Saga turun dari angkutan umum,ia sekarang harus berjalan lagi karena jarak rumahnya jauh tapi hanya berjarak beberapa meter lagi.
Kenapa ia tadi tak bawa baju ganti saja,jadi tak usah capek-capek pulang kerumahnya menghabiskan waktu dan tenaga.
Sekali lagi ia hanya bisa menghela nafas berat setiap kali melihat rumah yang tak terlalu besar ini.
Saga masuk kedalam rumahnya tak ada tegur sapa seperti'aku pulang'atau'kamu sudah pulang'
Setiap sudut dari rumah ini tidak ada kenangan yang manis semua hanya ada kesedihan hanya kenangan buruk yang tersisa.
Biasanya orang akan betah tinggal di rumah sendiri tapi Saga tidak,ia bahkan akan pergi beberapa hari hanya untuk menghindari rumahnya.
Saga pulang hanya mengganti pakaiannya saja tidak makan siang tidak ada makanan dirumahnya,ia akan makan di warung Bude Arum.
Nanti setelah itu ia akan ke taman kota,tapi pas malam tiba Saga akan menyanyikan lagu klasik.seperti setiap malam.
*****
Lagu klasik mengalun dimalam penuh bintang,Saga menyanyi dipinggir lapangan kota jogja,penikmatnya tidak sepenuhnya anak muda lebih kebanyakan paruh baya yang menghabiskan sisa umurnya dengan mendengarkan lagu klasik.
"Terimakasih"kata Saga mengakhiri penampilannya.
Saga mengambil topinya yang sudah dipenuhi oleh uang,ia berjalan ke bangku panjang yang ada di taman
untuk menghitung pendapatannya hari ini,Walaupun hanya bernyanyi tapi Saga berkeringat di pelipisnya.Ia sedang asik menghitung uangnya tapi ada yang mengganggunya,benda dingin di keningnya sontak Saga kaget dan refleks memegangi siapa yang menaruh benda dingin itu.
Tangan seorang perempuan kulitnya putih sekali,Saga mendongakkan dagunya ia melihat perempuan itu tersenyum manis kearahnya,walaupun wajahnya sedikit pucat tapi tak membuat wajah cantiknya berkurang rambut hitam panjang.
Saga melepaskan tangan gadis itu.
Setelah itu gadis itu duduk di samping Saga,dan kembali menyodorkan botol minuman dingin.
"Nih buat kamu"ucapnya,Saga refleks
Menerimanya ia seperti terhipnotis.Saga meminum air itu sampai tandas jujur ia haus sekali,tersisa hanya sedikit ia siramkan ke wajahnya.
Membuat gadis di sampai nya terkekeh geli melihat tingkah Saga,Saga mengerutkan keningnya aneh apa jangan-jangan gadis ini gila pikirnya.
"Tingkah kamu lucu juga"katanya
Saga menggaruk belakang kepalanya tak mengerti,sekarang ia seperti laki-laki bodoh didepan cewek
"Aku Reline"ucapnya sembari mengulurkan tangannya.
Tapi Saga hanya menatap tangannya tak berniat untuk menjabat tangan gadis itu atau sekarang Relien.
Reline hanya tersenyum dan menurunkan tangannya,ia memilih menatap bintang-bintang malam.
"Aku setiap malam selalu menonton kamu nyanyi dari sini"kata Reline
"Aku juga suka lagu klasik,waktu aku kecil mama selalu menyanyikan ku lagu klasik tapi sekarang ngga lagi mungkin karna aku udah gede"
"Sekarang jarang anak muda nyanyikan lagu klasik"ujar Reline ia membalikan kepalanya kearah Saga,ternyata sedang menatapnya juga pandangan mereka bertemu.
Reline memutuskan nya terlebih dahulu
"Udah malem aku pulang yah"pamit Reline.
Saga sedari tadi menatap Reline sampai-sampai gadis itu benar-benar hilang dari pandangannya.
Tak sadar sudut bibirnya terangkat sedikit.
*****
"Bude teh manis satu"ucap Saga lalu duduk didepan warung.
"Siap"sahut Bude,lalu meracik teh manis lalu dihidangkan
"Bude kok sepi pada kemana"tanya Saga,biasanya jam segini pemuda kampung sini pada ngumpul.
"Anak pak Rt mau menikah,mereka ikut bantu-bantu"jawab Bude
"Bantu-bantu toh,kalo gitu Saga mau pulang Bude"pamit Saga.
"Yasudah"
******
Saga membaringkan tubuhnya di kasur yang tidak terlalu besar hanya cukup untuk satu orang.
Saga menatap langit-langit kamarnya terus ia seperti mengingat sesuatu
Saga beranjak dan duduk.Uang SPP pikir Saga,lalu ia mengambil uang simpanan nya dan uang yang sudah didapatnya.
Uang tadi ia gabungkan dengan uang yang tadi ia dapat,untuk hasilnya cukup walau hanya tersisa 20k lagi.
Sudah terasa cukup Saga kembali berbaring di kasurnya dan terlelap.
TBC...
Tolong tinggalkan jejak....
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGA(history Classic)
Genç Kurgu~SAGA ADITHAMA~ Tinggal sendiri, sekitar 10 tahun Ayahnya meninggal ibunya tak tau dimana,kakaknya menigikuti sang Ayah yang artinya meninggal dunia,karena mempunyai penyakit. Tak ada yang menarik dari cerita ini,karena pemeran utamanya terlalu meni...