part 2

1.2K 77 61
                                    

Hy sebelum baca vote dulu yahhhh
.....

Happy Reading....

🥀🥀🥀🥀🥀

Sesudah pulang sekolah, Sreya lansung saja berlari menuju halte, dia tidak mau ketinggalan bus lagi, sudah capek tadi pagi jalan kaki, kakinya saja sudah keram karna terlalu jauh perjalanan.

Sesampainya di halte, ternyata busnya Masih belum datang.

"Aku yang terlalu awal apa busnya aja yang telat datang ya?" pikir Sreya, sambil duduk di bangku halte tersebut.

Lama menunggu akhirnya busnya tiba juga. Banyak orang berlari masuk agar mendapat tempat duduk. Sreya yang masuk pun terjepit karena orang masuk dengan tidak beraturan. Di dalam bus ternyata kursinya sudah penuh terpaksa deh Sreya berdiri. Busnya pun berlaju tidak ada yang berdiri hanya Sreya seorang.

"Bang stop!" ujar anak perempuan yang satu sekolah dengan Sreya tiba-tiba.
Sopir yang mendengar itupun mengerem mendadak. Menimbulkan bunyi yang nyaring.

Srikkk

Sreya yang tidak bisa menahan tubuh nya langsung saja jatuh kedepan, mencium lantai bus.

Melihat itu, semua orang di dalam bus tertawa, sreya sangatlah malu, apalagi melihat siswa-siswi yang satu sekolah dengan nya menertawakan dirinya.
Langsung saja Sreya bangun dan berdiri membersihkan baju dan rok nya yang kotor. Dan bus pun melaju kembali, siswi yang tadi sudah duluan turun.

Tidak ada satu orang pun yang menanyakan apakah dia baik baik saja, malah semua masih saja tertawa.
Kenapa semua jahat kepada Sreya apa salah Sreya?

"Pak saya turun disini,"ujar Sreya turun sambil jalan dengan tertatih, lututnya terluka terbentur dengan lantai bus.

Sampainya di rumah, Sreya masuk. Di dalam sudah ada Alisya dan kedua orang tua nya. Mereka sedang bercanda dan tertawa bersama. Apakah mereka tidak khawatir dengan Sreya yang belom pulang? Pertanyaan macam apa itu? Sreya meringis. Melihat Sreya yang baru pulang.

"Dari mana kamu?, pulang jam segini. Tuh piring belum di cuci, cepat dan cuci dan setrika tuh baju"ujar Sinis namanya.

" Nanti aja ya ma, Sreya mau bersihin luka Sreya dulu," Pinta Sreya sambil menunjukkan luka dilutut nya.

" Elah, luka kecil aja manja, cepat sana cuci," Perintah mamanya.

" Iya nih cepat sana, nggak usah sok manja, bikin kesal aja" Tambah Alisya. Sedangkan papa nya masih aja diam tidak menyahut, matanya fokus kepada sinetron.

" Iya" Ucap Sreya lesu sambil jalan tertatih.

Dikamar Sreya buru-buru mandi dan menganti baju nya. Lalu turun untuk mengerjakan tugas nya sehari hari. Drumah Sreya emang tidak dipekerjakan pembantu, kata mama " Buat apa pembantu, menghabiskan uang saja, mendingan kamu Sreya yang ngerjain itung itung mandiri " Emg mandiri tapi adiknya, buat apa? Kalo semua dikerjakan Sreya sendiri.

Kryukkk

Suara perut Sreya yang laper, emg Sreya disekolah tadi tidak jajan, dia ngak punya uang nya sehari hari sudah habis membayar SPP, mau minta papa nya pasti ngk dikasih hanya kena omel saja.

" Ah, nyuci dulu deh biar cepat selesai, makan ntar aja." Ujar Sreya sambil mengerjakan semua.

Setelah mencuci piring dan pakaian, Sreya mengepel lantai. Disaat sedang mengepel, tiba-tiba...

Byurr.
Alisya sengaja menendang ember yang berisi air.

"Upss sorry, sengaja ehh nggak sengaja" Ujar Alisya sambil tertawa,

" Alisya kamu kok gitu, kan jadi basah lagi", ujar Sreya sambil menatap nanar lantai yang kering sudah basah lagi. Padahal Sreya udah capek loh masak harus ngepel balik, dengan perut nya yang terus berbunyi minta asupan.

" Jadi kamu nyalahin aku, kan udah aku bilang nggak sengaja " Sentak Alisya keras,dan berjalan kedepan Sreya, tapi sayang sebelum sampai,dia nya kepeleset.

Bukk

" Aww sakit, ma, pa. "Teriak Alisya keras sampai kedua orang tua nya datang.

" Ada ap- ehh Alisya kamu kenapa sayang? Tanya mamanya lembut.

" Ini ma Sreya dorong aku " Alibi Alisya. Mendengar hal tersebut mamanya nya langsung saja emosi.

Plakk

Bukan mamanya, tapi papanya yang menampar pipi Sreya. Sreya terkejut bukan karena tamparan nya tapi karena papa nya, ini yang pertama kalinya Sreya mendapat tamparan dari ayah nya, syok? tentu saja.

" Kamu kenapa dorong adik mu hah? Sentak papa Sreya.

Sreya bergeming, lidah nya kelu tidak mampu menjawab pertanyaan papa nya.

"Kenapa diam, hah? " Sentak ayahnya lagi.

" Udah pa, kalo orang salah mah nggak tau mau jawab apa. " Ujar Alisya sambil tersenyum devil.

" Sekarang kamu masuk kamar dan jangan harap boleh keluar " Ujar papa nya sambil menarik kasar tangan Sreya. Sreya yang masih syok pun menurut dan masih melihat papa nya dengan mata yang sudah berkaca kaca.

Brakk
"Masuk dan kamu nggak boleh keluar "ujar Dion papanya sambil mendorong Sreya masuk.

Brakk, pintu ditutup dengan kasar dan dikunci dari luar.

Tess
Air mata yang dibendung sejak tadi pun jatuh. Sreya memengang pipi nya yang bekas ditampar ayahnya.

"Bunda, papa nampar Sreya. Padahal Sreya ngak salah, bunda jangan marah sama papa ya,mungkin tadi papa cuma emosi,mungkin, hehe" Monolog Sreya sambil menatap foto yang diatas meja belajar nya. Air mata nya masih belum berhenti malah bertambah banyak.

" Baru pertama kali lo Sreya ditampar papa hiks, padahal Alisya yang salah ,dan dia yang jatoh sendiri, kenapa Sreya yang ditampar hiks."Ujar Sreya sambil berlinang air mata.

" Kata bunda papa sayang Sreya, tapi- hiks"tidak mampu mengucapkan lagi.

" Sreya kangen bunda hiks, bunda jemput Sreya dong " Bisik Sreya sambil menutup matanya, beralih ke alam mimpi.

TBC

Hay gusy..

Aku mewek sendiri loh nulis nya...

Gimana ni part nya, komen dong

Vote juga ya 😋😋

Ig @aiza_4587





BLOODY MARRIAGE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang