Tigapuluh

32 3 0
                                    

- Selamat membaca -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Selamat membaca -







"Alhamdulillah nyonya Olivia tidak apa apa dan bayinya pun sehat."

Seketika Vano melebarkan matanya karena tidak percaya dengan apa yang dikatakan dokter itu.

"B-bayi?"

"Iya, nyonya Olivia mengandung sudah 1 minggu, selamat ya pak."

Vano langsung berdiri dan bersalaman dengan dokter "Terimakasih dok."

Setelah itu Vano langsung lari keruangan Oliv dan memeluknya dengan begitu erat tanpa memperdulikan mertuanya dan teman temannya.

"Maaf..maafin aku." sudah ribuan kali Vano mengucapkan maaf sambil mencium puncak kepala Oliv dan beberapa kali meneteskan air matanya.

"Iya udah aku maafin." kata Oliv, Vano langsung memeluknya kembali dengan erat.

"Makasih.. makasih banyak sayang." Vano terus mencium Oliv

"EKHM" suara deheman itu sangat mengganggu moment saat ini.

Vano langsung menatap tajam orang yang sudah merusak moment namun orang yang di tatap justru mengalihkan pandangannya dengan wajah tidak berdosa, siapa lagi jika bukan Leo si biang kerok.

"Udah ah kalian ini apa si kaya anak kecil aja." ujar Bunda sambil berjalan kearah ranjang.

Vano pun bergeser dengan tatapan masih sama sementara itu Leo hanya cengengesan saja.

"Maapin elah gitu aja ngambek."

"Bacot."

Ulah mereka mengundang gelak tawa dari orang orang yang ada di dalam ruangan itu.

"Selamat ya sayang." Bunda memeluk Oliv dengan meneteskan air mata.

"Makasih Bun." ucap Oliv

Cici dan Ceca pun ikut memeluk Oliv serta mengucapkan selamat.

"Oliv gue gak nyangka bakalan punya ponakan." ujar Ceca histeris.

"Jadi tante aja bangga." gumam Leo tapi masih jelas terdengar oleh semua orang.

"Iri bilang bos!" katanya tak kalah sengit.

"Liv selamet ya lo bakalan jadi ibu ibu nanti." Cici memeluk Oliv

"Iya iya thanks ya kalian sorry juga gue ngerepotin."

Karena tadi saat Oliv muntah muntah Bunda yang akan menelpon Vano dilarang Oliv alhasil Bunda menelpon Cici, Cici pun mengantar Oliv dan Bunda ke rumah sakit disusul oleh teman temannya yang lain.

"Apaan si gaada ya yang namanya ngerepotin buat kita." bantah Cici.

"Yoi, btw. selamet nih bro bentar lagi jadi bapak lo." kata Kevin sambil tos ala mereka.

"Thanks."

"Irit amat bos, tapi selamet deh." Leo juga melakukan hal yang sama meskipun akhirnya mendapat jitakkan.

"Asw sakit anjim."

"Mampus, tapi thanks ya." kata Vano sambil merangkul mereka.

Diruangan itu dipenuhi gelak tawa bahagia dengan orang orang yang di sayang.

Vano bersyukur dengan hadirnya buah hati dikandungan Oliv akhirnya dia dan Oliv berbaikan lagi, sungguh kebahagiaan yang tak di sangka, tanpa Vano minta kepada Tuhan pun, Tuhan akan memberikannya.

Begitupun dengan Oliv yang bersyukur mempunyai suami yang jujur dan sayang kepadanya, serta sekarang hadirnya sang buah hati didalam perutnya, memiliki orang tua dan mertua yang sayang kepadanya, teman yang baik, Oliv benar benar bersyukur.











Ketemu lagi nanti, bye bye❤️

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang