10 : pusing

137 6 5
                                    

"Alea, kamu gak pernah cerita tentang dua cowok itu." kata Sena pada putrinya.
"Alea mau istirahat Ma, nanti Alea cerita." Gadis itu melengos menaiki tangga dan memasuki kamarnya.

Merebahkan dirinya diatas kasur adalah pilihan paling tepat.

Calon penghuni, Kata kata itu terus berputar dikepala Alea semenjak Atha melontarkan kata tersebut.

"Cih, calon penghuni? Alumni hati? Seorang Atha bisa norak juga bahasanya." Gumamnya seorang diri.

"Tapi maksud calon penghuni itu apa?"

"Aishhh sialan kenapa gue jadi mikirin kata gitu doang si? Paling juga dia bilang gitu biar Dylan pergi."

Terus bermonolog dan meracau Azalea ketiduran dengan seragam yang masih membalut tubuh langsingnya itu.

Dylan : Le, gue tau lo tadi mau bela gue. Gapapa kok Le, kali ini mungkin dia menang. Tapi besok pasti gue yang menang Le.


"Heiii adik kakak yang cantikkk luar biasa" Azalea menghampiri Azlia yang sedang menyisir boneka barbie di ruang tengah.

"Kakak, tadi kata mamah om ganteng dateng kesini ya? Kok Azlia gak liat?" Tanya gadis mungil itu penasaran, "loh Azlia kan masih sekolah."

"Eh? Kok kamu jadi manggil Atha om ganteng? Kan sebelumnya kamu panggil dia om baik." Azalea baru menyadari perubahan panggilan dari adiknya untuk Atha.

"Azalia baru sadar, ternyata Om baik ganteengggg banget! Lebih ganteng dari Papa! Jadi Azalia mau panggil Om baik jadi om ganteng aja!" serunya semangat.

Azalea mendengus, bisa-bisanya bocah ingusan ini.

"Kenapa gak suruh om ganteng tunggu, Azlia kangen tauuuuuuu sama om ganteng."

"Om ganteng lagi sakit, badannya panas. Kalau kelamaan nunggu nanti bisa pingsan. Azlia mau gendong om ganteng ke rumah sakit sendirian kalau dia pingsan?"

Gadis itu menggeleng. "Kenapa om ganteng sakit?"

"Mana kaka tau." Jawab Azalea.

"Kak, Azlia pengen banget pergi bareng Om ganteng."

"Dia sibuk. Kenapa gak jalan-jalan sama kaka aja? Kan kaka itu kaka kamu." Tanya Azalea, dari tadi adik perempuannya ini tidak habis habis membicarakan Atha. Bahkan dirinya sama sekali tidak ditanya apapun. Mana pakai embel embel om ganteng. Apa maksudnya anak kecil ini.

"Yaahh... Azalia sedih."

Azalea memerhatikan wajah adiknya, memang dua orang yang baru bertemu satu kali bisa sesedih ini kalau tidak bertemu?

"Iya nanti kaka tanya ke om ganteng mau jalan jalan sama kamu atau engga." Azalea menghibur.

Paginya, suasana canggung menyelimuti Azalea dan Atha. Keduanya beradu tatap tapi tidak ada yang memulai perbincangan atau sekedar menyapa. 

"Pagi Le." Sapa Atha memberanikan diri, "Eh iya, pagi juga Tha."

"Hari ini latihan kan?" 

"Iya, gue tunggu pulsek di ruang musik." Alea menyudahi perbincangan singkat itu, namun Atha kembali membuka suara. "Pulangnya bareng gue lagi aja Le." 

Alea membalikkan badan, "gak usah, ngerepotin." 

"enggak lah, biar nanti kalau ada dia lagi lo gak perlu susah susah ngusir. Kan ada gue." dia yang dimaksud oleh Atha sudah pasti adalah Dylan. 

Ekspresi wajah Alea berubah, "oh...iya udah."

berarti kata-kata yang kemarin cuma bahan buat ngusir Dylan aja?

ATHALEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang