-3-

25 4 0
                                    

~•~

Aku sudah membuka hati untukmu, setelah masuk jangan lupa kunci dan bawa kunci itu bersamamu.

For you

~•~



            Pelajaran wali kelas, memang disengaja bu guru tidak membahas pelajaran tapi membahas khusus untuk lebih mengenal muridnya, padahal sudah seminggu lebih sekolah di SMA, tapi seminggu hanya di isi jam guru wali kelas 2 kali.

"Adit, dan kalian berdua kenapa mau pindah kelas? Kan disini lebih enak". Bu guru yang menyakinkan mereka bertiga agar menetap di mipa.

" Ga ada temen yang sekamar bu di kelas". Kata adit tanpa beban hidup.

"Di ipa susah bu, lebih enak di ips". Kata aji dan zaki yang menganggukan.

Aku berfikir kenapa dia pindah sih? Kan disini ya enak, aku hanya diam merasa ada yang sakit di dalam hati tapi entah apa maksud itu.

Sebelum aku tau bahwa adit pindah, adit sudah mengirim pesan kemarin malam jika dia pusing karena memilih hal yang jika dia tidak menerimanya dia akan mengeluh tugas menerus. Dan jika diterima dia akan pisah. Aku tidak paham yang dia katakan tadi malam sedangkan aku hanya menjawab diterima ajalah. Emang dasarnya gua goblok dan telmi anjir.

Kalo dari awal aku tau dia bakal pindah kelas, mungkin akan aku larang. Tapi aku siapanya dia bangke.

Dari jam  pelajaran ke-3 adit, aji, zaki dipanggil ke ruang Bp , untuk apa aku ga tau.

Bel istirahat berbunyi. Mereka bertiga kembali ke kelas dan langsung beres-beres tas dan siap untuk membawa meja dan kursi. Karena memang kalau mau pindah kelas harus ambil meja kursi dulu di SMA kayu putih.

"Dada ra, aku mau pindah". Kata adit yang riang karena dia akan bertemu teman wismanya dan yang jelasnya dia akan terjauh dari kata banyak tugas.

" Iya dada". Dalam batinku jangan pindah dit, walau masih satu sekolah.

Pelajaran dilanjutkan, karena aku males dengan pelajarannya aku main hp. Jadi ceritanya hpnya tu aku umpetin di laci meja biar ga ketahuan guru.

2 pesan masuk

Aditya reymond malik
Ara
Jamkos tah?

Engga sih

Ouh, kirain

Gimana kelas barunya?

Baru aja 10 menit duduk

Belum sempat aku membalas pesan dafi adit, guruku mungkin sudah mengira aku bermain hp, jadi dia mendekatiku.

Hampir aja ketahuan sama guru, untung langsung sigap aku buat nyembunyiin hpnya.

Kelas terasa sepi karena ga ada orang yang jail lagi ke aku.

"Ra, kanapa lu?" Kata syakira yang dilirik dengan talenta dan katina.

"Gapapapa kok"

"Gara-gara ga ada adit ini mah"

"Ih kalian sok tau"

"Emang tau"

"Apaan coba kalo tau"

"Lu suka adit ye kan"

"Wah sempak lu semua".Umpatku yang dibalas mereka tertawa terbahak-bahak.

Wah dia pindah anjir, kan jadi ldr ntar. Di kira udah pacaran kali.

SOMEONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang