#13 Perseus dan Halley

377 88 12
                                    

"Perseus, kau yakin akan ikut di medan perang?"

"Tak ada pilihan lain, aku adalah seorang pangeran dan izinkan aku untuk ikut berperang,"

Raja Neptunus sebenarnya merasa sangat sedih sekarang. Terlebih lagi putranya itu baru saja menikah dan usianya pun masih sangat muda. Dia tidak mendo'akan putranya itu tiada. Tapi kemungkinan terbesar jika dia ikut berperang, dia akan tiada.

"Aku akan mendampinginya, Yang Mulia," jelas Halley yang kini sudah bersiap dengan pakaian khas prajurit, "Aku yakin kami berdua bisa kembali dengan selamat."

"Ayah,"

"Baiklah, kalian harus menjaga satu sama lain, kepulangan kalian benar-benar dinantikan terutama oleh rakyat Neptunus."

*
*
*

Ini sudah hampir setengah tahun tapi pasukan yang dibawa oleh Perseus dan Halley masih belum kembali.

"Pasukan istana sudah tiba,"

Teriakan itu langsung membuat raja Neptunus mempercepat langkahnya untuk menemui putra dan menantunya. Namun saat dia menemui pasukan itu, raut wajah mereka benar-benar lain.

"Pangeran dan putri Halley tidak selamat. Mereka tewas ditikam saat kami sedang beristirahat."

*
*
*

Seokjin benar-benar bingung saat raja Neptunus tiba-tiba saja memeluknya. Dia baru saja keluar dari tempat berbentuk kapsul itu dan langsung mendapat sambutan seperti ini. Tentu saja hal ini membuatnya sedikit bingung.

"Apa yang terjadi?"

Sana yang melihat hal ini hanya bisa menghapus air matanya. Dia benar-benar terbawa perasaan karena raja Neptunus kini bisa memeluk putranya lagi meskipun dalam waktu yang berbeda.

"Eh, jangan menangis, kau bisa membuat sebagian belahan bumi hujan," jelas Taehyung yang malah membuat Sana menangis sambil memeluknya, "Aigo, kau arogan tapi mudah sekali menangis."
















Nayeon menatap air hujan yang mulai membasahi bumi dari balik jendela. Dia kemudian tersenyum dan ingat soal kata-kata Seokjin soal langit yang sedang bersedih.

"Kau sepertinya sama sepertiku, aku juga sedang sedih sekarang," gumam Nayeon yang kemudian tersenyum, "Aku merindukannya."













"Bisakah kau berlama-lama disini?" tanya raja Neptunus yang membuat Seokjin terdiam. Ini bukan di bumi dan tidak mungkin dia berlama-lama disana.

"Maaf, Yang Mulia, tapi aku adalah manusia dan aku harus kembali,"

Raja Neptunus tersenyum kemudian mengusap halus pipi Seokjin, "Aku harap kita bisa bertemu lagi, Perseus."

Seokjin menatapnya bingung. Dia sebenarnya bertanya-tanya siapa itu Perseus? kenapa sejak tadi raja Neptunus menatapnya sangat sendu seolah ada sesuatu dalam dirinya yang membuat raja Neptunus sedih? lalu melihat Sana yang ikut menangis uang yang membuatnya semakin bingung.

"Aku tahu ini akan terdengar tak masuk akal untukmu, tapi kau adalah Perseus, putraku."

"Putra?"

Raja Neptunus mengangguk lalu menarik tangan Seokjin untuk mengikutinya. Hingga mereka berhenti di sebuah dinding dengan gambar yang mirip dengan Seokjin dan Nayeon.

"Dia Perseus dan dia Halley, istrimu,"

Kepala Seokjin langsung merasa sakit saat raja Neptunus mengatakannya. Rasanya kepalanya benar-benar akan pecah sekarang hingga dia memutuskan untuk mendudukan dirinya di lantai.

Cuplikan seseorang yang mirip dengan Nayeon namun dengan penampilan yang berbeda. Sosok itu tersenyum dan semakin membuat Seokjin sakit kepala. Apalagi karena sosok itu seperti sedang menahan rasa sakitnya. 

"Aku janji akan selalu bersamamu disetiap kehidupanku, aku mencintaimu, Perseusku,"

"Halley, kumohon jangan tinggalkan aku, aku ti–"

Seseorang menusuk punggung Perseus dan membuatnya sedikir meringis namun dia tetap berusaha terlihat kuat dihadapan Halley.

"K-kau terluka?"

"Ji-jika k-kau harus tiada, a-aku juga harus tiada. Aku ha-harap kita bersatu kembali di kehidupan berikutnya,"

"Kau baik-baik saja?"

"Apa ini alasan utama aku selalu kehilangan kekasihku di malam bulan purnama?" tanya Seokjin yang langsung mendapat gelengan dari raja Neptunus.

"Sebenarnya kutukan itu tercipta karena kau saling terhubung dengan Taehyung. Dia yang menjadi alasan utama kau terkena kutukan itu. Tapi untuk saat ini, kutukan itu sudah hilang dan kau tidak perlu cemas."

"Lalu kenapa aku melihat Nayeon dalam ingatanku?"

"Dia reinkarnasi Halley, sama sepertimu yang merupakan reinkarnasi dari Perseus."

*
*
*

"Aku harap kau tidak melupakan kami berdua," jelas Taehyung yang membuat Seokjin tersenyum.

"Tentu saja tidak, aku harap kita bisa bertemu lagi."

"Aku putuskan untuk tak menutup portal akses menuju antariksa. Kau bisa kunjungi kami kapan saja," jelas Sana yang kemudian menunjuk lemari milik Seokjin, "Kau bisa masuk ke sana."

"Terimakasih,"

"Untuk?"

"Mempertemukan aku dengan raja Neptunus. Aku bersyukur karena pada akhirnya aku bertemu orang tuaku," jelas Seokjin yang diiringi senyumannya. Satu hal yang dia pikirkan saat ini adalah Nayeon. Apa wanita itu merindukannya? meskipun sebenarnya dia tahu itu sedikit mustahil.

"Baiklah, sampai jumpa, Seokjin."

Sana dan Taehyung masuk ke dalam portal itu dan lenyap begitu saja.

"Hyung?" Jungkook langsung berhambur memeluk kakaknya yang sudah beberapa hari ini tidak pulang itu, "Kau darimana saja?"

"Aku berharap Nayeon yang merindukanku, kenapa malah kau yang merindukanku?" tanya Seokjin yang membuat Jungkook melepas pelukannya dan mengerucutkan bibirnya.

"Ck, kau tidak merindukanku? sangat menyebalkan,"

"Baiklah, aku juga merindukanmu. Ah iya, kau selalu menjemputnya 'kan?"

"Tentu saja, aku juga menjemput Tzuyu," dengan cepat Jungkook menutup mulut nakalnya yang harus keceplosan itu. Tentu saja hal ini membuat Seokjin tersenyum jahil.

"Ah, jadi adikku jatuh cinta dengan salah satu perawat dirumah sakit itu? pantas saja kau tidak protes saat aku memintamu menjemput Nayeon setiap hari."

"Tidak, kau sungguh mengarang,"

"Benarkah?" tanya Seokjin yang kemudian menggelitiki pinggang adiknya itu.

Nayeon, aku tak menyangka kau dan aku memang penah bersama sebelumnya sebagai Perseus dan Halley.

TBC🖤

11 May 2020

Not By The Moon✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang