part 3

1K 64 24
                                    

Sebelum baca vote dulu oke
Jangan jadi silent readers oke....

Happy Reading...

Pagi yang cerah, Sreya sudah Terbangun sejak dari tadi hanya saja dia masih dikamar karna pintu kamar nya masih belom terbuka.

Ceklek

"Enak ya jam segini baru bangun" Ucap sinis mamanya.

"Ngak kok ma, Sreya udah bangun dari tadi kok, pintu masih terkunci jadi sreya ngak bisa keluar" Ucap Sreya menatap mamanya was was. Ngapain takut sreya Sreya ngak buat salah kok, gumam sreya membatin.

"Alasan cepat turun dan nyuci piring"perintah mamanya sambil melenggang pergi.

Sreya hanya mendesah kasar. Kenapa semua yang sreya lakukan semuanya salah.

Tidak ingin mamanya marah lagi, Sreya langsung saja turun. Saat menuruni anak tangga, sreya melihat adiknya yang sedang
Memakan sarapan nya dan melihat kearahnya dengan tatapan meremehkan.
Sreya hanya melihat sekilas dan langsung menuju dapur untuk menyelesaikan tugas nya agar tidak terlambat kesekolah.

Selesai mencuci piring Sreya menuju meja makan, disana sudah tidak ada lagi orang tuanya dan adiknya. Sreya harus mengisi perutnya yang sejak tadi malam terus berbunyi meminta asupan.

Sesampainya dimeja makan Sreya melihat kearah meja, ternyata sudah kosong satu pun tidak tersisa lagi. Terpaksa Sreya harus menahan sampai kesekolah.

"Ma Sreya berangkat kesekolah dulu" Ucap Sreya, walaupun dia tau pasti tidak pernah mendapat jawaban ataupun diantar sampai pintu utama.

Seperti biasanya Sreya berjalan kaki menuju halte menunggu bus yang akan mengantarnya kesekolah. Sesampainya didekat halte ternyata bus sudah ada disana dan hendak berjalan.

"Pak pak tunggu," Sreya berlari. Untung saja busnya berhenti. Sreya ngos-ngosan dan duduk di paling belakang.

Tidak lama perjalanan akhirnya Sreya sampai didepan gerbang sekolah nya.

"Untung gerbang nya belom tutup" ucap Sreya bernafas lega. Dan Sreya pun melangkah masuk menuju kelasnya.

Banyak Siswi yang berada di Koridor menatap Sreya tidak suka.

Dasar cupu

Kenapa sih dia diterima di sekolah kita

Liat tuh penampilannya cupu norak banget

Kalah saingan lah sama Alisya yang cantik

Apasih istimewanya dia sampai Angga suka sama dia

Begitulah bisik bisik yang didengar oleh Sreya, tapi baginya itu hanya angin belaka dia tidak pernah peduli dengan itu semua karena emang sudah biasa Sreya mendapat hinaan dari mereka semua.

Walaupun Sreya menjawab membela diri itu hanya akan menambah masalah nya jadi biarlah mereka Menggonggong sendiri, nanti juga diam sendiri.

Itulah yang selalu Sreya hafal untuk menyemangati dirinya sendiri. Ngak bakalan diam malah juga ngelunjak reya.

Huff, Sreya menghela nafas kasar dan menuju ke kelasnya.
Sreya memasuki kelasnya dengan senyum yang tidak pernah pudar, tapi tidak ada seorang pun yang membalasnya. Sreya tidak peduli dan melangkah menuju bangkunya.

"Hey boleh aku duduk disini" Ucap seorang gadis, Sreya yang baru duduk mendongak melihat wajah gadis tersebut. Bukan Sreya saja yang heran, semua siswa-siswi juga menatap heran kearah gadis tersebut.

Selama ini tidak ada yang mau berteman sama Sreya dan Sreya hanya duduk sendiri tidak ada mau duduk disampingnya.

"Ehh-boleh kok masih kosong juga" Jawab sreya sambil tersenyum manis. Yatuhan akhirnya ada juga seorang mau duduk disamping nya.

BLOODY MARRIAGE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang