Penasaran

6 4 0
                                    

Saat ini Sheina berada di ruangan profesor James, bukan karena ada masalah dia dateng ke sini tapi untuk ngobrol dan hampir setiap saat Sheina konsultasi dengan profesor James, Sheina sudah menganggapnya seperti keluarga sendiri hampir semua masalah dia ceritakan dan dia lah juga yang merekomendasikan Sheina untuk ikut lomba sampe jadi juara jasa yang tidak akan terganti oleh apapun

"Bagaimana pekerjaan mu?" tanya profesor membuka obrolan

"Lancar dan aku naik pangkat tadi"

"Wow excellent! Itu yang aku suka, aku tahu kau bisa Sheina" jawab prof bangga dan bahagia

"Terima kasih prof semua berkat prof juga yang udah dukung aku, aku berhutang banyak pada prof"

"Bukan masalah Sheina ini lah tugasku sebagai pembimbing"

"Aku ingin tahu kenapa prof selalu menunjukku untuk ikut lomba?"

"Oooh haha soal itu karena aku tahu kau itu orang yang pekerja keras, pantang menyerah, sportif tentunya unik"

"Unik??" kepala Sheina mendongak

"Iya kau itu unik dan setiap orang pasti punya penjelasan masing - masing dan kata unik bagiku adalah kau berbeda"

"Tidak ada yang beda dari diriku" menunduk

"Mana mungkin, setiap orang punya keunikan sendiri tinggal kita yang mencari tahu mana yang unik dari diri kita paham?"

"Iya aku paham"

"Di lihat dari penampilanmu kau itu santai dan cuek"

"Maksud prof?"

"Kau tidak peduli orang bilang apa pada penampilanmu yang penting kau nyaman dan santai itulah dirimu"

"Emm aku ingin tahu satu hal lagi"

"Katakan saja akan ku jawab"

"Apakah prof pernah beritahu nomor hpku dengan orang lain di sini?"

"Hanya pengajar saja yang aku kasih tahu dan itupun ada di biodatamu, kenapa?"

"Aku di kirim pesan oleh orang yang misterius baru - baru ini"

"Boleh aku lihat pesannya"

Sheina memberi tahu pesannya pada prof dia membaca dengan lekat, dan Sheina juga menjelaskan kejadian tadi yang di bilang aneh dan ajaib seperti dia tahu apa yang dia rasa pada saat itu

"Kelihatannya dia tertarik padamu?"

"Mana mungkin selama ini banyak orang yang membenciku"

"Anything could happen Sheina, kau harus percaya tapi juga tetap harus waspada kalau dia berani macam - macam atau minta yang macam - macam ganti nomormu"

"Baiklah prof" mengambil hpnya

"Dan beri tahu aku atau orang tuamu kalau itu terjadi jangan takut kami pasti siap membantu"

Sekarang beban Sheina perlahan mulai berkurang tidak selamanya yang dia pikir itu benar soal orang - orang yang membencinya dan gak ada yang sayang padanya, tapi buktinya dia di kelilingi orang yang perhatian padanya termasuk orang yang baru masuk di hidupnya yaitu Chwe dia orang asing yang dulu ia pikir cuek tidak peduli selalu bikin onar, sekarang dia beda 100% bahkan dia menolong di saat yang tepat. Sekarang Sheina masih penasaran dengan nomor asing itu saat sibuk membaca pesan ada kaki yang menyandungnya

Brug!!!

"Uuuups maaf aku gak sengaja" jawab Kara dengan gaya centilnya

"Lihat wajahnya yang menyedihkan itu aku sangat muak sekali" kata temannya

Pain( t ) [ Continue ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang