26- Sebuah Batasan

150 10 0
                                    

[sebelum baca, kalian sudah mengvote chapter 26 yaa]

-jadilah pembaca yang baik-

AksaraRindu,
26 | Sebuah Batasan
.
"Sekarang aku harus mengenal batasan, hingga lupa seperti apa aku dulu yang mempertahankan kan mu" - Rindu
.
Stay at home! Stay safe!

Happy reading,

Kini mereka berdua sudah berada di rumah Rindu, Aksara mengantar Rindu pulang dengan paksaan Aksara terlebih dahulu.

Aksara duduk di teras depan rumah Rindu, sudah ada Rindu juga yang di sebelah nya. "Nenek lo udah pulih?" Tanya Aksara.

Rindu mengangguk lemah. "Udah, tapi Nenek harus terpaksa rawat jalan." Dengan senyum yang di paksakan.

"Kenapa?"

Rindu hanya diam, lalu dia menatap Aksara. "Aksara ga pulang? Udah malem."

"Kasih gue waktu Rin, untuk yakini hati gue." Ujar Aksara serak, mungkin karna dia habis hujan hujanan.

"Yakini apa Ra?"

"Perasaan gue," Balas aksara.

"Rindu gabisa, Aksara itu bahagia nya sama Wilona bukan sama Rindu." Walaupun tau merelakan orang yang disayang bukan keinginan seseorang.

"Mau gue jawab jujur, atau bohong?"

Rindu menoleh ke Aksara. "Maksud Aksara?" Aksara menatap kosong ke depan yang masih gerimis. "Gue nyaman,"

"Sama wilona," sela Rindu membuat Aksara menengok ke Rindu. "Sama Lo."

Tiba tiba pasokan angin yang menghantam dalam tubuh Rindu.

"Mana bisa gue cinta sama dia, kalo dia gabisa ngajarin gue yang nama nya cinta." Ujar Aksara yang sangat sangat serius. Rindu menelan ludah nya pelan pelan.

"Tapi lo Rin, ngajarin gue cinta." Dengan tatapan serius kepada Rindu.

"Aksara sayang sama Rindu?" Pertanyaan Rindu membuat Aksara terdiam lama. Rindu yang tau akan jawaban nya Aksara nantinya hanya tersenyum miris.

"Gausah di jawab Ra, Rindu tau jawaban nya." Dengan memaksakan senyumanya, lagi.

"Batasan." Ujar Rindu lagi.

Aksara menengok ke Rindu, batasan? Sebuah batasan? Mana bisa?

"Hari ini dan seterusnya Rindu dan Aksara harus mengenal batasan. Mana bisa Rindu akan terus berada di lingkup yang Aksara gabisa mencintai Rindu." Ujar Rindu dengan sedikit berat hati.

"Batasan?" Aksara membeo lagi dan Rindu mengangguk pelan.

"Maaf Ra, iya sebuah batasan. Maaf juga Rindu harus masuk ke rumah. Aksara hati hati di jalan." Ujar Rindu dengan kikuk lalu masuk dalam rumah nya.

Tapi Aksara, hanya menatap kosong. Mendengar sebuah batasan.

Di Rumah sakit Mars sudah berada ruang rawat nya Zara. Mars sudah duduk dekat tempat tidur nya Zara. Dengan mencium punggung tangan Zara.

"Bangun Zar, maafin Abang."

"Jangan betah betah merem dong, Abang terima deh telinga Abang merah karna Zara suka teriak teriak. Abang emang egois, maaf Zara." Mars hanya bermonolog sendiri lalu Mars menghela nafas nya dengan kasar.

"Maaf Abang ya? kalo nanti Zara bangun semua kaos kaos Abang yang dari distro buat Zara semua deh. Tapi bangun ya?" Tanya Mars lagi, Aksara melihat Mars bermonolog sendiri. Aksara mendekat ke arah Mars yang masih bermonolog sendiri.

AksaraRindu. [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang