"Jalan jalan sama emak beli putu
Ni abang satu diem mulu kek kutu." Ramon menyenggol lengan Atha yang sedari tadi hanya melamun dan memainkan ponselnya."Berisik Mon."
"Duh pacarana bae sama henpon." Lanjut Ramon lagi, "gak baik tuh hp dipacarin mulu, mending cari pacar beneran." Katanya.
"Bener tuh, handphone aja lo pacarin sampe bawa tidur. Gak baik lo." Timpal Ronald lagi.
"Berisik." Kata Atha lagi, mungkin moodnya memang sedang tidak mau diganggu.
"Good morning everybody!" Alden masuk ke kelas dengan wajah ceria lalu melempar tas ranselnya ke samping Atha.
"Yang ini loncat-loncat mulu kek kangguru, abis ngapain lo Den." Tanya Ramon.
"Lo pada mau tau gak, omg gue sesek napas mau ngasih taunya."
"Apaan?" tanya Merlin yang baru mengumpulkan nyawa untuk nimbrung, "sumpah gue lagi ga boong nih ya." Katanya lagi.
"Apaan anjir buruan." Ramon mulai memerhatikan Alden serius, "MALEM INI GUE DINNER SAMA TERESSA!" seru Alden semangat.
Semuanya melongo, "ANJIR"
"Lo jampe-jampe ya si Teressa kok mau diajak lo dinner" fitnah Ronald."Bae-bae lo kalau ngomong Nald, tau aja." Becanda, mana mungkin Alden memakai ilmu hitam demi seorang cewek, yang paling hanya menjadi mainannya selama satu sampai tiga bulan.
"Weh, bagi-bagi kontak dukun dong." Kata Ramon lagi, "sembarangan lo kalau ngomong." Eros menoyor kepala Ramon, Eros memang tukang toyor, semua orang pasti pernah di toyor laki-laki itu.
"Lo mau jampe-jampe siapa Mon?" Alden menanggapi candaan temannya itu, "kagak bukan buat gue, buat nih abang satu, mau gue jampe-jampe biar kembali ke fitrah." Ramon menunjuk Atha yang menatapnya tajam.
"Weh ampun bang." Ramon mengacungkan jari telunjuk dan tengahnya, peace.
"Bener-bener lo Mon." Komentar Eros lagi, "bener sih gue juga pengen jampe-jampe si Atha biar kembali ke fitrah, serem anjir gak pernah suka sama cewek segitu banyak yang bening." Tambah Alden.
"Kalau gue punya pacar emang lo pada mau ngapain?" tanya Atha, "gue bakal syukuran 7 hari 7 malem non stop Tha suer." Balas Ramon.
"Bener ya non stop lo pengajian sekalian. Biar bener akhlak lo." Kata Atha.
"Akhlak lo Tha noh yang benerin." ketus Ramon, "yee akhlak gue mah udah bener luar dalem." balasnya.
"Gue bakal pacarin Bu Narsih dah beneran." kata Alden, "serius lo Den?" tanya Eros tidak percaya. "Ya enggak juga, tapi kalau Bu Narsih mau sabi."
"Gila lo kagak ada akhlak, guru aja lo sikat." timpal Ronald, "kaya lo enggak aja Nald, itu Bu Hani kan sempet jadi cem ceman lo." fitnah Alden.
"Enak aja lo, fitnah mulu kerjaan lo." Ketus Ronald, "ah masa fitnah terus yang di ruang musik itu ngapain ah." goda Alden, "gile ye lo Den, ya kali gue ngapa-ngapain sama guru anak tiga."
"masa sih, kan kata orang-orang juga janda lebih menggoda." ujar Alden semakin greget menggoda Ronald yang semakin tersudutkan. "ngaco lo, gila kali lo." Balas Ronald malas menimpali bocah itu lebih lanjut.
"lagian gampang punya pacar doang mah tinggal tembak salah satu yang teriak-teriak nama gue di kantin juga jadi." Lanjut Atha lagi. "mentang-mentang banyak fans.""Emang lo mau sama mereka?"
"Kagak."
"Mana mau dia sama mereka, lagian mereka teriak-teriaknya sih nama Atha tapi jadiannya sama gue." Lanjut Alden, fakboi kelas kakap.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHALEA
Teen FictionAtha Arkana Bratadikara, cowok cuek dan dingin, namun kadang bisa berubah menjadi sosok yang hangat, menyenangkan, humoris, dan suka bikin baper anak orang! Awalnya Azalea pikir Atha tidak akan pernah menjadi teman baiknya, dirinya ogah berteman de...