Bagian 5

20 3 0
                                    

"Sagaa"panggil Disa,anak itu selalu berisik dan yang dipanggil selalu pura-pura tuli.

Disa lari dan berhenti tepat dihadapan Saga,ia menyodorkan kertas ulangannya

"Lihat nih nilai Kimia gue"kata Disa menyombongkan diri.

Saga melihatnya ia cukup terkejut nilainya sempurna yaitu seratus.

"Lo pake guna-guna apa"tanya Saga tak percaya

Disa yang mendengar pertanyaan seperti itu merasa tersinggung, apa ia sebodoh itu didepan Saga.

"Gue ngga pake guna-guna yah gue pake ini"jawab Disa sambil menunjuk kearah keningnya.

"Gimana"ucap Disa

"Apa"

"Lo mau ngga diajarin Kimia sama gue"tanya Disa sambil menaik turunkan alisnya.

"Oke deh"tukas Saga,Saga ingin lulus dengan nilai yang sempurna, dan menunjukkan pada ibunya kalo ia bisa sukses tanpanya.

"Tapi ada syaratnya"

"Apa"

"Lo harus ajarin gue gitar"

"Oke, gue duluan"ucap Saga dan meninggalkan Disa,yang sekarang seperti orang gila,saking senang nya.

"Yess"ucap Disa ia senang sekalii..,

Sampai lompat-lompat seperti monyet.

****
Malam ini kembali cerah begitupun dengan Saga yang siap menjemput rejeki

"Ufftss,bismillah"kata awalan dari memulainya lagu klasik.

Saga menyanyi seperti biasa dengan suara beratnya yang merdu,selalu berhasil menghipnotis penontonnya.

Padahal lagu ini sudah lama sekali.

Tapi sedari tadi matanya tak menangkap gadis yang diujung yang selalu menatapnya dari kejauhan sambil tersenyum kearahnya,ada yang berbeda.

"Terimakasih"kata penutup dari Saga.

Dan mereke bersorak untuk Saga,bahkan ada yang meminta untuk Saga menyanyi lagi bahkan ada yang me-request

Tapi Saga tak menuruti permintaan penontonnya ia hanya tersenyum.

Dan membereskan barangnya pertanda ia menyudahi pertunjukannya,dan berjalan kearah bangku panjang.

Saga duduk di bangku taman tempat ia menghitung uang tapi tiba-tiba gerimis,takutnya akan semakin besar Saga cepat-cepat berteduh.

Saga berteduh dikedai tapi sepertinya hujannya tidak akan berhenti malah semakin lebat.

****

"Budee teh manis"pinta Saga,menggigil ia lari menerobos hujan.

Saga tidak tau tapi hatinya ingin menghindari tempat itu.

"Kamu kenapa toh mas,hujan-hujan seperti ini"tanya Bude dan memberikan segelas air dan handuk untuk Saga.

"Makasih Bude"

"Kamu bisa demam lo Ga"

"Ngga pa-pa Bude"

Sejak Saga kecil ia selalu bermain di warung Bude Arum bahkan saat ada apa-apa Saga lebih memilih mengadu kepada Bude Arum yang ia anggap sebagai orang tuanya sendiri.

"Mereka sudah tidur Bude"tanya Saga,ia aneh biasanya anak-anak seperti mereka akan tidur saat larut malam, melihat anak-anak kampung yang sudah terlelap diatas tiker

"Tidak tau tadi berisik sekali Bude tegur mereka tidur"

"Mungkin mereka pura-pura tidur bude"

"Masa tidur pura-pura,ada-ada ajh kamu toh mas"

"Ini baru jam 9 lewat anak laki-laki kalo tidur lebih dari jam segini Bude"

"Iya sih mereka baru tidur jam 12 kalo Bude ngga marah-marah mungkin bablas"

"Marahin ajh tiap malam Bude biar mereka tidurnya cepet"otak jahil Saga bekerja ia menampilkan senyum evilnya.

"TIDAK"teriak mereka bersamaan dan bangun dari tidurnya.

"Ishh Ngga asik lo Ga"

"Iya nih,mening lanjut Mabar kita"

"Udah ketahuan ini"

"Yoi"

Bude yang mendengar hanya menggeleng kepalanya.

Pasti subuh mereka berisik karena orang tua mereka mencarinya,untuk Saga tidak punya.

****

"Oke sekarang gue ajarin lo rumus yang ini"ujar Disa.

Mereka sekarang sedang ada di perpustakaan,Saga sebenarnya malas berurusan dengan Disa ia takut kena masalah.

"Coba lo kerjain yang ini"suruh Disa

"Gue ngga ngerti"sahut Saga malas,ia baru dikasih tahu tapi sudah dikasih soal

"Ya kan nanti kalo lo ngga ngerti bisa tanya sama gue"

"Gue ngga bisa"

"Ya lo coba dulu"teriak Disa kesal,sekarang ia benar-benar kesal,kenapa Saga susah sekali menurut padanya.

Saga sontak kaget tapi ia bisa menetralkan kan nya dengan wajahnya yang tenang dan sekarang ia mulai mengerjakan soal.

"Lama banget sih Ga bentar lagi masuk nih"

Mereka manfaatkan jam istirahat untuk belajar bareng.

"Udah"Saga menyerahkan hasil yang ia kerjakan kepada Disa

"Yang no 3 salah ini juga salah aduh masih banyak yang salah.."

"Ya udah benerin"Saga menatap Disa tajam

"Oke,oke santai"sekarang Disa yang takut "ini seharusnya.."

Bell masuk berbunyi...

"Nanti gue jelasin lagi"sambil membereskan buku "eh tapi besok kan libur tuh lo bisa les dirumah gue"

"Gue ngga bisa"

"Ya udah hari minggu aja"tanya Disa

"Gue ngga bisa"

"Ya udah terserah lo"ucap Disa dan berlalu pergi.

Hari ini cewek itu marah-marah terus

Saga hanya mengangkat bahunya acuh.


Tbc.....

SAGA(history Classic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang