Baru sebentar Naya mengistirahatkan tubuhnya, lonceng pintu tokonya kembali berbunyi yang menandakan ada seseorang orang masuk, langsung saja gadis itu berdiri untuk menyambut pelanggannya, namun, saat matanya melihat siapa pelanggan yang datang ia langsung terdiam, "pria gila itu," gumamnya tanpa sadar, sehingga pria yang baru masuk itu mengalihkan pandangannya ke arah sumber suara dan membuat mata mereka saling bersitatap.
***
Cukup lama mereka saling bersitatap, sang gadis yang tersadar pun langsung menoleh ke arah lain.
"Kau, mau apa kesini?" Tanya sang gadis.
"Um, soal yang kemarin, ak-" ucapan Sehun terhenti karena sang gadis langsung memotong ucapannya.
"Ah pergilah, aku sudah tidak memikirkan nya lagi," ucap gadis itu cuek, lalu ia beralih menyibukkan diri dengan bunga-bunganya, dan posisinya saat ini adalah membelakangi Sehun.
"Tidak...." Sehun menjeda sebentar kalimatnya, "aku sungguh serius dengan ucapanku kemarin," lanjut Sehun dengan sungguh-sungguh, membuat gadis itu berhenti dengan kegiatannya tetapi tetap dengan posisi membelakangi sehun.
Tidak ada respon dari sang gadis, Sehun pun kembali berucap, "um, sebelumnya maafkan aku atas tindakanku yang kemarin, aku memang tertarik denganmu sejak lama, maka dari itu aku ingin menjadikan mu sebagai kekasihku," jelas Sehun seraya menarik napas untuk menghilangkan rasa gugupnya, "kau, mau kan jadi kekasihku?" Tanya Sehun pelan sambil membuang pandangannya kearah lain.
Degdeg...
Jantung Sehun berdegup kencang saat ini, pria itu sangat gugup, tapi ia bisa menutupi raut gugupnya dengan wajah dingin yang ia miliki.
Gadis yang sedari tadi memunggunginya tidak memberikan respon apapun, ingin rasanya Sehun menarik gadis itu untuk meminta jawabannya, tapi Sehun masih sabar, ia tidak akan bertindak seenaknya seperti kemarin, dan berakhir gadis itu akan menolaknya, Sehun tidak ingin itu terjadi.
Setelah cukup lama Sehun menunggu, akhirnya ia dapat melihat pergerakan gadis itu yang mulai memutar badan untuk kembali berhadapan dengannya, gadis itu menatap pria yang ada di hadapannya dengan raut wajah yang sulit diartikan, dan itu membuat Sehun semakin gugup.
"Oke baiklah, aku mau," ucap gadis itu akhirnya.
"Apa?" Sehun membelalakkan matanya, ia terkejut, tapi dengan cepat ia kembali dengan raut wajah aslinya, pria itu tidak percaya, semudah itukah?
"Kau tadi memintaku untuk jadi kekasihmu kan?" Tanya gadis itu dan di balas anggukkan kaku dari Sehun, "ya aku mau," ucapnya seraya tersenyum tipis ke arah Sehun. "Ah! Siapa namamu?" Gadis itu kembali bertanya.
"Sehun, Oh Sehun," jawab Sehun.
"Baiklah Oh Sehun, aku tidak perlu memperkenalkan diri kan? Kau pasti sudah tau namaku," ucap gadis itu santai.
"Naya Park," ucapnya santai.
"Wow, sebegitu tertariknya kau padaku, sampai tau margaku," kata gadis itu sedikit antusias, sedangkan Sehun hanya memandangnya datar, bukan hal sulit untuk mengetahui marga gadis itu, karena banyak pelanggan gadis itu yang memanggilnya nona Park, karena Sehun sering mengamati gadis itu, jadi tidak heran kenapa ia bisa mengetahui marga dari gadis pemilik toko bunga itu.
.
.
.
Cukup lama Sehun berada di toko bunga Naya, hingga tak terasa waktu makan siangnya hampir berakhir, pria itupun melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya, dan benar saja waktu makan siangnya akan berakhir, sialnya ia belum memakan apapun, karena tidak ada waktu lagi, ia mulai beranjak dari toko itu, ia tidak berpamitan karena masih sangat canggung, jadi ia langsung beranjak begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boyfriend-OSH [Completed]
Romansa"jadi kekasihku"-ucap pria itu dengan muka datarnya. "Kau gila?"-ucap sang gadis menatap pria di depan nya itu tidak percaya. Oh Sehun, pria dingin yang tak tersentuh menyatakan pada gadis yang untuk pertama kalinya ia temui sebagai kekasihnya. . . ...