Boleh dong nonton videonya dulu biar dapet bapernya hehe 😉😉
Sheina POV
Saat ini aku sedang berada di kelas seperti biasa sendiri gak ada teman dan gak ada satupun yang peduli jadi aku hanya bisa menggambar saja apa yang terjadi dan apa yang aku lihat di sekelilingku kayak bunga, daun yang gugur, salju, dll tapi aku belum pernah coba gambar manusia karena itu sulit butuh ketelitian khusu dan banyak waktu untuk buatnya, dan saat ini mereka sedang asik bercengkrama melihatku kayak anak yang terbuang, pemurung dan kesepian tatapan mata yang seolah gak pengen aku disini, aku cukup menunduk seolah gak melihat
"He hey Sheina kenapa sendiri saja ayo ikut main" kata Kevin
"Aku gak tertarik"
"Waaaah apa ini buatanmu? Bagus sekali gambarnya" ucapnya sambil mengambil gambarku
"Kembalikan padaku"
"Aku cuma mau lihat aja kok" dengan senyuman ngejek
"Tapi lebih baik kau gabung dengan kita dari pada duduk di sini sendirian" meletakan gambarku di atas meja
Jujur aku gak bisa bedain yang mana perhatian dan yang mana rasa kasihan karena semua itu sama saja di mataku, di saat kayak gini aku selalu teringat dengan Berry dia yang selalu menghiburku membuatku tertawa seharian dan sekarang aku kangen dengannya
"Lukisan yang bagus Sheina seperti biasa kemampuanmu meningkat pesat tapi aku gak suka" kata Kara mensobek gambarku menjadi kepingan kecil
"..." aku tetap menunduk
"Waaaah lihat teman - teman hujan kepingan kertas bagus kan?" menghamburkan kertas ke udara
Aku langsung pergi ke luar kelas kerena hatiku benar - benar kesal sekarang aku gak tau mau kemana asal aku gak mau ketemu mereka, jadi aku putusin buat duduk di taman sambil memandangi bunga yang mekar dalam hati aku ingin seperti bunga yang mekar dan di sukai banyak orang dan sekarang aku mulai menggambar lagi tanpa sadar, tiba - tiba angin kenceng dateng lukisanku ketiup jauh aku coba tangkep tapi gak bisa gak sengaja aku kesandung
Brug!!
"Aaaawwww sakit, dah jatuh gambar melayang pula malangnya nasibku" sambil ngelus lututku
"Hey apa ini lukisanmu?" kata seorang anak cowok
"I iya" sambil mengelus lututku yang sakit
"Ini aku ketemu di deket vas bunga, eh lututmu luka biar aku obati"
"Ti tidak usah aku bisa sendiri makasih" tolakku paksa
"Aku bantu kau bangun" mengulurkan tangannya
Aku perlahan lihat mukanya ternyata itu Chwe, dalam hatiku tumben dia mau menolong bisanya dia cuek gak mau tahu apa yang terjadi di sekitar dia, apa ini benar Chwe yang aku kenal?
"Hey kenapa melamun ayo berdiri aku bantu" menarik tanganku
"Gak perlu repot - repot aku bi"
"Tunggu disini jangan kemana - mana paham"
Aku pikir dia kayak abis kesambet listrik tegangan tinggi sampe berubah 100%, atau salah obat, Chwe yang aku tahu itu dia populer di kalangan siswa siswi disini, cool, cuek, karismatik, dan anti skinship apalagi cewek dari pertama kami pendaftaran dia gak anggap aku ada di depan yang lain tapi sekarang kenapa dia mau menolongku aku mulai curiga
"Sini lututmu aku obati" kata Chwe sambil pegang kapas
Entah apa yang ada di kepalaku sekarang tiba - tiba tubuhku gak bisa bantah kata - katanya, apa ini hipnotis?

KAMU SEDANG MEMBACA
Pain( t ) [ Continue ]
FanfictionDia gadis biasa pada umumnya tapi dia mempunyai kelebihan di bidang melukis dia bersekolah di sekolah seni terkenal tapi keseharian disana tidak seperti lukisan yang dia buat