Duapuluh Delapan

29 3 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




- Selamat membaca -




Setelah Oliv melihat kejadian Vano dan Elsa tadi Oliv langsung buru buru pulang kembali ke apartemen dan membereskan semua barang barangnya.

Tapi sebelum Oliv pergi tiba tiba Vano datang dan memeluk Oliv.

"Maafin aku yang sumpah itu semua tadi salah paham."

"Salah paham apa maksudnya hah?!" ujar Oliv sembari melepaskan pelukan Vano "Jelas jelas kamu udah selingkuh di belakang aku sama asisten kamu itu, terus tadi pake acara pangku pangkuan segala lagi norak banget." lanjutnya.

Oliv kembali membereskan baju nya kedalam koper, Vano yg melihat itu sontak kaget.

"Kamu mau kemana?" tanya Vano

"Pulang ke Indo lah nyesel tau ga aku jauh jauh nyusul kamu." Oliv yang hendak pergi namun di tahan oleh Vano.

"Apa? gak ada ya acara pulang sekarang, lagian kamu juga belum pesen tiket." Vano menghadang jalan Oliv agar tidak keluar dari kamar.

"Aku udah pesen tiket. mau apa?!"

"Yaudah cansel aja kalo gitu."

"Enak banget kalo ngomong udah ngeluarin duit juga, udalah awas aku mau pulang." Oliv mendorong tangan Vano dan berjalan keluar apartemen

Sementara itu Vano menelpon asistennya untuk memesankan tiket untuknya dan setelah itu ia mengejar Oliv.

Mungkin keberuntungan sedang berpihak kepada Vano karena ia masih melihat Oliv sedang menunggu taxi di depan apartemen nya.

•••

Taxi yang di pesan Oliv pun akhirnya sampai namun saat Oliv akan membuka pintu mobil tiba tiba seseorang membukakan pintu mobilnya.

Oliv terkejut dan mendongak secara refleks melihat orang itu adalah Vano.

"Silahkan masuk nyonya." kata Vano dengan cengirannya, Oliv pun memutar kedua matanya malas dan masuk ke dalam setelah itu di susul Vano yang masuk dan duduk di sampingnya.

Oliv mengerutkan keningnya heran "Kamu ngapain ikut masuk?" tanya nya.

"Ya aku ikut ke bandara lah."

"Repot amat pake di anterin segala padahal bisa sendiri kali."

"Dih geer banget siapa juga yang mau nganterin kamu?"

"Ya kamu lah."

"Aku?" tanya Vano dan di balas anggukan oleh Oliv.

"Siapa bilang?"

"Kamu tadi."

"Aku ke bandara tuh mau pulang."

"Kok?!"

"Apa?"

"Kok bisa?"

"Ya bisa lah apa sih yang gak bisa dari Revano Rikkard." katanya sambil menaik turun kan alis.

"Sombong amat!" Oliv mengambil earphone nya dan memutar musik males denger Vano yang bawel.








•••

huhu sorry bgt slow update
vote komen ya😉

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang