Chapter 11: Hurt

134 27 2
                                    

Budayakan vomment

Happy reading💓

.
.
.
.

Kim Jiyeon atau wanita yang lebih akrab di panggil Kei ini sedang menatap ponselnya dengan senyuman kecut. Bagaimana tidak? Baru baru ini ada berita tentang sang kekasih -Park Jimin yang dirumorkan sedang berkencan dengan salah satu artis jebolan SM entertainment bernama -Kang Seulgi. Mata netizen memang layak mendapat julukan mata elang. Semua kelakuan dua idol besar itu tak luput dari mata elang netizen. Bahkan lirik lirik manja keduanya pun juga sudah di perbincangan entah dari kalangan netizen, fans, bahkan sesama idol juga.

Sakit. Ini benar benar sakit. Bayangkan saja laki laki yang notabenenya kekasihmu  di rumorkan sedang berparan dengan wanita lain, bagaimana perasaanmu? Sakit kan?! Jelas. Dan itulah yang di rasakan Jiyeon saat ini. Apalagi tak sedikit komentar para fans dan netizen yang mengatakan jika keduanya cocok dan serasi. Alasannya karena sama sama terkenal. Memang cinta butuh itu? Tidak bukan?! Ia cukup tau diri tentang girlgroup miliknya yang memang tak seterkenal milik sang kekasih ataupun milik Seulgi, namun jika ia dan Jimin saling mencintai apa salahnya?!

Menangis kah? Jiyeon juga tak tau? Jika kata orang menangis adalah care efektif untuk menghilangkan kesedihan, maka jawabannya tidak bagi seorang Kim Jiyeon. Malah menurutnya, langkah paling utama menghilangkan kesedihan adalah cukup rebahan kemudian larut bersama alam mimpi sampai berjam jam dan setelah terjaga, pyur.... masalah itu hilang.

Mudah bukan?!,

Lalu, kenapa ia harus repot repot menangis jika ada jalan yang lebih mudah untuk menghilangkan kesedihan?

Merebahkan tubuh di atas ranjang king size, menutup mata kemudian bersiap berangkat menuju alam penuh kedustaan.

Tak lupa berharap jika kekasihnya itu memang hanya menyayanginya saja, bukan orang lain atau lebih tepatnya wanita bernama Seulgi Seulgi itu. Dan ia hanya ingin kekasihnya itu mencemaskan dirinya karena handphone miliknya di mode silent sesaat sebelum menuju alam tidur.

.
.
.
.

Sore ini, Yoo Jiae sangat ingin meminum minuman dingin. Entah kesialannya atau tidak, yang pasti persediaan minuman dingin di lemari pendingin di dorm nya telah habis tak bersisa. Lagipula ia sangat anti yang namanya keluar hanya untuk membeli minuman saja. Ia juga buka tipe wanita pesuruh yang suka menyuruh adik adiknya untuk sekedar membeli ini itu. Jika ia mampu, kenapa tidak?

Dan opsi terakhir adalah, sepertinya ia akan membeli minuman itu sendiri. Tenggorokannya lebih darurat dan ingin segera di siram air dingin.

Memakai baju terusan pink pastel dengan balutan jas abu selutut dan tak lupa masker yang tampak menghiasi wajah mungil Jiae.

Sampai di supermarket langganannya, tanpa babibu wanita Yoo itu langsung mengambil beberapa minuman dingin untuk di masukkan keranjang yang sedang ia bawa.

Terlalu sibuknya dengan minuman minuman itu, Jiae sampai tak sengaja menubruk seorang yang sedang berdiri dibelakangnya. Bahkan membuat tubuh pria tersebut agak terjungkal kedepan jika saja ia tak langsung memegang salah satu lengannya.

"Ah maaf... Aku benar benar tidak sengaja", menangkupkan kedua tangannya didepan dada berniat meminta maaf pada pemilik tubuh yang hampir saja ia jatuhkan.

Leave 허락  [JEONGIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang