Baju baru, cek! skincare, cek! buku kuliah, no, novel, cek! dan lainnya, seribet ini Jihyo akan pulang kampung. Ujian akhir kedokteran telah selesai, kegiatan lain terhenti karena banyaknya anak yang pulang kampung, dan bagaimanapun juga Jihyo tetap anak yang rindu kasih sayang (money) orang tua
Sebelum pergi Jihyo berniat pamitan pada Mina terlebih dahulu, meski temannya itu laknat, dia tetap sayang
"mina.." Jihyo masuk ke dalam kamar Mina yang tidak di kunci, dan mendapati si teman sedang tidur, padahal ini sore hari
"mina, gua mau pulang dulu, lu jadinya pulang kapan?"
Mina mencoba bangun, ia berusaha sekuat tenaga, rasanya badannya mau remuk sekarang
"gua pulang besok pagi..kayanya, lu jadi naik kereta? njir lu pulkam apa tereliminasi? bawa koper segala"
Jihyo belum menjawab, ia masih mengamati Mina yang terus mengusap wajahnya yang terlihat pucat itu
"hmm, iya gua belum berani nyetir mobil 10 jam, min btw lu sakit apa"
Jihyo meninggalkan kopernya di tengah pintu demi mendekat pada Mina
"astaga minul, badan lu panas banget dah, lu sakit" Jihyo was was, ia khawatir jika meninggalkan Mina dengan kondisi seperti itu
"gapapa, gua udah minum obat semalem..udah berangkat aja, ntar ketinggalan kereta kek taun lalu" ucap Mina, suaranya serak, mirip Jihyo waktu kemarin nyanyi welcome to the jungle
"iya si, tapi..duh" Jihyo tetap khawatir dengan kondisi Mina, seorang gadis sendirian dalam kondisi sakit, tapi ia juga takut ketinggalan kereta kaya dulu, hanya karena dia belum selesai maskeran
Mina terlihat sangat tidak berdaya, badannya lemas, untuk bicarapun sulit
"gapapa, ini udah mending daripada semalem"
Jihyo tetap tidak percaya, tapi 20 menit lagi keretanya berangkat sedangkan waktu menuju stasiun adalah 10 menit, dan sekarang ia di ambang kebingungan, harus nelpon siapa lagi, Jeongyeon juga udah bukan pacar Mina
"apa perlu telpon Jeo-"
"gausah! serius gapapa" Mina tidak mungkin menjatuhkan harga dirinya dengan cara seperti itu, walau kadang Jeongyeon masih menghubunginya
Jihyo tidak bisa berbuat hal lain selain mengambilkan Mina air putih hangat dan berpamitan untuk pergi dengan rasa khawatir yang menggerogoti hatinya
Di sepanjang perjalanan hati Jihyo tidak tenang, ia terus mengirim pesan pada Mina, memastikan bahwa Mina baik-baik saja, sebelum memasuki kawasan susah sinyal
"oh.." sebuah ide muncul di otak Jihyo, mungkin ini yang terbaik pikirnya karena ia tahu Mina tidak memiliki orang yang dekat selain dirinya dan Jeongyeon, tapi sekarang sepertinya ada
Chaeyoung
Sebelum terlambat Jihyo menghubungi Chaeyoung
--
Dengan jala dan paralon berdiameter 3 cm sepanjang jalan kenangan di tangannya, Chaeyoung mencoba dengan susah payah mengangkat telpon
"halo..."
"Chaeyoung, ini Jihyo, gua minta tolong banget, Mina sakit dan posisi gua ini otw pulkam, kalo lo longgar minta tolong jengukin"
"oh..dia sendirian?"
"iya Chaeng lu pasti bingung, emang dia gapunya temen deket, sorry banget gua nelpon lu soalnya gatau harus nelpon siapa la..gu..a"
"halo?? mbak?" Chaeyoung berkali-kali melihat layar ponselnya, masih terhubung, namun suara Jihyo tidak terdengar jelas, dan panggilan itu mati kemudian
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You Betta (MiChaeng)
FanfictionPerjalanan kedekatan Chaeyoung dan Mina (masi berantakan, lagi diedit) warning : genben Go enjoy it!