Bulan atau Bintang [Telah Terbit✔]

Tiga Puluh Sembilan

Andai saja, kita bisa terus seperti ini.
Tertawa lepas tanpa ada beban, bersama tanpa ada yang menganggu, dan tenang dalam waktu yang lama. Namun itu semua sangat disayangkan, jelas saja tidak akan terjadi. Sebab, KITA--- ---AKU dan KAMU hanya bisa seperti itu, dalam waktu sementara.

-Bintang Fledysa-

'Terindah di Hidupku'
🎶By : Reygan

Selamat membaca🍭
.
.
.
.

"Kamu ngerokok ya, Key?" tanya Bintang yang mencium bau rokok saat sedang dekat dengan lelaki itu.

Keynan melohok, ia membiarkan ucapan Bintang tanpa ada niatan untuk menjawabnya. Keynan malah membawa penglihatannya untuk menatap ke depan menatap keindahan taman kota yang bisa ia lihat ketika sedang berada di rooftop sekolahnya.

Saat ini keduanya masih berada di rooftop sekolah, menatap dengan lekat ke arah depan dengan posisi berdampingan. Bintang rela meninggalkan pelajaran di kelasnya untuk menemani Keynan.

Lelaki itu tidak ada niatan untuk kembali ke kelasnya. Kakinya seakan tidak mau bergerak meninggalkan tempat ini. Karena menurut Keynan, rooftop sekolah yang selalu sepi adalah tempat andalannya ketika ia banyak masalah.

"Tanpa kamu jawab aku tahu kok jawabannya."

"Aku baru tau ternyata kamu cenayang." sahut Keynan.

"Aku? Cenayang? Enak aja kamu kalo ngomong. Aku kan udah tau betul gimana wangi parfum kamu, wanginya enak bikin nyaman dan sekarang wangi parfum itu tersamarkan sama bau asap rokok, jelas aku tau itu semua dong," ucap Bintang seraya mendengus kesal.

Bintang memang sudah hafal betul wangi parfum aroma citrus yang selalu menempel pada tubuh Keynan. Sudah hampir 1 tahun mereka berpacaran, salah satu hal Bintang sukai dari Keynan adalah wangi parfumnya yang pasti membuat dia nyaman saat menghirup wanginya.

Keynan berhadapan dengan Bintang, hingga mereka saling bertatapan.

"Kamu suka wangi parfum aku?"

"Suka, tapi lebih suka kamunya sih, haha ...." Bintang tertawa hingga Keynan pun mengikuti.

Teringat kembali memori-memori saat awal mereka pacaran. Sungguh sangat indah, mengawali sebuah hubungan dan menjalin semua itu dengan sangat rapi hingga akhirnya menghasilkan kenangan yang sangat terkesan.

Kenangan di mana saat Keynan baru saja mengungkapkan perasaannya pada Bintang. Saat itu, Keynan mengungkapkan perasaannya pada Bintang di pantai. Tepat saat senja datang Keynan mengungkapkan semuanya hingga akhirnya mereka berdua resmi berpacaran.

Kenangan yang pasti sulit dilupakan oleh keduanya.

Tanpa aba-aba, Keynan menarik tangan Bintang dan membawanya untuk turun dari rooftop sekolah.

Awalnya Bintang mengira, Keynan membawanya turun dari rooftop karena akan kembali ke kelasnya. Ternyata dugaan Bintang salah, Keynan membawanya ke parkiran sekolah.

"Ayo masuk," pinta Keynan yang sudah membukakan pintu mobilnya untuk Bintang.

"Tapi Keynan kita-"