Tiga Puluh Enam

1.7K 167 994
                                    

Nyatanya kita dipertemukan bukan untuk dipersatukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nyatanya kita dipertemukan bukan untuk dipersatukan. Tapi tak apa, bertemu hingga bisa mengenal dan melihat tawamu, itu sudah lebih dari cukup. Terima kasih Tuhan.

-Dimasta Bagaskara-

Sampai menutup mata
By : Acha Septriasa🎶



Selamat membaca🍭
.
.
.
.
.


Bintang berlari melewati koridor rumah sakit, tak peduli banyak orang yang sedang berjalan namun ia labrak begitu saja. Pikirannya kalut, setelah mendapat kabar dari ibunya Dimas kalau kondisi lelaki itu semakin memburuk.

Air matanya entah kenapa mengalir begitu saja membasahi pipi chubbynya. Bagaimana kalau Dimas sampai----- AH! Bintang tidak bisa membayangkan jika itu semua terjadi. Dimas harus sembuh! Dimas harus bisa seperti biasa lagi! Menjadi orang humoris yang disengani banyak orang.

Hingga saat sampai di depan pintu ruangan Dimas, ia langsung menerobos masuk ke dalam ruangan itu. Bintang membulatkan matanya saat melihat seluruh tubuh Dimas ditutupi oleh selimut rumah sakit berwarna putih itu.

Seketika Bintang merasa lemas.

"Bintang .... Hiks .... Dimas, Bin! Dimas meninggal," ujar ibunya Dimas, Bintang menggelengkan kepalanya, lalu mendekat ke ranjang ditempati Dimas.

"Enggak! Dimas gak mungkin meninggal, hiks..."

"Ikhlasin Dimas Bin, dia udah tenang."

Bintang membuka selimut yang menutupi wajah Dimas, wajah lelaki itu sudah sangat pucat pasi. "Enggak! Dimas bangun, maafin aku. Aku mohon sama kamu, bangun! Kamu gak boleh pergi, hiks..." ucap Bintang dengan meninggikan suaranya.

"Maafin aku Dimas, aku udah cuekin kamu selama ini hiks.. Harusnya aku gak usah ikutin apa kata Keynan, kamu gak salah hiks...." Air matanya luruh begitu saja, karena merasa tak sanggup, ia beralih memeluk tubuh Dimas dan melingkarkan tangan kirinya di perut Dimas.

"Hiks... hiks.. Kenapa kamu pergi secepat ini, aku mohon bangun Dim! Bangun! Mana yang katanya kamu akan terus jadi tempat sandaran aku saat aku butuh! Kenapa kamu bohong! Dimas, hiks.. " Tanggis Bintang pecah.

Bintang harap ini semua adalah mimpi. Tidak, Dimas tidak boleh pergi.

Namun nyatanya ini semua adalah kenyataaan. Bintang telah kehilangan orang baik seperti Dimas. Dimas yang katanya akan selalu ada untuk Bintang, namun nyatanya lelaki itu pergi untuk selama-lamanya.

Dimas, semoga kamu tenang dan ditempatkan di surganya Allah.




















































Bulan atau Bintang [Telah Terbit✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang