#9 Shall I?

429 89 5
                                    

Taehyung tersenyum sambil memakai baju khas pengantin kerajaan. Meskipun dengan berat hati, raja Matahari memutuskan untuk menyetujui niat Taehyung untuk menikahi Sana. Bukan tanpa alasan, dia hanya ingin putri kesayangannya itu bahagia. Soal hal yang akan terjadi kedepannya, dia akan pikirkan nanti. Termasuk soal keturunan selanjutnya yang pasti akan hadir.

Taehyung melongo melihat Sana dengan balutan gaun pengantinnya. Apalagi saat Sana tersenyum.

"Apa yang kau lakukan?" kekeh Sana saat Taehyung pura-pura pingsan dihadapannya. Bahkan beberapa dayang-dayang yang sedang sibuk membantu Sana bersiap-siap, ikut tertawa karena ulah seorang Taehyung.

"Aku terkena serangan jantung,"

"Kalian bisa pergi, aku bisa urus yang lainnya," jelas Sana yang membuat dayang-dayang itu pergi.

Sana menghampiri Taehyung yang masih betah membaringkan tubuhnya dilantai. Menurutnya Taehyung masih saja konyol seperti biasanya.

"Taehyungie? kau akan terus disitu?"

"Setidaknya sampai seorang putri membantuku," Taehyung kali ini menggunakan sikunya untuk menopang kepalanya, "Mau membantuku?"

"Kenapa kau kemari? seharusnya kau menemui ayahku dulu 'kan?"

"Yaampun, aku sampai lupa," Taehyung langsung saja beranjak dan berlari keluar dari kamar Sana. Hal ini tentu saja terlihat lucu oleh Sana apalagi Taehyung sempat terjatuh sebelum akhirnya kembali berlari.














"Nay?" Nayeon yang saat ini sedang sibuk menikmati makan siangnya langsung saja menoleh ke arah Seokjin yang tiba-tiba saja duduk disampingnya.

"Kau kemari lagi? aku sudah bilang 'kan? kita bisa bertemu setelah aku selesai bekerja,"

"Tapi itu lama dan aku bosan berada dirumah," jelas Seokjin yang semakin bergeser lebih mendekat ke arah Nayeon.

Awalnya Nayeon memang merasa terganggu karena Seokjin benar-benar sering menemuinya meskipun mereka hanya berstatus teman. Tapi Nayeon akui kehangatan tatapan dan hati Seokjin mampu membuatnya merasa tenang meskipun pada kenyataannya, dia sedang sangat terguncang karena Jinyoung. Seokjin sudah diibaratkan sebagai cahaya didalam gelapnya kehidupan Nayeon. Bahkan dia bisa tertawa lagi saat bersama Seokjin.

"Woah, kau sudah punya pengganti?" goda Jihyo yang membuat Nayeon langsung saja tersedak. Hal ini tentu saja membuat Seokjin langsung membantu membukakan botol air minum milik Nayeon yang masih tersegel.

"Ah mianhae, kenapa kau jadi tersedak?"

Apa dia bisa disebut sebagai pengganti?

"Makan dengan perlahan," jelas Seokjin yang membuat Jihyo berdeham dan secara tidak langsung hal ini membuat Nayeon menjadi kesal dan kehilangan nafsu makannya.

*
*
*

Beberapa rakyat mulai heran saat mendapati Taehyung yang menjadi suami dari putri Matahari. Padahal Taehyung hanyalah prajurit biasa dan tak punya keturunan bangsawan sama sekali.

"Jangan terlalu dipikirkan," bisik Sana yang hanya membuat Taehyung mengangguk dan tersenyum. Lagipula sebanyak apapun dia bicara, itu tetap tidak akan pernah merubah kenyataan soal dirinya.

Sana dan Taehyung saat ini mulai melakukan beberapa ritual yang biasanya dilakukan dikerajaan. Sebenarnya ini cukup melelahkan karena biasanya pesta ini akan berlangsung selama 2 hari berturut-turut.

Namun saat acara itu sedang berjalan khidmat, seseorang dari kejauhan sudah menargetkan anak panahnya ke arah Taehyung. Nampaknya orang ini tak menyukai acara pernikahan yang diadakan secara mendadak itu.

Anak panah itu kini melesat ke arah Taehyung yang sedang sibuk melakukan ritual demi ritual bersama Sana. Namun bukan Taehyung jika tak menyadari hal ini. Sebelum anak panah itu menancap ke dadanya, dia sudah lebih dulu memegangnya dan membuat banyak orang terkejut.

"Seseorang berniat membunuhku," gumam Taehyung yang kemudian mengedarkan pandangannya berusaha menyelidiki siapa orang yang sudah berani menargetkan anak panah pada dirinya.

Sana. Gadis pintar itu punya banyak sekali alat canggih dan kebetulan saat ini dia menyimpan teleskop mini di gaunnya. Ini dia bawa karena untuk berjaga-jaga siapa tahu musuh sedang mengintai dari jarak jauh.

"Mark?" gumam Sana setelah melihat siapa yang berniat memanah Taehyung. Dia bahkan tak percaya jika Mark adalah pelakunya karena selama yang dia tahu, Mark adalah orang yang sangat baik.

Perlu diketahui, Mark adalah pangeran dari kerajaan Venus. Dia merupakan pangeran yang awalnya akan dijodohkan pada Sana. Bahkan bulan lalu mereka juga sempat bertemu dan berbincang. Namun suatu ketika Sana mengatakan kalau dia tidak bisa menikah dengannya. Sana mengatakan jika dia mencintai orang lain dan membuat Mark sedikit merasa dendam.

"Siapa?"

"Mark, pangeran Venus," penjelasan Sana ini membuat seluruh penghuni istana dan rakyat yang datang terkejut.

"Kau serius?"

"Appa, aku serius, aku melihatnya tadi."

Mata Taehyung beralih ke tangan Sana yang tampak gemetar. Dia tahu Sana adalah putri pemberani. Tapi sepertinya hal ini cukup membuatnya ketakutan.

Taehyung kemudian menggenggam tangan Sana, "Tidak perlu takut, aku baik-baik saja. Ayo lanjutkan,"















"Jatuh cinta?" tanya Jungkook sambil meletakan segelas kopi di hadapan Seokjin, "Dengan dokter itu?"

"Aku sudah jatuh cinta padanya dari awal,"

"Kenapa tidak mengajaknya berkencan?"

"Aku sangat ingin melakukannya, tapi aku takut melenyapkannya,"

Dia sepertinya masih sangat trauma soal itu. Wajar saja karena sudah 2 wanita yang dia cintai lenyap saat bulan purnama. Dia hanya tak ingin melenyapkan Nayeon juga pada bulan purnama selanjutnya. Meskipun ini terdengar tak masuk akal, tetap saja dirinya merasa takut.

"Apa aku perlu mengajaknya berkencan?"

"Mungkin itu akan sangat bagus, kau seharusnya mencobanya."

Seokjin menyeruput kopi itu mencoba untuk mencari jalan terbaik. Jika dia mencintai Nayeon, bukankah dia seharusnya mengajak Nayeon untuk berkencan? tapi lagi, dia urungkan niatnya untuk mengajak Nayeon berkencan tak lain adalah karena ketakutannya sendiri.

TBC🖤

7 May 2020

4.04 PM

Not By The Moon✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang