part 7

789 45 27
                                    

Yuhu aku kombeck!!
Ada yang kangen ga?
Sama cerita ini?

Ayuk serang gess dengan comen kalian!!

Harap koreksi kalo ada typo
Soalnya tadi ngebut nulisnya! Awokawok

Happy Reading...

Paginya sreye terbangun dengan mata sembab dengan luka sobek diujung bibirnya akibat tamparan papanya semalam. Huff memikirkannya lagi saja membuat hati nya nyeri mendapat sikap papanya yang berubah.

Saat masih ada bundanya papanya tidak pernah sekasar ini, awalnya dia terkenal orang yang lembut penuh kasih sayang tidak pernah ada kata bentakan atau pun kasar dari papanya untuk dirinya. Tapi semenjak kejadian tersebut bunda meninggal yang papanya tuduhkan karena dirinya. Sifat papanya berubah total apalagi sekarang sudah menikah dengan mama Alisya, segala perhatian dan kasih sayang teralihkan kemereka tidak ada lagi untuk dirinya.

Tapi sreya tidak akan mengeluh walaupun dirinya sudah sangat lelah dengan semua ini. Dirinya akan membuat papanya kembali kepadanya. Iya dia akan membuat kesalahan pahaman ini berakhir.

Ceklek

Pintu dibuka dari luar menampakkan mamanya yang menatap dirinya sinis.
"Bagaimana malamnya? Tidur nyenyak? " Tanya Olivia sambil tersenyum miring.

"Pasti sangatlah nyenyak dong ma, kan banyak temannya" Sahut Alisya yang baru saja tiba. Mereka pun tertawa bersama.

"Ma sreya mau keluar, sreya mau siap siap sekolah" Pinta Sreya menatap Olivia penuh harap.

"Hah? Sekolah? Dengan keadaan kek gini? Jangan harap! Pasti lo mau dikasihani sama Angga kan disekolah terus lo ngadu" Ujar Alisya sambil menatap Sreya sinis.

Sreya menggelengkan kepalanya "Ngak, aku ngak pernah ngadu dan aku juga ngak dekat sama Angga" Sreya tidak habis pikir dengan pemikiran Alisya, dia tidak seperti itu.

Alisya mengibaskan tangannya "Alah, alasan. Pokoknya lo gausah sekolah. Ma pokoknya dia gaboleh kesekolah" Alisya merengek ke mamanya.

"Tapi aku ada ulangan hari ini, aku mohon ma" Sreya memohon.

"Ga bi-

" Biarkan dia sekolah! " Dion tiba-tiba sudah ada disamping mereka memotong ucapan Olivia.

"Tapi pa-" Olivia menatap suaminya tak habis pikir. Ini suaminya kah?

"Makasih pa" Sreya langsung saja melangkah menuju ke kamar untuk siap siap kesekolah.

*****

Sreya sudah siap dengan seragam sekolah nya "mata aku pasti keliatan sembab banget" Sreya langsung menutupi nya dengan bedak dan juga memakai lipblam untuk menutupi sobekan yang disudut bibirnya.

Dikira sudah siap semua Sreya langsung turun kebawah. Di anak tangga pertama Sreya berpapasan dengan kakaknya Kalvino. Sreya tersenyum menyapa tapi tidak diindahkan oleh kakaknya. Sreya tersenyum kecut kapan mereka akan menganggapnya ada, kenapa semuanya tidak suka melihatnya. Seburuk apa dirinya dimata mereka?

Sreya mengikuti Kalvino dari belakang, mereka menuju ruang makan untuk sarapan. Sesampainya disana Kalvino langsung duduk disebelah Alisya sebelum duduk Kalvino sempat mengacak rambut Alisya dan didapatnya protesan dari Alisya. Melihat itu semua membuat hati Sreya mencoles, kapan Sreya mendapatkan perlakuan begitu?, kapan mereka menganggap nya? dan kapan mereka menyanyangi dirinya seperti mereka menyanyangi Alisya. Berusaha tegar Sreya memilih menarik kursi disamping mamanya. Tapi..

"Ngapain kamu disini? " Tanya Olivia dengan tatapan tidak suka.

"Sarapan ma" Ujar Sreya seraya menunduk.

BLOODY MARRIAGE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang