17. Don't worry,

889 113 18
                                    

Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat, kata orang jika kita merasa waktu berjalan cepat, itu artinya kita menikmatinya, apa benar?

Acara kurang satu bulan lagi, Kampung Seni, acara kesenian tahunan yang menampilkan beragam sajian, mulai dari pameran, diskusi film, musik, fashion show, dan masih banyak lagi, dikepalai oleh Chaeyoung dan kawan-kawan. Semua berjalan lancar, apalagi karena Mina kini sudah mau bekerja dan ya sedikit aktif, walau harus dimarahi Chaeyoung terlebih dahulu

Hari ini Mina berada di gedung kuliah Chaeyoung, sekadar mengobrol dan kumpul dengan teman-teman Chaeyoung, ada Lia, Jinyoung, Bambam, dan Seulgi di sana, dan Mina, Lia merupakan wanita diantara kerumunan anak laki-laki yang sulit dibedakan dengan perempuan karena rambutnya yang gondrong, tindik, untung sebagian besar memiliki tato

"yeri dimana ya?" tanya Chaeyoung setelah menyulut rokoknya, ia merasakan rindu setelah sekian lama tidak bertemu dengan teman karibnya itu

"sumpah asik Chaeng, kemarin gua lihat latian mereka" balas Seulgi

Ini bukan pertama kali bagi Mina ikut kumpul dengan Chaeyoung dan kawan-kawannya, bahkan dia tidak peduli lagi dengan asap rokok, baginya sifat dan sikap lebih penting dari kebiasaan

"jadi lu sekarang semester berapa?" tanya Jinyoung pada Mina

"semester 5"

"Oh lebih tua dari Chaeng" goda Jinyoung pada Chaeyoung dan Mina hanya dapat tersenyum kaku memandang Chaeyoung yang acuh dan justru mengalihkan perhatian pada Lia

"dek Lia pulang sama siapa?"

"dia kan ada pacar Chaeng, kepo banget deh" semprotan Bambam kepada Chaeyoung yang mencoba menggoda adik tingkatnya yang paling sering dimarahi Chaeyoung


--


Mina dan Chaeyoung berhenti untuk membeli bensin mobil Mina. Sebenarnya tadi Mina tidak sengaja bertemu dengan Chaeyoung yang terlihat berjalan kaki untuk beli rokok, makanya dia bisa bersama Chaeyoung

Bukannya membayar Mina justru memberikan dompetnya pada Chaeyoung, jelas membuat cowok berkaus putih itu kebingungan

"bentar bentar" Mina mengambil jaketnya di dalam tas, jaket berwarna merah yang kini sudah terpampang rapi membalut tubuhnya

Chaeyoung heran dengan sikap Mina dan hanya dapat menggeleng pelan dan tidak sengaja mendapatkan sosok seseorang, di mana orang itu juga sedang menunggu isi bensin di seberang mereka, dia adalah Jeongyeon

"eh min, itu ada mantan lu"

"biarin, gua udah gapeduli lagi sama dia"

"kayanya dia liat elu deh" kalimat terakhir Chaeyoung hanya diberi tatapan mematikan dari Mina yang mulai menjalankan mesin mobil, mencoba bergegas pergi dari pada harus terus di sana melihat Jeongyeon

Mereka tiba di bengkel Chaeyoung yang masih lumayan banyak orang di sana, ya mungkin karena masih sore. Tanpa diminta Chaeyoung, Mina sudah pasti mampir

"mas Chaeyoung, mbak setan, eh Mina, hehe" sapaan hangat Ryujin saat Mina dan Chaeyoung turun dari mobil

Mina tersenyum melihat tingkah Ryujin, dan berbisik pada Chaeyoung

"dia lu kasih susu apa si Chaeng, bisa bahagia terus gitu?"

Chaeyoung hanya terkekeh mendengar penuturan Mina

"tadi udah lo kasih makan?" ucap Chaeyoung kepada Ryujin

"udah bang tenang, gua taroh atas bang udahan" balas Ryujin atas pertanyaan tentang ikan Chaeyoung

Thank You Betta (MiChaeng)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang