Hey cecan kambekkk
Ada yang Kangen ngak nih....
Vote jangan lupa zheyeng...KOREKSI KALAU TYPO YAKK..
Happy Reading...
******
Pagi hari sreya sedang mengerjakan tugas nya. Sudah biasa yaitu mencuci piring pokoknya semua perkerjaan art.
"Sreya, bantuin gue sini" Teriak Alisya keras dari atas.
"Iya Al, bentar lagi. Ini lagi ngepel" Sahut sreya dibawah.
"Buruan, gue ngak butuh lama!! " Teriak Alisya lagi.
Mendengar teriakan tersebut sreya menghela nafas kasar, selalu begini. Tidak kah mereka kasihan terhadap dirinya? kenapa dia selalu yang terpanggil? Apakah mereka tidak tau betapa lelahnya sreya? Huff mereka mana tau mereka hanya mementingkan diri mereka saja.
Sesampainya didepan kamar Alisya, sreya langsung masuk.
"Ada apa Al? " Tanya sreya.
"Keringkan rambut gue" Alisya melemparkan hairdryer kepada sreya dengan kasar. Untung sreya menangkap sigap kalau tidak sudah pasti akan mengenai wajahnya, dan kalaupun mengenai bukan keadaan sreya yang ditanya pasti mereka marah marah kalau sampai hairdryer yang rusak.
Akh untuk apa juga memikirkan nya.
"Cepetan, gue buru buru ini! " Teriak Alisya saat melihat sreya bengong.
"Hah iya" Sreya langsung mengeringkan rambut Alisya.
Disaat saat tengah mengeringkan nya sreya melamun memikirkan mengapa dirinya tidak pernah seperti Alisya yang bisa berbuat apa-apa, misalnya berdandan, hangout bersama teman-temannya.
Dirinya hanya dirumah yang kerjaan selalu membersihkan mengepel pokoknya segala perkerjaan art. Kenapa hidupnya se menderita ini? Sreya pengen kembali ke waktu ibunya masih ada. Kisah yang tidak pernah membuat sreya menjatuhkan air mata kalau pun ada hanya Air mata bahagia.
Tidak terasa cairan bening yang dari tadi sreya tahan mengalir tanpa perintah. Sreya sangat merindukan bunda nya. Andai waktu bisa berputar. Hanya andai.
"Awww" Teriak alisya sangat keras karena pipinya terkena hairdryer.
Sontak sreya lansung saja tersadar dari lamunannya dan melebarkan matanya saat melihat pipi sebelah kanan alisya yang tergores hairdryer.
"Maaf Al, gue ngak sengaja" Sreya menangis entah kenapa air mata sreya keluar, entah karena sreya melihat darah.
"Muka gue, aww " Alisya mengelap darah dimuka nya.
"MAMA! " Teriak Alisya sambil menangis keras.
Suara derap langkah tergesa-gesa terdengar,dan mamanya langsung menghampiri "Ada apa sayang, kok kamu nangis? "
"Pipi, pipi kamu kenapa? " Tanya mamanya panik melihat pipi sebelah kanan Alisya berdarah.
"Sreya sengaja melukai pipi Alisya tadi ma" Adu Alisya bohong.
"Ngak ma, sreya ngak sengaja" Sreya membela diri.
"Ngak tadi aku liat dia sengaja ma." Adu Alisya lagi.
"Ngak sumpah ma-
Plakk
Pipi sreya menoleh kesamping akibat tamparan keras mamanya.
" Dasar anak kurang ajar, tidak tau diri. Beraninya kamu melukai anak ku" Teriak Mama nya dengan muka sudah memerah, marah.
"Ma sreya ngak-
Plakkk
"Diam!, beraninya kamu menjawab" Sentak mamanya begitu keras.
"Buat apa kamu lukain anak saya hah?, kamu mau saya usir dari sini? Kamu itu bukan siapa-siapa disini!. Kamu hanya anak dari istri murahan suami ku dulu! " Sentak mamanya kasar tidak punya perasaan sedikit pun.
Sreya diam, dan tetap pada posisinya tidak bergerak. Tapi tidak dengan hatinya yang sekarang sakit seperti dicabik-cabik.
"Kenapa diam hah? Jawab! " Ujar Alhena dan mendorong bahu sreya keras.
"Tadi kan mama suruh diam" Sreya menjawab pelan. Air matanya mengalir deras.
"Dasar anak kurang ajar, liat aja nanti saya akan laporkan kamu kepada papa kamu" Mamanya tersenyum miring dan menatap sreya murka.
"Ma, Alisya mau kencan sama Angga. Terus sekarang muka Alisya gimana? Alisya malu ma!" Rengek alisya sambil melihat lukanya.
"Yaudah sayang sini mama obatin dulu" Menarik Alisya duduk ketempat tidur.
"Dan kamu bereskan kerjaan dibawah, tidak boleh makan dan keluar rumah! " Perintah mamanya tegas dan menatap tajam sreya.
Sreya tidak menjawab, tapi menurut berbalik turun kebawah. Dia hanya perlu bersiap siap dengan amukan papanya nanti.
"Ma kok mama biarin gitu aja sih? Padahal kan Mama tau nih muka Alisya tergores!"
"Sayang, Iya mama tau. Pokoknya kamu tenang aja nanti mama kasih tau papa kamu. Liat aja nanti apa yang terjadi! " Mamanya tertawa lebih tepatnya tawa iblis.
"Aww, mama kayak psikopat aja kalau ketawa kek gitu. Bikin Alisya merinding " Menatap ngeri mamanya.
******
Dibawah sreya kembali melanjutkan kerjaannya yang tadi tertunda. Sreya melakukan nya tapi pikirannya berkelana memikirkan nanti papanya mendengarkan penjelasannya dulu ngak?
Pasti ngak soalnya papa sangat percaya terhadap mamanya. Ouh Tuhan selamatkan sreya dari kemurkaan papanya.
"Kalau kerja jangan melamun! " Suara dingin datar mengejutkan sreya yang tengeh melamun.
"Ehhh ka Vino, udah pulang kuliah? " Tidak mendapat jawaban dari sang empu.
"Hem, udah makan? Mau sreya buatin makanan? " Tanya sreya lagi walaupun dia tau pasti tetap diacuhkan.
"Ngak usah basa basi sama gue" Cetus Vino dan lansung melenggang pergi.
Huff sreya menghela nafas kasar.
Kenapa sih semua orang benci terhadap nya? Apa salah sreya? Mengapa sreya harus menanggung semua beban ini. Sreya capek sreya juga mau diinginkan dihargai, dan mendapatkan kasih sayang papanya.
Setelah menyelesaikan semua tugasnya sreya memasuki kamarnya, badannya lengket sekali.
"makan! " Ujar Vino singkat padat dan tak jelas membuat sreya mengernyit tidak paham.
"Kaka belom makan?, mau sreya buatkan makanan? " Tanya sreya. Vino tidak menjawab tapi Vino berlalu kedalam mengambil sesuatu.
Bingung itulah yang sekarang mendiskripsikan raut wajahnya.
Vino keluar dan menyerahkan sekotak nasi kearahnya dan langsung masuk ke kamarnya kembali.
sreya bingung juga bercampur heran.
Ini beneran ka Vino kan,bukan jin yang menyusup masuk kedalam tubuhnya.
Tapi tidak bisa dipungkiri sreya juga senang mendapat perhatian walaupun tidak bisa dikatakan perhatian karena dengan sikap kakanya yang dingin.Tapi walupun demikian sreya sangat bahagia tidak ada yang dapat mendeskripsikan perasaan bahagia nya.
Sreya masuk kedalam kamar dan lansung meloncat gembira, seenggaknya ada seseorang yang masih perhatian padanya."Bunda, sreya seneng banget ka Vino tadi kasih sreya makanan, jarang loh lebih tepatnya tidak pernah ka Vino begini ini pertama kalinya bun" Seru sreya girang, mencurahkan keadaan hatinya kepada sang bunda lewat foto.
Tidak sreya sadari diluar kamarnya, ada seseorang yang sedang tersenyum tipis sangatlah tipis melihat kegirangan sreya lewat celah pintu yang tidak tertutup rapat.
TBC..
Siapa kah itu....
..
Come and vote yak sayang akohh❤✨🖤*SPAM NEXT OKAYY*
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOODY MARRIAGE
FantasySebelum baca follow dulu ya gusy😋 Warning ⚠ ada bawangnya, ga tanggung jawab.. "Pa sreya juga anak Papa, kenapa kasih sayang Papa gak pernah ada buat sreya? Kenapa Pa? Kenapa?!" Inilah cerita tentang rasa sakit. Dimana dulunya hidup Sreya baik b...