29. Near

901 113 84
                                    

Rencananya duduk di kursi penonton. Membiarkan stage crew suruhan Tzuyu yang bekerja, tapi tidak jadi. Chaeyoung justru melibatkan dirinya dalam urusan angkat-angkat properti

Chaeyoung bekerja secara profesional. Melupakan apapun yang menjadi masalahnya

Yeri dan Lia pun masih semangat. Membuat Chaeyoung tidak mau mengecewakan mereka

Chaeyoung hanya dapat memperhatikan Tzuyu dari samping panggung dengan tersenyum. Betapa lincah dan semakin baiknya kemampuan Tzuyu dalam menari

Ujian Tzuyu berjalan lancar. Ya walau ada sedikit kendala masalah teknis tadi. Seharusnya properti masuk 5 menit lebih awal. Tapi stage crew yang Tzuyu bayar justru tertidur di samping panggung

Chaeyoung tidak sempat memaki karena Yeri sudah lebih dulu menghujani wajah si crew dengan beratus-ratus kata kasar

Tapi, berkat Lia, gadis cantik yang cekatan dan ternyata memiliki bakat kuli panggung itu, semua menjadi baik-baik saja

Semua berjalan sesuai rencana. Chaeyoung dan kawan-kawannya hanya dapat bertepuk tangan bangga

Tzuyu tersenyum puas dengan anak di pelukan, dan bucket bunga di tangan kanan kirinya. Ujian akhirnya selesai

Chaeyoung, Yeri, dan Lia masih beres-beres sementara Tzuyu evaluasi dengan dosen. Properti yang mereka buat berbulan-bulan hanya berakhir di gudang peralatan. Tidak masalah, yang terpenting beberapa alat perkakas yang dibeli dengan uang Tzuyu, Chaeyoung bawa pulang

Chaeyoung masih berbicara dengan petugas keamanan gedung

"ah!." Lia menjerit, kakinya terluka

Chaeyoung berlari menghampiri

"kenapa?" tanya Chaeyoung memegang kaki Lia yang terus mengeluarkan darah

"ketancep kawat" balas Lia terus menahan rasa perih

Chaeyoung menyeret Lia pergi. Ia membawa gadis itu ke kamar mandi. Membasuh jempol kakinya yang terluka

"diem dulu, ini di cuci biar gak infeksi"

Lia hanya dapat meringis kesakitan

"sepatunya di mana?" tanya Chaeyoung di sela-sela menyirami jempol kaki Lia

Lia tertawa

"enakan nyeker"

"bego"

Chaeyoung terus menekan luka di jempol kaki Lia, berharap darahnya berhenti. Tapi, Lia justru pergi berjalan mendahului Chaeyoung

"aku punya hansaplas"

"heh, jangan dibalut dulu" cegah Chaeyoung

"gapapa biar cepet berhenti"

Chaeyoung mengikuti dari belakang. Lia mengambil hansaplas di dalam tas dan membalut jempol kakinya. Tidak hanya satu lapis, tapi tiga. Karena darah tetap tembus

Chaeyoung masih berjongkok di depan Lia yang sibuk dengan kakinya. Menatap gadis pekerja keras itu

"cantik-cantik kelakuan kek preman" ucapnya

Lia mendongak menatap gemas kakak tingkat yang sekarang botak itu. Dulu menyeramkan, sekarang setiap melihat wajah Chaeyoung, dia justru ingin tertawa

"apaan, sekarang udah ngaku gue cantik?"

"ya, elu kan emang cantik"

"katanya 'gausah sok cantik, pacar gue lebih cantik dari pada elu'" Lia mempraktikan bagaimana Chaeyoung mengucapkan kalimat itu saat ospek dulu

Thank You Betta (MiChaeng)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang