Sekarang mereka sudah jalan-jalan dipinggir kota jogja dan sudah melihat senja yang tenggelam dilangit."Kita..emm.. kemasjid yuk"ajak Saga ragu,ia takut cewek yang disebelahnya memiliki agama yang beda darinya.
Reline mengangguk
"Ayok,tenang aja aku muslim kok"Reline tersenyum.
"Nanti abis sholat gue anterin lo pulang yah"ujar Saga
"Nanti aja aku mau liat kamu nyanyi"
"Oke"
Saga mengajak kemasjid yang terdekat dikota jogja.
.
.
.
.
.
.
."Mau makan apa"tanya Saga sembari memakai sepatunya.
" mm apa ajah"
"Nasi kucing mau ngga"tawar Saga
"Boleh"jawab Reline ia menganggukan kepalanya.
******
"Tempatnya rame banget"kata Reline ia seperti baru pertma kali makan diluar.
"Tunggu"ujar Saga,terus ia menghampiri sipenjual nasi kucing.
"Reline sini"panggil Saga,yang dipanggil ia tersenyum akhirnya Saga menyebutkan namanya.
"Sory yah tempatnya diemperan kayak gini"ucap Saga.
"Ngga papa,aku suka"sahut Reline ia suka dengan suasana seperti ini hangat.
Tak perlu menunggu lama nasi kucing sudah jadi
"Makasih yah jang"ujar Saga
"Santai ajahlah mas"katanya berlalu pergi.
"Makan-makan"kata Saga,
Mereka menikmati nasi kucing dipinggir jalan kota jogja Klasik sekali.
****
"Gue nyanyi dulu"ujar Saga,Reline hanya menganggukan kepalanya.
Ia melihat Saga yang sudah siap dengan gitarnya,tak menunggu waktu lama untuk mencuri perhatian orang orang,sekarang Saga sudah dikerumuni oleh fans-fansnya.
Reline tersenyum ia beranjak dari duduknya ingin melihat Saga lebih dekat lagi.....
Tidak sadar Saga menarik sudut bibirnya terangkat naik, menyunggingkan senyuman.
Sejujurnya sudah berapa tahun ia tak pernah tersenyum saat ia menyanyi.
Lagu nya selesai
"Trimakasih"kata Saga.
Setelah selesai Reline menyodorkan minumannya dan duduk dibangku taman.
"Thanks"ucapnya,ia minum air putih itu
"Aku suka kamu yang sekarang"ujar Reline
Saga mengerenyitkan keningnya tak mengerti lalu memutar kepalanya 90° menatap Reline yang juga tengah menatapnya selalu yang tersenyum hangat.
Reline memutuskan kontak mata,ia memilih menatap langit malam
"Udah malem aku harus pulang"ucap Reline
"Gue anterin"
"Ngga usah"
"Gue anterin,lo seharian sama gue,gue harus memastikan lo aman sampai tujuan"kata Saga ia beranjak dari duduknya dan melampirkan gitarnya seperti biasa dibelakang punggungnya.
Reline hanya menatap Saga
"Ayok,kenapa bengong"ajak Saga
"Oh iya"Reline beranjak dari,lalu berjalan didepan Saga.
"Aku suka bintang yang itu"kata Reline sembari menujuk bintang diatas.
"Gue suka yang itu"Sahut Saga,
Reline mendongakkan dagunya ia melihat Saga yang tersenyum menatap bintang dimalam hari,apalagi jarak mereka dekat,kalo Saga melihat kebawah pasti pandangannya jatuh kearah Reline bukan mata saja yang bertemu tapi wajah juga,karen tinggi Reline hanya sebatas dada Saga saja
"Menurut gue bintang nya walau kecil dia tetap paling terang,iya ngga"ucap Saga melihat Reline dihadapannya.
Lagi-lagi matanya bertemu bahkan sekarang lebih dekat....
"Ayok Udah mau malam"ujar Reline gugup mungkin pipinya sudah bersemu merah ia mempercepat langkahnya ia takan berhenti lagi melihat bintang.
"Rumah ku disini"ucap Reline mereka berhenti dirumah megah.
Saga kaget gadis yang dekat dengannya ia bukan gadis biasa,pantesan hari lalu ia dipukul pria ternyata itu bodyguard.
"Makasih yah"
"Iya"
"Aku kedalam dulu kamu cepat-cepat pulang"
Saga malah melihatnya bingung apa ia diusir.
"Oke,lo masuk aja dulu"
Reline mengangguk dan menghilangkan dibalik gerbang kayu.
Lalu setelah itu Saga beranjak dan berlalu pergi.
TBC......
Tolong tinggalkan jejakkkkk ...........🙏🙏🙏
.
..
..
.
Chapter Gaje
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGA(history Classic)
Roman pour Adolescents~SAGA ADITHAMA~ Tinggal sendiri, sekitar 10 tahun Ayahnya meninggal ibunya tak tau dimana,kakaknya menigikuti sang Ayah yang artinya meninggal dunia,karena mempunyai penyakit. Tak ada yang menarik dari cerita ini,karena pemeran utamanya terlalu meni...