Duapuluh tiga

55 4 2
                                    

Hai sayang sayangku, buat kalian yg umurnya masih 15 thn diharapkan buat ga baca part ini sih hehe.
dan buat kalian yg baca ini dosa di tanggung sendiri!

happy reading!

____

Setengah jam yg lalu Oliv sudah sampai di Paris dan kini dia sedang duduk di bangku taman yg menghadap langsung ke menara Eiffel, tetapi saat dia sedang asik menikmati pemandangan dengan segelas coffe ditangan, dia melihat sosok yg mirip seperti Vano, Oliv ingin memastikan bahwa itu suaminya atau bukan, Olivpun membuka ponselnya dan akan mengabari Vano.

Misua🖤

kmu dmna?

aku lgi jln jln
knpa emng syg hm?

gpp sih aku nanya aja
tunggu ya jgn kmna mna

Tanpa menunggu balasan dari Vano Oliv terlebih dahulu mematikan ponselnya dan memasukannya kembali ke kantongnya, dan berlari kecil untuk menghampiri sang suami.

Setelah berada di belakang badan Vano tiba tiba ide jahil Oliv muncul, Oliv menutup mata Vano dengan tangan Oliv.

"Siapa sih?" tanya Vano sambil mencoba melepaskan tangan Oliv di matanya.

"..." tidak ada jawaban tetapi Vano mendengar tawa kecil dari org itu.

"Sumpah ya siapapun lu gue tonjok." Oliv sudah tak tahan menahan tawanya akhirnya dia pun melepaskan tangannya dan tertawa kencang.

Vano pun melirik ke sumber suara dan mendapati istrinya yg sedang berjongkok tertawa sambil memegangi perutnya.

"Oliv." Oliv pun bangun dan langsung mendapatkan pelukan hangat dari suaminya.

"Aku kangen bgt." ucap Vano sambil mengeratkan pelukannya.

"Iya aku juga kangen bgt sama kamu." balas Oliv yg tak kalah erat memeluk Vano.

Vano pun melepaskan pelukannya dan beralih memeluk pinggang istrinya itu.

"Kamu knpa bisa ada di sini?" tanya Vano

"Panjang ceritanya gmna kalo kita makan dulu aku laper."

"Tapi barang barang kamu mana?"

"Tadi uda dianterin ke apartemen sama org suruhan papa."

"Yaudah yu kita cari restoran dulu." Oliv pun mengangguk dan mereka pergi mencari makan.

____

Setelah makan mereka memutuskan untuk jalan jalan sebentar, sekarang Oliv dan Vano sedang duduk di bangku taman dan menikmati es krim.

"Aku masih ga nyangka tau kmu nyusulin aku kesini." kata Vano sambil memainkan rambut Oliv

"Iya ini juga di suruh papa kalo engga mana ada duit buat beli tiketnya." kata Oliv dengan cengirannya.

"Papa knpa beliin kmu tiket? padahalkan aku lusa pulang." kata Vano

"Soalnya aku tuh cerita sma mama kalo kmu ga ngasih aku kabar." Oliv cemberut membuat Vano gamas sendiri.

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang