sebelum baca, vote n commentnya ya cantik ganteng🦋
Alea membulatkan matanya ketika mendapat notifikasi dari seseorang, awalnya ia sedang nge-scroll tiktok dengan asiknya. Namun ada saja yang membuat kacau pikirannya saat itu juga.
Dylan : Hai Lea, udah tidur?
Alea menarik nafas dalam-dalam, ini kali pertama sejak satu tahun ia tidak pernah chattan dengan
Dylan. Bahkan pesan dari Dylan dari setahun yang lalu belum sempat Alea hapus dari ponselnya. Biar jadi kenangan jika sewaktu-waktu kangen katanya.Bales gak ya?
Hatinya berkata jangan, Alea pun tahu ia tidak mau disakiti dan masuk ke lubang yang sama untuk kedua kalinya. Namun segenap diri Alea terus menitah dirinya untuk membalas, kesempatan tidak datang dua kali siapa tau dia berubah.
Namun Alea tetap berkata tidak, ia tidak akan membiarkan hatinya terlukai dan kembali ke masa-masa itu lagi.
Alea putuskan untuk tidak membalas pesan dari Dylan.
Belum lima menit Alea menaruh ponselnya di nakas untuk menenangkan pikiran, kembali ada notifikasi yang membuat dirinya mendengus. Apalagi?
Namun Alea menghembuskan nafasnya lega, bukan Dylan rupanya.
Atha : Le, gue gak bisa latihan besok. Gue gak masuk.
Alea : Oh ok
Atha : gak nanya gitu kenapa gue gak masuk?
Alea : bukan urusan gue juga.
Atha : padahal gue sakit
Alea : terus?Alea mengangkat bahunya tidak peduli.
Sedangkan disisi lain, Atha sedang mencebik kesal. Kenapa gadis yang ia kirimi pesan itu tidak membalas sesuai dengan yang Atha harapkan.
"Lo kenapa si Tha, lagian kenapa lo jadi pengen ditanyain gitu. Alay." Hujatnya pada diri sendiri, tapi sesaat kemudian ia menghembuskan nafasnya lagi, tetap saja Atha masih berharap akan ditanyai kondisinya oleh gadis itu.
Atha terus membandingkan Alea dengan gadis yang lain. Mungkin gadis lain yang ia chat seperti itu akan bertanya 'loh kok gak masuk, lo sakit ya'
Lalu akan ada balasan lagi 'get well soon, jangan lupa minum obat dan makan yang banyak'
Sejujurnya itu yang Atha harapkan, namun nyatanya tidak terjadi.
***
Alea mendecak kesal ketika di pagi hari ia harus disambut dengan Dylan yang sudah menunggunya didepan loker. Alea berpikir untuk memutar balik jalannya ke kelas, ia bisa ke loker lagi nanti, namun nyatanya Dylan lebih dulu menyadari keberadaan Alea.
"Eh Le!"
Alea menarik napas dalam-dalam, apalagi yang harus ia hadapi pagi ini. Perlu kalian ketahui bertemu Dylan membutuhkan mental yang cukup kuat.
"Kok muter balik sih Le? Takut ketemu aku?" tanya laki-laki itu menggapai tangan Alea.
Alea mendengus, "takut? Buat apa takut. Gue males pagi-pagi harus ketemu sama orang yang ngerusak mood gue."
Dylan lalu menampilkan ekspresi sedih, "jadi gue ngerusak mood lo nih?" tanyanya melas.
"Kenapa sih Le lo berubah? Udah ada cowok lain? Siapa?" Tanya cowok itu lagi sambil tetap memasang mimik wajah melas agar Alea merasa kasihan sudah jutek pada cowok itu.
"Kalau gue udah punya cowok kenapa? Masalah buat lo?" Ketus Alea.
"Lo belum punya cowok kan Le? Pasti gue kan yang masih ada di hati lo?"
Alea terbahak sinis, "Lo? Di hati gue? Bangun ini udah pagi lo jangan mimpi siang bolong begini deh. Ngaco!"
"Kalaupun gue udah gak ada di hati lo. Gue bakal berusaha buat ada di hati lo lagi Le! Gimanapun caranya!" Kata Dylan cukup keras karena Alea sudah berjalan menjauh darinya. Mood perempuan itu berubah drastis, ia tidak jadi mengambil beberapa barang di loker dan memutuskan untuk langsung ke kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHALEA
Teen FictionAtha Arkana Bratadikara, cowok cuek dan dingin, namun kadang bisa berubah menjadi sosok yang hangat, menyenangkan, humoris, dan suka bikin baper anak orang! Awalnya Azalea pikir Atha tidak akan pernah menjadi teman baiknya, dirinya ogah berteman de...