MCB 13

452 46 4
                                    

Naya menghempaskan tubuhnya ke kasur, setelah tadi mengabari Sehun untuk tidak menjemputnya. Gadis itu tidak mengerti apa yang tengah terjadi pada dirinya.

Memilih untuk mengabaikan tentang apa yang sedang terjadi pada dirinya, Naya memutuskan untuk memejamkan matanya, bermaksud hanya untuk menghilangkan pening di kepalanya, namun tampaknya tidak, dalam beberapa menit kemudian gadis itu terlihat telah terlelap pada dunia mimpinya.
.
.
.

Sehun hanya diam menatap benda persegi panjang itu, baru saja pria itu mendapat pesan jika kekasihnya, Naya sudah pulang.

Tampaklah pria itu menghela napasnya, ada apa lagi pikirnya. Sehun memilih untuk mengabaikannya, pria itu harus fokus dengan kerjaannya, ia tidak ingin mendengar Baekhyun ngomel-ngomel karena dirinya tidak fokus bekerja.

"Sehun-ah!"

Baru saja Sehun bergosip dengan pikirannya tentang pria cantik itu, dan sekarang pria cantik itu sudah berada dihadapannya.

"Ada apa?" Tanya Sehun malas.

Pria itu tidak lekas menjawab, ia membawa dirinya pada sofa yang ada di ruangan itu, memberikan kode lewat gerakan mata, agar Sehun mengikutinya.

Dengan malas Sehun melangkah ke arah Baekhyun, diiringi decakan pelan dari mulutnya, pria itu mendudukkan diri tepat dihadapan Baekhyun.

"Apa ada? Kau dari mana saja? Aku tidak menggaji mu untuk datang terlambat ke kantor!" Serang Sehun dengan kata-kata pedas miliknya.

Wajah Baekhyun yang awalnya tampak cerah bak matahari, langsung merengut tak suka, ingin rasanya ia menggunting bibir tipis Oh Sehun itu, yang sering seenaknya mengeluarkan kata-kata tak sopan untuk orang yang lebih tua seperti Baekhyun.

"Kau terlalu perhitungan dengan teman, Hun!" Baekhyun berucap dengan kesal.

Sehun tidak peduli, dirinya terlalu malas untuk meladeni seorang Byun Baekhyun, yang cerewetnya melebihi ibu-ibu kost, asal kalian ingin tau.

"Jadi bagaimana?"

Baekhyun bersuara lagi, kini pria itu menatap serius pria yang ada dihadapannya. Pria yang ditatap hanya mengernyit bingung, membuat Baekhyun membuang napasnya sembarang.

"Ck! Bagaimana? Kau sudah melamarnya?" Baekhyun memperjelas pertanyaannya.

Tampak Sehun membuang napas beratnya, "tidak bisa terburu-buru, Baek."

Baekhyun mengangguk-anggukkan kepalanya, "kau benar."

Kini kedua pria itu tampak menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa masing-masing, menyelami pikiran yang ada di kepala mereka.
.
.
.

Tubuh kecil yang berada di atas kasur itu tampak menggeliat kecil, meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku. Mendudukkan diri untuk mengumpulkan nyawa yang dirasa masih belum terkumpul semuanya.

Naya melirik jam menempel pada dinding kamarnya, yang ternyata waktu sudah sore, cukup lama berarti dirinya tertidur, padahal niat awal hanya ingin memejamkan mata, namun rasa kantuk yang menyerang membuatnya tertidur.

"Hh..." Gadis itu membuang napas kasar, lalu beranjak memutuskan untuk mandi, karena sepertinya, disaat seperti ini opsi itulah yang tepat.

15 menit berkutik di kamar mandi, gadis itu keluar dengan kondisi yang sudah fresh. Beranjak ke dapur, rencana untuk membuat makanan, namun batal, sebab persediaan bahan makanan yang hendak dimasak habis.

Gadis itu memutuskan untuk pergi ke minimarket terdekat, meraih tas jinjingnya, langsung saja ia beranjak keluar rumah, namun saat membuka pintu, ia terkejut saat mendapati seseorang kini tengah berdiri didepan pintu rumahnya, dan sepertinya hendak mengetok pintu rumahnya.

My Cold Boyfriend-OSH [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang