"Oppa, besok hari ulang tahunmu, kau ingin sesuatu dariku?" Tanya Hyejin, saat ini pasangan kakak adik itu tengah bersantai diruang tv.
"Hm? Aku ingin kau pergi jauh-jauh, dan tidak usah menemui ku lagi." Baekhyun berucap dengan raut wajah yang sangat santai.
Hyejin berdecak keras, "aku yakin jika itu benar terjadi kau akan menyesal, Byun!" Balasan yang cukup membuat Baekhyun menatap adiknya itu sangar.
"Yakk! Dimana sopan santun mu? Bagaimana bisa kau menyebut namaku seperti itu, eoh?!" Baekhyun sedikit naik darah dibuatnya, sungguh mempunyai adik seperti Hyejin bisa membuatnya gila, sudah benar gadis itu menatap di Jepang, ini malah kembali ke Korea, entah apa mau bocah itu.
"Ya ya terserah kau saja, Byun." Bukannya mendengarkan kata-kata Oppa-nya gadis itu malah semakin menjadi, seraya menjulurkan lidahnya ke Baekhyun.
"Hya! Kalau Eomma di sini, aku yakin ia akan membunuhmu saat mendengar kau memanggil Oppa-mu seperti itu." Baekhyun berbicara dengan meninggikan volume suaranya, yang ia yakin itu tidak akan mempengaruhi gadis nakal itu.
"Benarkah? Kurasa Eomma akan lebih dulu membunuhmu, saat ia tau hadiah ulang tahun yang kau inginkan adalah melenyapkan ku." Bukan Hyejin namanya jika tidak bisa membalas kata-kata Baekhyun, gadis itu tidak akan mengalah begitu saja.
Oke! Baekhyun kalah, ia tidak akan pernah menang jika menghadapi gadis itu, mulut Hyejin terlalu kasar untuk wajahnya yang tampak menggemaskan, Baekhyun akui itu, adiknya memiliki wajah yang sama dengannya, mereka memiliki gen keturunan yang baik.
"Oke baiklah, maafkan aku untuk permintaan hadiah ulang tahunku. Jadi, bisakah kau menyingkir dari sini? Aku ingin menikmati drama kesukaanku." Nada suara Baekhyun melemah, ia mengusir Hyejin secara halus.
Berdecak keras, gadis itu kali ini mengalah pada Baekhyun, ingat! Hanya kali ini ia mengalah pada Byun Baekhyun.
.
.
.Baekhyun memasuki kantor dengan senyum cerahnya, dirinya banyak berpapasan dengan karyawan kantor lainnya, setiap mereka yang lewat akan mengucapkan selamat ulang tahun pada pria itu, siapa yang tidak mengetahui itu, dari awal mereka mengenal Baekhyun, pria itu langsung memberitahu tanggal ulang tahunnya, jadi tidak heran jika semua karyawan di sini mengetahui tentang ulang tahunnya.
Baekhyun sangat senang saat mengetahui mereka masih ingat dengan hari pentingnya itu, ia dibuat terharu oleh rekan-rekan kerjanya. Saat ini ada satu orang yang sangat Baekhyun nantikan ucapannya.
Brakk
Baekhyun membuka pintu dengan asal membuat penghuni didalamnya tersentak kaget.
"Tuan Byun!" Suara Sehun sangat mengerikan saat ini, pria itu menatap tajam pada sosok yang kini tengah berjalan mendekat kearahnya dengan wajah cengengesan andalannya.
Baekhyun mengulurkan tangannya kehadapan Sehun, membuat pria yang kini duduk di balik kursi kuasa mengernyit bingung.
"Kau tidak ingin mengatakan sesuatu untukku?" Ucap Baekhyun masih tetap mempertahankan wajah sumringahnya.
Sehun tidak langsung menerima uluran tangan itu, pria itu hanya menatap Baekhyun dan tangan yang diulurkannya secara bergantian, dengan mengangkat sebelah alisnya.
"Hh... Kau selalu saja melupakannya." Baekhyun mendesah kecewa, pria itu menarik kembali tangannya, lalu beranjak menuju mejanya dengan langkah lesu.
Sedangkan Sehun? Pria itu hanya menatap sahabatnya seraya menggelengkan kepalanya.
.
.
.Sedari tadi Baekhyun hanya diam, sangat tidak biasanya pria itu bisa banyak diam seperti saat ini, hingga jam istirahat tiba ia pun tetap diam, bahkan keluar ruangan tanpa mengucapkan sepatah katapun, tidak ada basa-basi untuk mengajak Sehun keluar bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boyfriend-OSH [Completed]
Romansa"jadi kekasihku"-ucap pria itu dengan muka datarnya. "Kau gila?"-ucap sang gadis menatap pria di depan nya itu tidak percaya. Oh Sehun, pria dingin yang tak tersentuh menyatakan pada gadis yang untuk pertama kalinya ia temui sebagai kekasihnya. . . ...