Duapuluh Enam

54 3 0
                                    

•••
Selamat membaca kembali!
•••

"Huh cape bgt." kaluh Oliv sambil melepaskan heelsnya dan melempar sling bag nya.

"Nih." Vano menyimpan beberapa paper bag di sofa dan langsung berlenggang ke kamar dengan muka lesunya.

Tadi mereka abis pergi shopping. Ya, lebih tepatnya sih Oliv yg shopping lihat saja paper bag Oliv lebih banyak sementara Vano hanya dua saja.

"Makasih misua tercinta!" teriak Oliv

Vano merebahkan badannya sumpah rasanya seperti sudah lari jarak jauh badannya pegel semua, gimana engga pegel coba nemenin Oliv keliling mall yg gedenya segede apa.

Vano memejamkan matanya dan mulai memasuki alam mimpinya, setelah beres memindahkan barang belanjaan tadi ke kamar Oliv pun ikut tidur di sebelah Vano dan memeluk lelaki itu dengan erat.

•••

Tengah Malam

Vano bangun dan merasa ada sesuatu yg menghalangi perutnya, setelah di lihat ternyata lengan Oliv melingkar di perutnya, Vano pun menyingkirkan lengan Oliv dengan perlahan supaya Oliv tidak terbangun.

Oliv terganggu karena adanya pergerakan akhirnya dengan terpaksa Oliv membuka matanya dan ternyata Vano yg buat pergerakan itu, Vano tersenyum dan mengecup pipi Oliv berulang kali.

"Kebangun ya, maaf ya, tidur lagi aja." ucap Vano sambil mengelus surai Oliv.

Oliv mengangguk dan kembali terlelap sambil memeluk guling, Vano pun menyelimuti Oliv beranjak dari tempat tidur dan berlenggang ke kamar mandi.

Setelah dari kamar mandi Vano berjalan ke arah dapur untuk mencari makanan karena perutnya terasa lapar.

Vano membuka lemari es dan mengambil beberapa makanan untuk mengganjal perutnya, setelah dirasa sudah cukup Vano kembali ke kamar.

Tiba di kamar Vano tidak langsung tidur ia memilih duduk di ranjang sebelah Oliv dan memainkan ponselnya, saat sedang asik memainkan ponselnya tiba tiba ada telpon masuk dan tertera nama Elsa di sana.

Vano mengernyit heran kenapa Elsa menelponnya malam malam begini, Vano pun bangkit dan berjalan ke balkon supaya Oliv tidak terganggu. Setelah dirasa tidak akan menggangu Oliv Vano pun mengangkat telponnya.

"Halo?"

"Ya, ada apa kamu telpon saya malam malam begini?"

"Ah. I-iya pak anu.. Saya hanya ingin memastikan keadaan bapak karena tidak masuk ke kantor tadi."

"Gak ada yg begitu penting kan di kantor? Jadi saya gak masuk."

"Iya memang tidak ada pak, tapi ada beberapa berkas yg harus bapak tanda tangani."

"Besok saya ke kantor."

"Baik kalo begitu, maaf mengganggu malam malam."

"Ya, saya tutup."

"Vano!" tiba tiba terdengar suara dari belakang, Vano langsung memasukkan ponselnya ke dalam kantong celananya tanpa mematikan panggilan dari Elsa.

"Kamu lagi ngapain di situ malem malem?" Oliv mendekati Vano.

"Ah, gapapa aku lagi nikmatin angin malem aja, kamu kenapa bangun hm?" tanya Vano sambil merangkul Oliv.

"Aku tadi haus pas bangun kamu gak ada, aku cari cari ternyata di sini." Oliv melingkarkan tangannya di pinggang Vano.

"Yaudah yuk masuk ke dalem lagi udah mulai dingin." Oliv dan Vano kembali masuk ke dalam, dan melanjutkan tidurnya.

•••
Sorry baru update lagi hihi
Jgn lupa vote nya!🤪

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang