22- Aksara, Rindu, dan Axel.

138 11 0
                                    

[sebelum membaca, kalian sudah mengvote cerita ini. Karna satu vote berharga,]

-jadilah pembaca yg baik-

AksaraRindu,
22 | Aksara, Rindu dan Axel.
.
"Dunia terus berputar, dia kadang harus di pertemukan walaupun dia monalak nya." -author.

Stay safe and stay at home, selamat sahur dan semangat puasa nya❤️❤️
.
Happy reading,


"Kita udah mati mil!" teriak Bima membuat mata mila memanas, sangat. Cinta mampu merubah semua nya, begitu juga pun benci.

Mila sudah tidak tahan ia harus pergi dari di hadapan nya Bima, Bima tercengang dengan kata kata nya tadi. Ia meremas rambut dengan kasar "ARRGGHH" umpat Bima.

[Cerita Mila dan Bima akan segera dibuat, Stay tune!]

Aksara, ia tidak sengaja mendengar percakapan Mila dan Bima. Ia menepuk pundak Bima. Bima dapat melihat aksara sudah ada di samping nya.

"Kenapa?"

Bima terdiam, kaki nya melemas. Ia harus duduk di pinggir lapangan basket itu. "Gue brengsek."

"Gue bentak cewek, tapi gue juga sakit hati Ra."

Aksara terdiam, dia tau apa masalah Bima dengan percintaan nya. Walaupun mereka sama sama noob dalam percintaan tapi mereka juga akan berusaha dengan orang yang ia cinta.

"Bim," aksara menjeda perkataan nya. "Kalo cinta dan benci itu beriringan. Jadi dimana ada cinta juga ada benci." Ujar dengan tersenyum untuk mendukung sahabat nya dari SMP itu.

"Tapi gue pernah dengan satu cewek, tapi dia ngerusak semua harapan gue Ra!"

"Gue mau jauhin itu cewek tapi yang gue dapet hanya sia sia!"

"Semua ga yang gue bayangin."

Aksara mengangguk mengerti maksud Bima. "Apa yang lo bayangin?"

Bima tersenyum miring dengan menyugar rambut nya. "Gue bisa lupain itu cewek."

"Tapi, sebatas sia sia!"

"Coba lo ada Ra, gue bisa setenang itu. Kalo aja Ucup, bully dah."

Aksara tertawa. "Gausah dengerin," dan Bima menatap binggung ke Aksara.

"Lo kenapa bim?"

Bima menggeleng. "Sihir cinta itu ajaib Ra," aksara menatap jengah dengan sahabat nya yang mulai mulai.

"Gausah mulai mulai lo kayak Ucup."

Bima tertawa dengan ngakak dan sedikit batuk serak. "Gue inget temen kalo bully orang! Apalagi orang itu sahabat gue!"

Aksara hanya mengangguk. Lalu Mereka sudah berjalan menuju ke Kelas nya.

Pulang sekolah, Rindu sudah biasa ada di depan pager sekolah itu. Sudah ada Mila juga di sana. "Eh Rin, waktu gue jauhin lo. Lo berdiri disini sama siapa?"

Rindu tampak berfikir,  dia menatap jalanan lalu menatap Mila. "Adek kelas, tapi sekarang udah ga keliatan."

"Adek kelas?"

Rindu menemukan cewek yang ia bicarakan tadi. "Kiara!"

Ya, Kiara. Kiara menengok ke Rindu dan Mila itu. "Eh kak rindu? Eh ada Kak mila,"

Rindu dan Mila tersenyum kepada Kiara. "Apakabar ki?" Tanya rindu.

"Baik kok kak, oh ya kak mau ke halte?"

AksaraRindu. [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang