Bagian 6

12 3 0
                                    

"Huappp"seorang remaja menguap,bukan dikamar melainkan gardu dekat warung tempat pemuda kampung ini berkumpul.

"Aduh Bude Saga kesiangan"teriak Saga

"Apaan sih Ga inikan hari minggu"kata Tito yang masih mengantuk

"Gue harus kerja"ucap Saga

Saga setiap hari Minggu kerja sebagai Barista,gaji barista lebih lumayan daripada mengamen yang tak tentu ia dapat berapa,tapi Saga lebih suka menyanyi daripada membuat kopi,Saga cowok yang bekerja keras tapi untuk itu semua ia mempunyai alasan bahwa nanti ia akan sukses dan membuat ibunya menyesal.

"Yaudah cepat-cepat"

"Saga berangakat dulu"

"Iya hati-hati"

*****

Untung masih ada waktu untuk ia siap-siap Coffee Shop buka jam 9.

Saga bekerja di Coffee Shop yang cukup terkenal diJogja,walau hanya wekened saja ia takut menganggu sekolahnya,itupun hanya sampai sore hari.

Aneh jam 9 emang ada yang mau minum coffee.

Saga bekerja hanya separu jam saja dari pagi sampai jam 4 sore,malamnya ia harus menyanyi lagi.

Saga berlari untuk sampai Tempat kerjanya,yang Saga tidak suka tempat kerjanya yang jauh dari rumahnya.

Klikk

Suara pintu kedai Coffee terbuka

"Terlamabt satu menit"ujar Tono sang penjaga kedai

"Soryy"Saga menepuk pundak Tono"oke sekarang gue boleh beraksi nih"

"Hmm"gumam Tono.

Saga melangkahkan kakinya ke meja bar dan mengambil celemek dan bersiap membuat Coffee

Kring

Suara bel yang artinya seorang pembeli memesan Coffee Cup

"Ton cepet meja disana"teriak Saga,minggu ini kedai ini ramai pengunjung banyak anak muda yang menongkrong atau sekedar minum Coffee

"Pesan dua mas Coffee jangan pake gula"

"Oke"

"Mas saya dua coffe gulanya dikit aja"

"Oke"

Kringg

"Ton nih"

"Meja dipojok sana Ton"

Bahkan Saga ikut turun tangan membantu Tono yang lelet melayani pembeli

Harusnya kedai ini tambah karyawan lagi,merepotkan.

Kedai ini punya tiga karyawan 2 laki-laki 1 perempuan, kalo perempuan ia memilih kerja malam hari.

Kedai ini baru sepi saat jam 10 malam,karena tutup

"Cepek yah Mas"tanya seseorang.

Saga kaget gadis itu.

"Ma..u pesen coffee"tanya Saga gugup,kenapa harus gugup

"Nggak"jawab Reline tersenyum

"Terus"ucap Saga mengerutkan keningnya.

Cewek yang ada dihadapanya memang seperti cewek misterius ia aneh.

"Aku cuman mau liat-liat ajah,dari jalan sana rame banget"ujar Reline"aku boleh duduk"lanjutnya

"Iyah boleh"balas Saga,lagi-lagi ia tak bisa bergeming.

"Ga itu siapa"bisik Tono tepat dikuping Saga

"Ishh geli gue jauh jauh"cetus Saga sambil menyibakkan tangannya.

"Cantik ayu manis lagi Ga"Ungkap Tono kagum.

Saga malah memberikan nampan yang berisi segelas Coffee

"Nih layanin pelangngan ujung sono"suruh Saga

"Lo kok sensi sih"

"Cepettt"

Tono memutarkan bola matanya kesal

"Mas coffes nya satu"pesan pembeli

"I..ya mbak silahkan"

Reline terus memperhatikan Saga dari kejahuan yang tak menyadari sedari tadi Saga salah tingkah,kenapa ada apa ini Saga terus bertanya pada hati nya.

****

"Ton gue balik dulu ya"ucap Saga

"Iyah,eh Ga jagain calon istri gue"kata Tono genit.

"Mimpi"ucap Saga dan berjalan keluar ia tak lupa mengajak Reline keluar juga.

"Aku baru tau kalo kamu seorang barista"ucap Reline

"Hmm iyah"sahut Saga bahkan sambil menggaruk belakang kepalanya,kenapa lagi-lagi ia seperti orang bodoh didepan cewek ini.

"Paruh waktu doang sih,Lo mau kemana"tanya Saga,Reline menggelengkan kepalanya.

"Lo ngga tau kemana"

"Ngga"

"Lo suka yang berbau klasik kan"tanya Saga

"Iya"jawab Reline

"Yuk ikut gue"Saga menarik tangan Reline,dan mereka sampai kesebuah tokoh yang dilihat diluar,tokoh ini seperti sudah lama

Tokoh Loak

Reline melihat Saga dan mengerutkan keningnya tak mengerti

"Masuk"suruh Saga ia masih tak sadar masih mengenggam tangannya

"Wiih nak Saga baru kesini"kata pemilik toko

"Iya ong"sahut Saga

"Sama pacar"bisik Pak ong tepat ditelinga Saga

"Bukan"bisik Saga

"Ituh"Pak ong menunjuk ketangan Saga.

Setelah sadar ia melepaskan genggamannya,Saga jadi canggung sekarang.

"Yasudah yuk neng mau apa"tanya pak Ong

"Boleh liat-liat dulu ngga pak"

"Boleh dong"ujar pak Ong dengan mata sipit yang ada dibalik kacamata.

Pak Ong sebenarnya keturunan Tionghua ia pindah ke Indonesia sejak berpuluh-puluh tahun,Pak Ong suka mengumpulkan barang-barang antik.

Reline melihat lebih dalam isi toko yang  antik,banyak sekali barang yang sudah hilang bahkan sudah punah keberadaannya disini masih ada terjejer rapi.

Mata Reline menangkap sebuah Radio kecil, ia mengambilnya, tapi masih bangus warnanya cerah warna perak.

"Aku suka ini"ucap Reline,sembari menunjukkan radio itu ke Saga

"Oh ambil aja,iya kan Pak ong"seru Saga

"Iya buat neng geulis hadiah"ujar pak Ong yang sibuk dengan barang antik yang masih ia teliti atau sudah rusak

"Beneran"

"Iyah"bukan Pak Ong yang menjawab melainkan Saga.

"Pak Ong kita pamit"teriak Saga, Pak Ong yang masih sibuk dengan barang antik yang baru ia dapatkan, ia tidak tau saja radio apa yang diambil Reline.

"Makasih yah pak Ong"teriak Reline

Setelah itu mereka keluar dari toko itu.

TBC

       Kalo sudah baca tolong tinggalkan jejak🙏🙏🙏

SAGA(history Classic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang