"kau....siapa?" Tanya Naya pada pria tersebut.
Pria di hadapannya itu sontak kaget saat Naya bertanya akan siapa dirinya.
"Kau melupakan aku?" Tanya pria itu.
Naya mengernyit bingung, ia sungguh tidak mengerti, memangnya siapa pria ini, sungguh aneh, pikirnya.
"Wah kau benar-benar melupakanku ya? Aku Chanyeol, Park Chanyeol!" Tegas pria itu merasa frustasi.
Naya masih menatap bingung pria di hadapannya ini, sungguh gadis itu tidak ingat jika dirinya memiliki teman yang bernama Chanyeol, tapi tunggu sebentar! Sepertinya ia ingat akan sesuatu.
"Tunggu! Kau Park Babo kan? Benar kan itu kau? Babo!" Tanya Naya dengan hebohnya.
"Ck kau ini, masih saja seperti itu," pria yang bernama Chanyeol itu berdecak kesal, lalu memandang gadis di depannya itu dengan raut wajah kesalnya.
Tanpa aba-aba lagi, Naya langsung menerjang pria di hadapannya itu dengan sebuah pelukan, sungguh ia sangat merindukan sahabatnya ini.
"Aku sangat merindukanmu, Babo!" Ucap Naya sedikit tidak jelas, sebab wajah kini tenggelam di dada pria itu.
Chanyeol pun membalas pelukan gadis itu, ia pun merasakan hal yang sama dengan Naya.
Flashback.
"Nay, aku akan menjadi guru musik yang sangat hebat, dan nanti saat itu tiba, kau harus memanggilku Oppa! Kau mengerti?" Ucap Chanyeol.
"Apa? Itu tidak mungkin," kekeh Naya.
Gadis itu memang selalu meremehkan sahabatnya, namun walau begitu Naya sangatlah menyayangi Chanyeol, kata-kata yang sering ia lontarkan itu tidaklah sungguh-sungguh, dan Chanyeol memahami itu.
"Ujian akhir telah selesai, besok aku akan pergi ke Paris, melanjutkan studi ku," ucap Chanyeol tanpa menoleh ke arah Naya.
Naya yang terkejut dengan ucapan Chanyeol lantas menoleh, "kau bercanda?"
"Tidak, maaf baru memberitahu mu sekarang," ujar pria itu seraya menatap gadis yang saat ini berada di hadapannya.
"Kau, jangan malas-malasan belajar, mengerti?" Ucap Chanyeol seraya mengusap kepala gadis itu.
Flashback end.
Chanyeol menarik tubuh Naya, melepaskan pelukan gadis itu, dan menatap wajahnya.
"Hei, kau menangis?" Tanya Chanyeol saat melihat wajah gadis gadis itu di penuhi air mata.
"Aku terlalu merindukanmu bodoh!" Ucap Naya dengan terisak.
"Kau tidak pernah berubah ya Ny.Park," ucap Chanyeol terkekeh.
"Diamlah, Park Babo!"
Mereka berdua tertawa bahagia, Chanyeol sungguh senang akhirnya ia bisa bertemu lagi dengan gadis ini, disela tawanya, pria itu mengusap pucuk kepala gadis itu sayang.
Pernah Chanyeol berpikir untuk menjadikan Naya sebagai pendampingnya, namun dengan cepat pula ia mengenyahkan pikiran itu, ia tidak ingin merusak pertemanan mereka, jadi ia memutuskan untuk menganggap Naya sebagai adiknya, setidaknya dengan seperti itu ia tidak akan pernah kehilangan gadis itu.
Tidak jauh dari mereka berdiri saat ini, ada sepasang mata yang melihat kedekatan mereka, dengan sorot mata tajamnya, mencengkeram stir mobilnya kuat, saat lagi-lagi ia melihat pria itu mengusap pucuk kepala kekasihnya itu dengan tatapan lembutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boyfriend-OSH [Completed]
Romance"jadi kekasihku"-ucap pria itu dengan muka datarnya. "Kau gila?"-ucap sang gadis menatap pria di depan nya itu tidak percaya. Oh Sehun, pria dingin yang tak tersentuh menyatakan pada gadis yang untuk pertama kalinya ia temui sebagai kekasihnya. . . ...