Hari yang Chanyeol rencanakan sudah tiba, hari di mana pria itu dapat makanan mewah dengan gratis, dengan Naya yang memasang wajah tebal saat berbicara dengan Sehun.
"Sehun! Kau ingat pria yang kau temui di rumahku beberapa waktu lalu? Ia ingin kau mentraktirnya makan di restoran mewah."
"Hm, baiklah."
Semudah itu, tapi sumpah demi apapun, Naya ingin mengubur dirinya hidup-hidup, selama ini ia tidak pernah meminta hal yang aneh-aneh dengan Sehun, namun karena Park caplang Chanyeol sialan itu, dirinya harus meminta hal yang tidak pernah ia pikirkan sebelumnya.
"Aku sudah mengirim alamatnya, jam tujuh nanti kita bertemu di sana," ucapnya pada seseorang di sebrang telpon sana.
Naya langsung mematikan sambungan telponnya, terdengar sorakan senang dari sebrang telpon tadi. Kalau bukan karena Chanyeol teman dekatnya, tidak akan mungkin ia melakukan hal memalukan seperti ini, untung saja Sehun orang yang royal, jadi ia tidak mempermasalahkannya.
.
.
.Naya sudah siap dengan penampilannya, tinggal hanya menunggu Sehun datang untuk menjemputnya.
Chanyeol tadi sudah memberi kabar jika ia sudah jalan menuju lokasi, namun hingga saat ini Naya masih belum berangkat, sebab Sehun belum menunjukkan batang hidungnya yang mancung itu.
Helaan napas itu keluar dari bibir ceri milik Naya, beberapa kali melirik jam yang berada di pergelangan tangannya, sebenarnya tidak masalah jika mereka terlambat, ini hanya makan malam bersama dengan Park sialan itu, namun jika telat gadis itu yakin, Chanyeol akan merajuk.
Tinnn!
Ternyata kali ini bukan waktunya ia harus melihat raut wajah Chanyeol yang menekuk karena menunggu terlalu lama, mobil Sehun sudah berada di hadapannya saat ini, tampaklah Sehun yang keluar dari mobil dan menghampiri Naya.
"Pergi sekarang?" Tanya pria itu yang dibalas anggukan oleh Naya.
Sehun lantas menggenggam tangan mungil milik kekasihnya, membawa gadis itu menuju mobil, lalu membukakan pintu mobil agar Sang pujaan tidak perlu repot-repot untuk membuka pintu mobil.
Naya agaknya masih belum terbiasa atas perlakuan Sehun hanya bisa bergerak canggung, akhir-akhir Sehun memang banyak berubah, dan itu harus menjadi perubahan yang bagus untuk Naya, namun entah kenapa ia belum terbiasa.
.
.
.Tidak membutuhkan waktu yang lama bagi mereka untuk tiba di restoran itu. Sebuah restoran bergaya Eropa, yang tampaknya benar-benar berkelas.
Naya sedikit tidak percaya, Sehun benar-benar memilih restoran mewah, harusnya tidak perlu sampai seperti ini, yang mereka temui hanyalah seorang Park Chanyeol, manusia yang penuh dengan keanehannya yang diluar batas, ah sudahlah lupakan soal Park sialan iti, lebih baik kembali ke inti.
Tampaklah pasangan kekasih itu berjalan beriringan, dengan tangan Sang pria yang tidak melepas genggamannya.
Dari arah pintu masuk itu, tampak seorang pria tinggi yang duduk di antara salah satu meja yang memang sudah dipesan oleh Sehun.
Chanyeol tengah sibuk dengan ponsel yang saat ini tengah ia pegang, hingga tidak menyadari bahwa dua Anak manusia kini sudah berdiri di hadapannya.
"Yakk! Beginikah caramu menyambut kamu?" Serang Naya tiba-tiba.
Chanyeol tersentak kaget saat suara gadis itu mengalun dengan sangat tidak indah di telinganya. Mau tidak mau Chanyeol harus berdiri untuk menyambut kedatangan dua orang yang memang sudah dinantikannya.
"Maafkan aku, tadi sedikit ada urusan." Chanyeol membungkuk sebagai rasa penyesalannya.
Naya mendecis tidak suka, membuat Chanyeol menatapnya nyalang, sedangkan Sehun hanya diam memperhatikan keduanya, lalu lebih memilih untuk duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boyfriend-OSH [Completed]
Romance"jadi kekasihku"-ucap pria itu dengan muka datarnya. "Kau gila?"-ucap sang gadis menatap pria di depan nya itu tidak percaya. Oh Sehun, pria dingin yang tak tersentuh menyatakan pada gadis yang untuk pertama kalinya ia temui sebagai kekasihnya. . . ...