Tiga

2.9K 509 856
                                    

           

Jangan lupakan beribu perjuangan cuma karena satu kesalahan.


-Keynan Firnando Ghirama

            
                          Selamat membaca🍭


Hari senin? Ah, mendengar hari itu tiba pasti membuat semua malas. Terutama untuk pelajar karena dihari senin ada kegiatan upacara bendera. Dimana mereka harus mendengarkan pidato yang akan disampaikan oleh guru yang bertugas menjadi pembina upacara.

Hal ini yang membuat Keynan Firnando Ghirama seorang cowok yang ketampanannya diatas rata-rata malas untuk mengikuti upacara. Bukan lagi disekolah, SMA MERAH PUTIH yang menjadi pembina upacara pasti selalu memberikan ceramah yang panjang lebar.

Keringat sudah membasahi wajah keynan, walaupun ia memakai topi tapi saat ini terik matahari memang menyorot ke arah keynan berbaris, Keynan menggaruk lututnya yang terasa gatal. Pasalnya dari tadi ia memang tidak betah berada dalam barisan upacara.

Vino. Dia adalah teman sekelas Keynan yang kebetulan baris dibelakang keynan. Karena merasa terganggu dengan tubuh keynan yang sejak tadi gerak-gerak. Vino menepuk pundak teman didepannya itu dengan sangat kencang, sehingga membuat yang dipukul marah.

"Aduh! Apaan sih lo! Sakit pundak gue." Keynan mendengus dengan wajah kesal sambil menongok ke belakang.

"Abisnya lo dari tadi enggak bisa diem, gerak-gerak kaya cacing kepanasan!"

Keynan menyipitkan matanya, "Gue emang kepanasan Vin. Lu ga liat nih muka gue udah merah."

Vino hanya terkekeh, benar Wajah keynan sudah sangat merah kepanasan apalagi kulit lelaki itu sangat putih.

Saat penghormatan bendera, terdengar seorang gadis yang berteriak, "PMR... PMR ada yang pingsan!!" Mendengar itu lantas semua siswa yang dekat dengan orang yang berteriak, menengok ke sumber suara itu tanpa kecuali keynan.

Seketika Keynan teringat bulan, "Bulan?" Keynan langsung berlari mendekati segombolan anak pmr yang sedang berusaha mengendong gadis yang pingsan itu, keynan menerobos barisan para siswi. Benar dugaan Keynan, yang pingsan adalah Bulan. Dengan sigap ia langsung mengendong bulan ala bridal style untuk dibawa ke uks tanpa memperdulikan para guru dan semua siswa yang menatap ke arahnya.

Saat tiba di uks, keynan membaringkan tubuh mungil Bulan ke atas ranjang uks yang berukuran kecil, Kebetulan ada anak pmr keynan meminta minyak angin untuk diolesi dikepala Bulan.

Terlihat dari wajah keynan ia sangat mengkhawatirkan kondisi bulan. Wajah Bulan sangat pucat. Keynan yakin penyakit Bulan pasti kambuh.

"Bangun bul. Jangan sakit terus, aku gak tega liat kondisi kamu yang sakit-sakitan kaya gini." Ucap keynan sambil mengusap keringat Bulan yang masih mengalir di kening gadis itu.

Selang beberapa menit, Bulan membukakan matanya dengan wajah yang sayu dan bibir yang terlihat pucat.

"Keynan."

"Bulan, gimana? Apa yang sakit? Kita pulang aja ya?" tanya Keynan dengan pertanyaan yang langsung banyak sekaligus. Karena jujur saja, ia begitu mengkhawatirkan kondisi Bulan.

Bulan menerjapkan matanya beberapa kali, "Pusing sedikit, Key. Tapi aku gapapa, kuat kok."

"Beneran? Kita pulang aja yuk? Aku khawatir sama kondisi kamu."

Bulan menggelengkan kepalanya, "Enggak mau, aku masih mau sekolah."

"Ya udah kalo gitu, sebentar ---" Keynan mengambil satu gelas teh hangat yang sudah disediakan oleh petugas PMR, langsung saja ia membantu Bulan untuk bangun dari posisi tidurannya menjadi duduk.

Bulan atau Bintang [Telah Terbit✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang