e m p a t b e l a s

767 78 25
                                    

Kenan semakin mempercepat langkahnya saat sebuah teriakan histeris terdengar begitu jelas di koridor rumah sakit, dan yang semakin membuat lelaki itu khawatir adalah, suara tersebut sangat mirip dengan suara Sohwa.

Brakkk

Kenan membuka pintu ruangan tempat suara itu berasal. Terlihat mantan istrinya yang sedang menangis histeris, disebelah kanannya ada Thariq yang berusaha menenangkan, dan disebelah kiri ada Iyyah yang juga ikut menangis sambil menggengam erat tangan Sohwa.

Lelaki itu memasuki ruangan dengan langkah pelan, otaknya masih berusaha membaca keadaan. Apa yang terjadi? batinnya bingung.

"Thor?" Kenan menatap Thariq penuh tanda tanya. Thariq pun menoleh, menatap Kenan dengan raut sedihnya.

"KAKAK NGGAK MAU BUTA! YAH! THOR! ARRGHHH!!"
"IYYAH!! THORIQ!! TOLONGIN KAKAK!!"

Deg.

Kenan segera menatap kedua mata Sohwa yang terbalut perban putih. Lelaki itu baru menyadari apa yang terjadi pada wanita kesayangannya.

"Kak, hiks.. please.. tenang dulu," terdengar suara putus asa Iyyah. perempuan itu sudah kehabisan kata-kata untuk membuat Sohwa tenang.

"KAKAK NGGAK BISA TENANG!! GELAP!! KAKAK NGGAK MAU KAYAK GINI!!"

"Kak! nanti kita pasti akan cari donor mata buat kakak. Sekarang tolong tenang dulu ya," Thariq menimpali.

"ARRGHH!! HIKS...HIKS..." tangisan Sohwa terdengar semakin menggema di ruangan ini.
"Hey, wa..." Suara lembut Kenan seketika membuat Sohwa behenti berteriak.

Hening, Sohwa tampak terdiam bingung.

"Kenan?"
"Aku disini," lelaki itu menyentuh kaki Sohwa yang berada dalam selimut rumah sakit.
"KENAN?! NGAPAIN KAMU DISINI?! PERGI! PERGIIII!!!!"

Kenan sangat terkejut, respon Sohwa atas kedatangannya sungguh di luar dugaan lelaki itu. Ia pikir, Sohwa akan sedikit tenang karena ada dirinya. Tetapi wanita itu justru semakin histeris dan tampak marah.

"Kak! tenang dulu!" bentak Thariq frustasi.
"Ini semua gara-gara dia thor!! dia yang bikin kakak jadi kayak gini!!"

Mata bulat Thariq terbelalak kaget, begitupun dengan Kenan dan juga Iyyah.
"Maksud kakak?" tanya Thariq bingung.

"Dia yang ngirim pesan ke kakak!! Dia bilang dia ada di luar!! Tapi ternyata apa?! Kakak dan Galang malah di serang sama penjahat!" Sohwa menjelaskan penuh amarah.

Tatapan mata Thariq menajam seketika. Kebencian tampak jelas saat lelaki itu menatap Kenan.
"Jadi, bang Kenan penyebabnya?!"

"Sohwa, apa maksud kamu? aku nggak pernah nyuruh kamu keluar dari rumah. Aku juga baru aja pulang dari surabaya, jadi aku nggak mungkin datang ke Dumai malam itu," Kenan berusaha mengungkapkan kebenarannya.

"Bohong!! jelas-jelas kamu ngirim pesan ke aku!!"

bugh!

Satu tinjuan keras dari Thariq berhasil mendarat di pipi kanan Kenan dengan sempurna.
"Thor! Apa-apaan ini?!" Kenan berusaha menahan tangan Thariq yang hampir mengenai pipinya lagi.

"Ini semua gara-gara lo kan?!"
"Nggak!! kamu tahu kan, saya sangat mencintai Sohwa!! mana mungkin saya melakukan ini semua?!" Kenan membela diri.

"Bang, mungkin aja kak Sohwa di jebak," suara Iyyah membuat semuanya terdiam, termasuk Sohwa.

"Di jebak?!" Kenan dan Thariq menoleh bersamaan ke arah Iyyah.

"Maksud kamu?" Thor meminta penjelasan pada Iyyah.

SORELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang