulu, bosen gue dengernya." Alea mendengus, Alastor lagi Alastor lagi.
Karena tidak tertarik, Alea duduk di bangkunya, toh duduk di bangkunya juga masih bisa mendengar suara cempreng Abel.
"Beneran, gue lupa nama cewenya siapa dah, Jihan gitu? Coba gue cari instagramnya." Ribut Abel ke teman-temannya, "Eh sumpah cantik banget woi! Blasteran arab!"
gak ada gosip lain apa, Alastor mulu.
"Good morning my sweetie beautiful Azalea" Ghea duduk di samping Alea, "alay lo Ghe! Tumben gak telat."
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHALEA
Teen FictionAtha Arkana Bratadikara, cowok cuek dan dingin, namun kadang bisa berubah menjadi sosok yang hangat, menyenangkan, humoris, dan suka bikin baper anak orang! Awalnya Azalea pikir Atha tidak akan pernah menjadi teman baiknya, dirinya ogah berteman de...