Chapter 5

144 29 5
                                    


Ini adalah takdir yang sudah lama menunggu

Seperti sebuah janji yang dibagikan dibawah bunga sakura

Aku tidak akan melepaskan tangan ini

Hatiku tidak akan berubah

Kita bertemu pada hari yang mempesona itu

Bukan suatu kebetulan.

Hari ini, Myungeun ingin memasak spesial untuk para member yang lain. Yah... walaupun ia masih pemula dalam hal masak memasak, tapi jangan salah soal rasanya, jelas saja enak.

Kali ini Myungeun sangat berantusias dalam masak nya. Yah... hitung hitung kali ini saja, lagian kan selama ini para member lah yang memberinya semangat dan yang membuatnya menjadi sukses seperti ini, jadi ini yang bisa ia berikan untuk para senior dan juniornya itu.

Igeo hanaman gieokae....
Jigeumirago....
Fiesta nae mame taeyangeul kkuk samkin chae....

Smartphone Myungeun berbunyi, ia bergegas menuju meja makan yang tak jauh dari dapur.

Jin oppa is calling....

'Tumben Jin oppa nelpon, kenapa ya?!' gumam Myungeun pelan.

"Hallo oppa"

"Ya.... kau dimana sekarang?"

"Aku di dorm oppa, ada apa ya?!"

"Aku ingin membicarakan sesuatu, ini tentang Jungkook dan Yein"

.
.
.
.

Jungkook masih saja kepikiran dengan keputusan orang tuanya. Ya... kemarin lusa orang tua Jungkook menelfon kalau mereka ingin hubungan antara dirinya dan Yein menjadi lebih serius lagi dan ini membuatnya bimbang setengah mati. Bagaimana bisa ia menerima ini jika perasaanya saja masih abu abu. Tapi mau bagaimana lagi? Ia rasa, cukup sudah drama yang ia lakukan selama ini, entah itu di depan orang tuanya maupun di depan orang lain termasuk Yein sendiri.

Mungkin kalian bertanya tanya kenapa orang tua Jungkook menginginkan hubungan anaknya dan Yein lebih serius lagi, alasannya karena memang dari dulu orang tua mereka memang saling mengenal, teman akrab malah, maka dari itu tak ayal pemintaan orang tuannya adalah permintaan dari orang tua Yein juga.

"Arghhh.... kenapa Tuhan? Kenapa Kau harus memberi dua pilihan yang sulit?" frustasi Jungkook sambil mengacak rambutnya kasar.

Jangan tanyakan tentang penampilannya sekarang, jelas saja pria Jeon itu tampak berantakan. Rambut yang acak acakan, baju yang tidak rapi dan kantong mata yang semakin hari semakin hitam seperti panda.

Tok tok...

Jungkook mendongak, menatap pintu yang sedang tertutup itu, ia hanya bisa menatap pintu itu sendu, pikiran itu kembali muncul mengelilingi kepalanya, seakan menuntut untuk segera diberi jawaban.

Tok tok...

Suara ketukan itu kembali menyadarkannya dari alam fantasi yang ia buat sendiri.

Leave 허락  [JEONGIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang