Sebelum menuju toko bunga milik kekasihnya, Sehun menyempatkan diri untuk mampir ke sebuah butik di pinggir jalan yang memang searah dengan toko bunga milik Naya.
Sehun menyerahkan paper bagnya pada Naya saat gadis itu memasuki mobilnya.
"Uh? Apa ini?" Naya sedikit terkejut saat tiba-tiba Sehun meletakkan tas kertas itu ke pangkuannya.
"Baekhyun mengundang kita makan malam, aku ingin kau memakai itu nanti." Sehun berucap tanpa menoleh, pria itu tengah fokus menjalankan kuda besinya.
Naya menganggukkan kepalanya, "baiklah, terimakasih."
Sehun tidak menjawab, hanya melirik sekilas lalu kembali fokus ke depan. Setelahnya terciptalah suasana hening dalam mobil itu.
.
.
."Hya! Rapikan dirimu, kita akan makan malam diluar hari ini." Baekhyun menghampiri Hyejin yang kini tengah bersantai di sofa.
"Uh? Berdua denganmu saja? Tidak, aku tidak ingin orang-orang berpikiran jika kau itu pacarku."
Hyejin menoleh melihat kearah Baekhyun dengan pandangan meremehkan, ia memperhatikan Baekhyun dari atas hingga bawah, membuat pria itu merasa tidak nyaman.
"Baiklah terserah kau saja, aku akan pergi sendiri jika kau tidak mau ikut." Baekhyun merapikan sedikit bajunya, lalu bergerak meraih kunci mobil.
"Ah! Aku tidak menyiapkan bahan masakan apapun di kulkas, jadi bersiaplah kelaparan malam ini," ucap Baekhyun saat dirinya hendak membuka pintu.
"Yakk, Oppa! Tunggu, aku akan siap dalam lima menit!"
Baekhyun senyum penuh kemenangan, bahkan pria itu terkekeh pelan saat melihat adiknya berjalan menuju kamar dengan langkah yang kesal.
.
.
.Naya agaknya tidak percaya jika Baekhyun mengundang mereka makan malam di sini, restoran ini cukup mewah jika hanya untuk sebuah makan malam biasa, mungkinkah Baekhyun mengadakan pesta? Ah entahlah Naya tidak tau itu.
"Benarkah di sini, Hun?"
Sehun menoleh saat telinganya mendengar suara lembut dari milik Sang kekasih, pria itu hanya menjawab dengan deheman.
"Berapa banyak yang diundang oleh Baekhyun?" Tanyanya lagi.
Sehun terlihat seperti berpikir, ah! Atau mungkin ia hanya akan mengira-ngira saja, "hanya kita, mungkin."
Naya mengernyit, bahkan Sehun tidak mengetahuinya. Sudahlah, gadis itu tidak mau ambil pusing.
Sehun menggenggam jari-jari mungil milik kekasihnya, membuat Naya sedikit kaget, sebab ini untuk pertama kalinya pria itu menggenggamnya, bahkan sekarang lagi di tempat umum.
Baiklah Sehun cukup membuat jantung gadisnya berdebar, dan terlihat seperti orang yang sulit bernapas.
"Sehun-ah!"
Itu bukan suara Naya, itu suara nyaring milik Baekhyun yang memanggil Sehun dari jarak yang cukup jauh, agak memalukan, melihat bagaimana pria itu dengan wajah sumringahnya melambai-lambaikan tangan.
"Yakk Oppa! Kau seperti orang gila, asal kau tau," protes Hyejin yang merasa tidak nyaman, karena beberapa orang di sini memperhatikan mereka.
Baekhyun melirik tidak suka terhadap adiknya, apapun yang dilakukan Baekhyun pasti selalu salah di mata Hyejin.
"Terimakasih sudah mau datang, Naya-sii." Baekhyun menjabat tangan Naya.
"Terimakasih juga sudah mengundangku." Naya membalas ucapan Baekhyun.
"Oppa! Kenapa tidak memberitahuku jika Sehun juga datang." Nampak binar bahagia di bola mata Hyejin, harusnya ialah yang memberi Baekhyun kado, bukan sebaliknya seperti ini.
Mendengar itu, Sehun hanya tersenyum tipis, pria menoleh ke samping, di mana kekasihnya berada, tampaklah Naya yang hanya diam bersikap biasa saja. Padahal Sehun sudah sedikit was-was, karena sikap Hyejin.
Baekhyun yang merasakan, ketidaknyamanan Sehun pun, langsung mengalihkan perhatian, dengan mempersilahkan Sehun dan Naya untuk duduk, sembari memesan apa yang hendak mereka santap malam ini.
.
.
."Terimakasih Tuan. Byun, atas makan malamnya, maaf tidak memberimu hadiah, Sehun baru memberitahuku saat di jalan, jadi aku tidak menyiapkan apapun." Naya merasa tidak enak, sebab tidak membawa apapun untuk diberikan kepada Baekhyun, salah Sehun karena tidak memberitahunya dari awal.
"Tidak apa, Baekhyun tidak membutuhkan itu," ucap Sehun dengan santainya.
Baekhyun memandang Sehun tidak percaya, harusnya bukan Sehun yang berbicara seperti itu, hh... Sehun selalu bertindak sesukanya.
"Kau sudah mau datang saja, aku berterimakasih," kata Baekhyun, memperbaiki ucapan yang dilontarkan oleh Sehun.
Naya hanya bisa tersenyum kaku, Sehun membuatnya menjadi agak sedikit canggung.
Hyejin memandang malas ketiga orang yang ada di dekatnya saat ini.
"Oppa, bisa kita pulang sekarang? Aku sudah sangat lelah," ucapnya. Tanpa menunggu jawaban dari Baekhyun, gadis itu langsung melangkah meninggalkan tiga orang itu.
Baekhyun yang merasa bingung, lantas meminta maaf pada Sehun dan Naya, karena perlakuan adiknya.
"Maafkan aku, sepertinya aku harus pulang sekarang," sesal Baekhyun, langsung dibalas anggukan dari Sehun.
Selepas kepergian Baekhyun, kini hanya tinggal sepasang kekasih yang saat ini saling diam, mereka sepertinya sibuk akan pikiran masing-masing.
"Ingin pulang sekarang?" Sehun lebih dulu memecahkan keheningan, dan langsung disambut Naya dengan anggukan.
Kedua anak manusia itu lantas beranjak, menuju di mana tadi mobil yang mereka tumpangi terparkir.
"Sehun?" Panggil Naya saat mereka sudah berada di dalam mobil.
Sehun tidak menjawab, pria itu hanya menoleh ke arah kekasihnya, yang tampak tidak mengetahui jika saat ini dirinya tengah ditatap oleh Sehun, sebab gadis itu menatap lurus ke depan.
"Sepertinya, Hyejin tidak menyukaiku." Gadis itu masih mempertahankan posisinya.
"Bagaimana bisa kau berkata seperti itu?" Kali ini Sehun merespon, membuat gadis itu menoleh menghadap Sehun.
"Entahlah, aku dapat merasakan dari tatapannya," ujarnya, membuat Sehun menaikkan sebelah alisnya.
"Benarkah? Aku tidak memperhatikannya." Sehun mengalihkan pandangannya, sebab pria itu sudah mulai menjalankan mobilnya.
"Hh... Aku hanya takut," helaan napas itu keluar dari bibir Naya, "dia menyukaimu," lanjutnya.
Deg.
Sehun langsung merasakan sesuatu yang mengganjal pada hatinya, saat Naya berucap demikian, seperti ada perasaan takut dalam dirinya, entah apa itu.
Tbc....
Mampir guys😁 siapa tahu suka hehe :)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boyfriend-OSH [Completed]
Romance"jadi kekasihku"-ucap pria itu dengan muka datarnya. "Kau gila?"-ucap sang gadis menatap pria di depan nya itu tidak percaya. Oh Sehun, pria dingin yang tak tersentuh menyatakan pada gadis yang untuk pertama kalinya ia temui sebagai kekasihnya. . . ...